Kalau ada typo, tolong dikoreksi^^
|HAPPY READING|
Dira melangkahkan kakinya menuruni tangga di rumah Devan sambil mengamati ke sekitarnya. Dirinya masih bingung, sebenarnya sekarang ia sedang berada di rumah siapa?.
Sesampainya di ruang tengah, Dira dapat melihat banyaknya bingkai foto anggota keluarga Devan yang terpajang di dinding ruang tersebut.
Sekarang, Dira dapat memastikan bahwa ia sedang berada di rumah orang tua Devan yang sekarang jadi mertuanya.
"Ehh, Kakak ipar ngapain malam-malam disini?" tanya seorang gadis yang berusia 16 tahun dari arah pintu penghubung antara ruang makan dan ruang tengah.
Dira yang sedang asik mengamati foto keluarga terlonjak kaget mendengar suara yang ia yakini adalah seorang gadis.
"Huh, Bella bikin kaget aja. Kamu sendiri ngapain jam segini belum tidur?" Bukannya menjawab, Dira justru bertanya balik.
Gadis yang di panggil Bella itu hanya menunjukkan cengirannya.
"Besok, kan, hari minggu. Jadi, malam ini Bella begadang buat nonton drakor," jawab Bella sambil menguyah ciki di tangannya.
"Ohh. Emm, boleh nggak Kakak ikut nonton?" tanya Dira setelah berpikir beberapa saat.
Saat ini, Dira sedang dongkol dengan Devan, jadi untuk apa ia kembali ke kamar.
"Boleh aja sih. Tapi, nanti Abang nyariin Kakak gimana?"
"Nggak akan. Ayok udah, nggak usah pikiran Abang, kamu itu," ujar Dira yang langsung menggandeng lengan Bella sang adik ipar.
Kedua perempuan itu, kembali menaiki tangga untuk menuju kamar Bella yang terletak di antara kamar Devan dan kamar orang tuanya.
Saat akan membuka knop pintu, suara seseorang dari pintu kamar sebelah menghentikan mereka.
"Fira, ngapain kamu masuk kesana? Kamar kamu, kan, disini," ucap seseorang yang tak lain adalah Devan.
"Males banget. Kamar itu, ada dedemit nya. Kalau mau aku masuk kesana, kamu usir dulu itu, dedemit," sahut Dira sambil menarik tangan Bella agar segera masuk kamar.
"Kasihan, nggak jadi unboxing," ejek Bella pada Devan sambil menjulurkan lidahnya keluar.
"Diem, bocah!" sahut Devan sambil bersiap melempar Bella dengan sandal. Namun, sebelum sandal itu melayang, Bella segera menutup pintu kamar dan menguncinya.
Devan hanya menatap nanar pintu kamar Bella. Dirinya terus merutuki sifatnya yang mudah emosi dan tak bisa mengontrolnya.
🦋🦋🦋
"Ma. Mama lihat istri aku?" tanya Devan pada sang Laras yang sedang asik memasak di dapur bersama seorang pembantu.
Pasalnya, saat Devan terbangun dari tidurnya, dirinya segera membersihkan diri dan langsung menuju kamar Bella untuk menemui Dira. Akan tetapi, saat ia tiba di kamar tersebut, dirinya hanya menemukan Bella yang masih tertidur pulas dengan selimut yang membungkus hampir seluruh tubuhnya.
"Ya, mana Mama tau. Dia, kan, istri kamu, tadi malam juga sama kamu, masa sekarang kamu malah nanya Mama," sahut Laras tanpa menatap anaknya.
"Di kamar mandi, mungkin." lanjut Laras lagi.
Argh, kemana pula istrinya itu pergi pagi-pagi buta seperti saat ini. Tanpa sepatah kata pun, Devan langsung pergi dari dapur untuk mencari Dira di sekitaran rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipitous Soulmates [END]
Genç Kız Edebiyatı⚠️𝐃𝐈𝐓𝐔𝐋𝐈𝐒 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐃𝐈𝐁𝐀𝐂𝐀, 𝐁𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓⚠️ 18+ [TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA] *** "Halah, muka ganteng tapi masih jomblo, kalah sama saya yang muka pas-pasan tapi udah punya pacar." "Untuk apa...