Bagian - 28

8.9K 841 40
                                    

Kalau ada typo, tolong dikoreksi

|HAPPY READING|




































Dengan senyum merekah, Dira keluar dari lift dan berjalan menuju ruangan Devan. Ya, setelah pulang dari kampus, Dira langsung pergi ke kantor Devan.

Saat akan mendorong pintu ruangan Devan, seseorang dengan tidak sopannya langsung menarik tangannya dan menghempaskannya secara kasar.

"Anda siapa? Tidak sopan sekali masuk ruangan Pak Devan tanpa izin!" bentak Serra yang merupakan orang yang menarik tangan Dira.

"Seharusnya gue yang tanya. Lo siapa, hah? Larang-larang gue masuk ke ruangan suami gue!" bukannya takut, Dira justru membentak Serra balik.

Mendengar kata suami dari mulut Dira, membuat Serra justru tertawa dengan nada mengejek, "Maaf, hahaha.... Lucu banget, sejak kapan Pak Devan nikah? Mbak, kalau mau halu jangan disini, deh. Mending pulang aja, terus ngehalu dikamar, kan enak tuh."

"Kurang ajar, lo!" Dira tak terima dikatain halu. Dengan bar-bar nya, ia menyiram wajah Serra dengan jus mangga yang sejak tadi ia pegang.

Serra menatap tajam ke arah Dira, dengan kasar ia mengusap wajahnya yang penuh dengan jus.

Tangan Serra terangkat ingin menampar Dira yang berani melawannya, "Lo-."

"SERRA!" seru Arka yang baru keluar dari ruangannya dan melihat sekertaris Devan itu ingin menampar Dira.

"Apa-apaan kamu, hah?!" bentak Arka sambil mencengkram tangan Serra yang masih dalam posisi melayang ingin menampar Dira.

"Pak, dia kurang ajar sama saya," ujar Serra yang masih menatap tajam ke arah Dira.

"Bu Nadira tidak akan kurang ajar kalau kamu tidak mencari masalah!" bentak Arka lagi.

"Ibu?" Serra mengernyit saat Arka memanggil Dira dengan sebutan itu.

"Ibu, masuk saja, Bapak ada di dalam. Dan maaf untuk tindakan tidak menyenangkan Serra sama ibu, saya akan menindak lanjutinya," ucap Arka yang membuat Dira hanya mengangguk dan tersenyum tipis, kemudian ia masuk ke dalam ruangan Devan.

"Pak, dia-."

"Beliau istri Pak Devan, dan kamu berani kurang ajar sama sama istri Pak Devan?"

"Apa? Jadi, Pak Devan sudah menikah?"

"Setelah Pak Devan tau, saya tidak bisa menjamin keselamatan kamu." setelah mengatakan itu, Arka kembali masuk ke ruangannya.

Serra mengepalkan kedua tangannya. Hatinya panas saat mendengar bahwa Devan sudah menikah. Ia kalah lagi.

"Devan, gue nggak akan pernah lepasin lo gitu aja. Tunggu permainan dari gue, Dev. Setelah ini, gue jamin lo bakal bertekuk lutut sama gue," batin Serra dengan senyum iblis.

🐙🐙🐙

"Hubby ku sayang," panggil Dira pada Devan yang sedang fokus pada layar laptop di depannya.

Devan langsung mendongak sesaat setelah ia mendengar suara yang sangat dikenalinya. Seketika senyum terbit dari bibirnya dan kemudian ia bangkit lalu merentangkan kedua tangannya ke arah Dira.

Dira langsung berjalan dengan cepat ke arah Devan dan kemudian ia langsung menubruk tubuh Devan untuk di peluknya. Sedangkan Devan membalas pelukan Dira dengan eratnya, sesekali ia juga memberi kecupan dan pucuk rambut Dira.

Devan mengangkat tubuh Dira dan mendudukkannya di atas meja kerjanya. Sedangkan Dira hanya diam saja dengan posisi tangan yang masih melingkar di pinggang Devan.

Serendipitous Soulmates [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang