Bagian - 07

14.1K 1.2K 32
                                    

Kalau ada typo, tolong dikoreksi:)

|HAPPY READING|


























"Mau makan apa?" tanya Devan dengan pandangan tetap fokus ke arah jalanan.

Dira diam sejenak, memikirkan makanan apa yang sekiranya enak untuk dirinya makan malam ini.

"Ayam geprek depan kampus," jawab Dira sambil menatap Devan.

"Sudah malam. Masih buka?" tanya Devan lagi.

Dira hanya mengedikkan bahunya tidak tahu, karena ia tidak pernah membeli ayam geprek selain saat siang hari.

"Yaudah, makan yang lain," tawar Devan yang membuat Dira mengetuk dagunya dengan jari telunjuk seraya berpikir.

"Ohh, makan sate ayam aja," kata Dira.

"Hm."

🦋🦋🦋

Devan menoleh ke arah Dira, dan sedetik kemudian dirinya tersenyum tipis saat mendapati Dira yang sudah tertidur pulas dengan kepala yang bersandar di kaca jendela.

Tangan Devan bergerak memegang rambut Dira yang menutupi wajah dan menyelipkannya ke belakang telinga gadis itu.

"Mulai hari ini dan selamanya, kamu akan tetap jadi milik saya, dan saya pastikan, tidak akan ada yang bisa ambil kamu dari saya kecuali, Tuhan. Saya janji, saya akan menjaga dan mencintai kamu seperti Papa menjaga kamu untuk saya," gumam Devan pelan sambil mengecup pucuk kepala Dira lama.

"Papa..... Jangan pergi. Mama, Rara mau ikut kalian, Rara nggak mau sendirian disini." Dira mengigau memanggil orang tuanya, tak lupa juga air mata yang ikut jatuh membasahi pipinya.

"Shutt...."

Devan terus mengecupi pucuk kepala Dira, sambil menggumamkan kata "Kamu tidak sendiri, saya ada disini." berharap, kalimat tersebut kembali membuat Fira-Nya tenang.

Setelah dirasa Dira kembali tenang, Devan menghapus jejak air mata Dira. Kemudian dirinya membuka kaca mobil dan memanggil seseorang.

"Pak," panggilnya dengan suara yang sedikit di keraskan agar seseorang itu dapat mendengarnya.

"Iya, Mas. Ada yang bisa saya bantu?" tanya seseorang itu, yang tak lain adalah seorang penjual sate pinggir jalan, dimana Devan menghentikan mobilnya.

"Pak, saya pesan satenya lima porsi, dibungkus." Devan yang tak ingin meninggalkan Dira di dalam mobil pun, memilih tetap stay di mobilnya.

Penjual sate itu menganggukkan kepalanya, sambil melirik sekilas ke arah Dira yang berada dalam dekapan Devan.

"Maaf kalau merepotkan," kata Devan yang sedikit tidak enak karena membeli tanpa mau keluar dari mobil.

"Tidak masalah, Mas. Kalau begitu, saya permisi untuk menyiapkan pesanan." Setelah mengatakan itu, penjual sate tersebut kembali ke tempatnya berjualan.

Setelah hampir tiga puluh menit Devan menunggu, pesanan satenya pun siap dan segera ia membayarnya. Setelah itu, ia kembali melajukan mobilnya menuju rumah orang tuanya.

Sesampainya di rumah mewah milik orang tuanya, Devan keluar dari mobil sambil menggendong Dira, tak lupa juga, ada dua orang ART yang mengikuti mereka dengan membawa koper Dira dan sate yang Devan beli tadi.

Serendipitous Soulmates [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang