Kalau ada typo, tolong dikoreksi
|HAPPY READING|
1 bulan kemudian....
"Ra, lo kapan cuti?" tanya Tania pada Dira yang duduk di sebelahnya sambil memakan roti bakar.
"Besok. Hari ini terakhir pergi ke kampus," jawab Dira tanpa mengalihkan pandangannya pada Tania.
"Cepet amat. Perasaan kandungan lo baru lima bulan. Biasanya, nih, mahasiswi yang lagi hamil, mulai ambil cuti waktu udah tujuh bulan." Tania mencomot sepotong roti bakar milik Dira, membuat sangat empu melirik sinis.
"Ya itu, kan, mereka. Gue, mah, beda, suami gue posesifnya minta ampun. Waktu pertama tau gue hamil aja, tuh, orang langsung minta gue buat cuti."
"Terus, kalau ponakan gue udah lahir, dan lo mau kuliah lagi gimana? Ya kali lo tinggal ponakan gue di rumah sendiri. Ngandelin Bapaknya juga nggak mungkin," tanya Tania lagi.
"Nah, justru itu. Dengan alasan ngurusin baby, gue bisa nggak kuliah lagi. Mumet tau, Tan, judul yang gue ajuin ditolak mulu."
"Nggak beres nih orang. Emang Abang mau, punya istri nggak berpendidikan? Gue kasih tau, salah satu kriteria istrinya Abang itu harus berpendidikan, minimal S1, lah."
"Ehh, Tan. Asal lo tau, gue ini udah lulus S3," ucap Dira membuat otak Tania loading.
"S3 apaan? S1 aja belum selesai, gimana ceritanya lo udah lulus S3."
"Ya emang udah lulus S3....SD, SMP, SMA."
"Anjrot! Kalau itumah, gue juga udah anjir. "
Dira tertawa melihat ekspresi Tania yang seperti orang bodoh. Tawanya baru terhenti saat sedang suara notif pesan terdengar dari dalam tasnya.
Dengan segera ia mengambil ponselnya dan membuka pesan yang ia kira dari Devan. Ia mengernyitkan dahinya bingung, saat melihat pesan dari nomor tidak dikenal.
________
084567728511
Selamat sore, bu
Saya Serra, sekretaris Pak DevanSaya hanya ingin menyampaikan
Kalau Pak Devan meminta saya untuk menghubungi
Ibu agar segera datang ke kantorBeliau ingin memberikan sebuah kejutan
Pada Ibu.________
"Abang ganti sekretaris?" tanya Tania yang kepo dan ikut membaca pesan yang Dira dapat.
"Katanya, sih, iya. Tapi waktu itu, bukannya sekretaris barunya udah dipecat, dan setiap gue ke kantor cuma ada Arka aja, nggak ada sekretaris lain disana." Dira masih bingung siapa yang mengirimkan pesan padanya dan mengaku sebagai sekertaris Devan, ia juga sepertinya lupa siapa orang bernama Serra.
"Sekretaris baru kali. Bisa aja dia baru kerja hari ini," ujar Tania.
"Bisa jadi, sih. Yaudah, deh, Tan, gue duluan, ya." Dira bangkit dari duduknya.
"Gue anterin, ya?" tawar Tania yang juga ikut bangkit dari duduknya.
"Nggak usah. Gue udah dijemput sama Abang, dia udah nunggu di depan. Udah ya, bye." Dira langsung berlalu meninggalkan Tania yang tiba-tiba terdiam di tempatnya.
"Perasaan gue, kok, tiba-tiba nggak enak, ya?" gumam Tania sambil memegang dada kirinya yang berdetak tak karuan.
"Gue susul aja, lah." Tania langsung berlari mengejar Dira yang sudah hilang dari pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipitous Soulmates [END]
ChickLit⚠️𝐃𝐈𝐓𝐔𝐋𝐈𝐒 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐃𝐈𝐁𝐀𝐂𝐀, 𝐁𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓⚠️ 18+ [TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA] *** "Halah, muka ganteng tapi masih jomblo, kalah sama saya yang muka pas-pasan tapi udah punya pacar." "Untuk apa...