Hai!Anna

67.4K 5K 186
                                    

"Anna!!!" Panggil seorang siswi dari pojok kantin dengan melambaikan tangannya ke kanan kiri.

Anna, yang tadi dipanggil menolehkan kepalanya ke arah pojok. Ia menemukan teman-temannya. Kemudian menghampiri mereka.

"Akhirnya lo masuk juga. Kangen tau" ucap Giselle yang tadi memanggilnya.

Anna hanya tersenyum.

"Eiii kenalin dulu, teman baru kita. Namanya Reta" Keisya memperkenalkan teman baru mereka kepada Anna. Ini memang pertemuan Anna dan Keisya. Jadi wajar saja jika mereka berdua dikenalkan.

Reta mengulurkan tangannya, bermaksud untuk menjabat tangan Anna.

"Hai. Nama aku Reta". Reta ini tipe orang yang canggungan.

Anna menjabat tangan Reta sambil diam-diam menilai penampilan Reta. Ia mengamati gaya berpakaian Reta. Ia simpulkan Reta berpakaian sangat lugu dengan kacamata bulat dan rambut dikepang dua.

"Nama gue Anna. Seneng bisa ketemu sama lo" ia tersenyum kecil. Reta mengangguk, ia tidak tahu bahwa circle Giselle lebih dari 4.

Anna pergi meninggalkan meja untuk membeli bakso. Ia mengantri untuk mengambil bakso kesukaannya. Setelah menunggu selama kurang lebih 3 menitan. Akhirnya ia mendapat bakso yang diinginkannya. Ia membawa bakso tersebut ke meja teman-temannya. Mereka kemudian mengobrol banyak hal. Anna ikut nimbrung beberapa kali. Mereka tertawa lepas, tapi Reta hanya diam saja. Seperti tadi, ia masih canggung. Hari ini adalah hari keduanya berada di SMA Kartadirja.

Kita bahas dulu circle Giselle

Giselle Delaly Natusion. Keluarganya jelas sangat kaya raya dan aman damai tanpa gangguan. Ia merupakan pacar dan wakil ketua geng motor Bratasena. Ia juga seorang badgirl dan pintar bela diri. Ia memegang sabuk hitam dalam karate.

Shyeril Keisya Pratama. Orangtuanya pengusaha tambang batu bara. Ia mempunyai seorang kakak laki-laki yang juga anggota geng motor Bratasena, menjabat sebagai pengatur strategi.

Devina Arda Mayunda. Dengan marga yang berada ditengah. Anak broken home akibat keegoisan orangtuanya. Mempunyai adik yang sekarang menjadi model ternama.

Maima Loka Sajara. Namanya sangat asing dan tidak ada yang tahu artinya. Pacaran backstreet dengan ketua geng motor Kurawa yang merupakan musuh dari Bratasena.

Annabelle Rachelle. Ia satu-satunya orang yang tidak mempunyai marga diantara circle Giselle. Ia bisa easy-going terhadap semua orang. Tapi sebenarnya tidak ada yang tahu tentang kehidupan pribadinya.

Selanjutnya anggota baru yaitu Bina Reta Atasya K. Ia merupakan siswi berprestasi dalam bidang olimpiade sains dan mendapat beasiswa selama 2 tahun ke depan. Ia murid baru sehingga tidak ada yang tahu marga apa dibalik huruf K.

"Ekskul sama club lo aman kan?" Tanya Maima penasaran.

"Aman terkendali. Tapi anjir stres banget gue mikir koreografinya. Mana sekarang juga ngajar anak kecil juga. Haduhhh" Anna bercerita tentang kondisi clubnya dengan menggebu-gebu.

Devina menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil. "Stres sih stres tapi nyatanya masih lanjut hahaha".

"Eh tapi kalian gak ada niatan gitu gabung ekskul dance? Lumayan ngasah skill sekalian obat boring" Anna mempromosikan eksul dancenya. Ia sangat semangat jika sudah berhubungan dengan dance.

"Hadehhh promosiii terusss" Giselle menatap jengah Anna yang selalu semangat mempromosikan ekskuk dan clubnya itu.

"Bukannya club itu tempat terlarang ya?" Pernyataan polos dari Reta membuat kaget satu meja. Mereka menengok kearahnya.

"Aduhhh lo polos banget sih. Ini maksudnya club dance bukan club malam" Devina mencubit pelan pipi Reta. Ini pertama kalinya menemui orang yang sangat polos. Karena sejujurnya adiknya sudah sangat tidak polos.

"Mau gabung?" Tanya Anna dengan mata yang berbinar-binar.

Tapi mukanya keburu diraup dengan tangannya Keisya.

"Jangan aneh-aneh"

Anna hanya terkekeh kecil. Apanya yang aneh, ia hanya menawarkan Reta untuk gabung diekskul dancenya. Bukan menawarkan Reta untuk menjadi kupu-kupu malam.

OH MY GOD
SHE TOOK ME TO THE SKY
OH MY GOD
SHE SHOWED ME ALL THE STAR

Percakapan mereka terhenti dengan bunyi ponsel. Mereka melihat satu sama lain untuk mencari tahu siapa pemilik ponsel yang sedang ditelpon.

"Ohhh ponsel gue, hehe, bentar ya" Ternyata itu ponsel milik Anna.

"Halo?"
"Iya"
"Harus besok ya? Kok tumben cepet banget"
"Ohhh. Yaudah deh, berarti hari ini gladi bersih kan?"
"Oke oke, 15 menit lagi sampai sana. Mau cari surat dispensasi dulu"
"Iya oke makasih"

"Kenapa?" Giselle penasaran siapa, tentang apa yang dibicarakan Anna.

"Mau gladi bersih buat dance cover terus cari surat dispensasi. Soalnya besok harus syuting"

Giselle mengangguk mengerti.

"Lo kenapa sibuk banget sih? Ngalah-ngalahin artis" Keluh Maima.

"Iyaaa. Mana jarang hangout, kita juga gak pernah mampir ke rumah lo" Keisya merasa tidak terima, mereka berteman sudah lebih dari 3 tahun. Pertama kali bertemu saat SMP dan sampai saat ini belum tahu dimana rumah Anna. Terlebih sialnya mereka tidak pernah satu kelas dengannya.

"Minggu depan deh janji, boleh main ke rumah"

Giselle mengulurkan jari kelingking tangan kanannya. Membuat pinky promise "janji?". Anna membalas pinky promise tersebut dan mengangguk pertanda akan memenuhi janjinya. "Kalo gak sibuk ya" intrupsi Anna membuat Giselle memincingkan matanya. "Gak mau tahu harus bisa!". Anna mengangguk dan meninggalkan mereka untuk mencari surat dispensasi tentunya.

Sepeninggalan Anna, 5 orang berjenis kelamin laki-laki menghampiri meja Giselle dkk. Laksana yang merupakan pacar Giselle sekaligus wakil ketua Bratasena datang mencium pipi pacar kesayangan dan satu-satunya tersebut. Pipi Giselle terlihat memerah. Sedangkan Laksana hanya terkekeh melihat pacarnya yang blushing, pacarnya ini sangat imut.

"Kenapa kesini sih?" Tanya Giselle dengan nada yang dibuat-buat kesal.

"Nyamperin kesayanganku lah"

Pipi Giselle terlihat semakin memerah. Ia menunduk malu untuk menyembunyikan senyumnya yang semakin melebar.

"Hadehhh ini nih pasangan baru 3 bulan. Coba kalo udah 3 tahun, gak ada tuh sayang-sayangan. Yang ada cuma umpat-umpatan. Buahahaa" ungkap Roy yang memang tahu alur pacaran. Apalagi kakak perempuannya juga begitu. Saat pertama kali kakak dan pacarnya berpacaran mereka sangat romantis. Setiap hari saling mengucapkan good morning, afternoon dan night dengan tambahan by diakhir kalimat. Tapi sekarang gaya pacaran mereka mencapai level saling memanggil dengan nama binatang.

"Maklummm masih anget-anget ini couple" ledek Kenzo, kakak dari Keisya.

Laksana hanya diam dan masa bodo dengan ledekan teman laknatnya.

Damian menyadari satu hal, ternyata ada satu gadis yang belum mereka kenali. "Ehh cantik, nama kamu siapa?"

Reta yang ditanyai begitu tentu pipinya bersemu merah. Ia tersenyum malu-malu kucing "Nama aku Reta kak".

"Haiii Reta, kenalin namaku Damian. Salam kenal ya!"

Reta mengangguk. Kemudian menjabat tangan Damian.

"Nama gue Roy"
"Kenzo"
"Laksana"
"Aron"

Reta hanya berjabat tangan dengan Damian dan Roy. Tapi ia sudah cukup senang. Di sekolahnya dulu bahkan tidak ada yang mengingat bahkan bertanya namanya. Apalagi yang tampan seperti orang-orang dihadapannya. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mencuci tangannya hingga besok.

Tbc.




V&C

FIGURAN (SOK) SIBUK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang