Fake Family's
Anna tak bisa berpikir lagi, bagaimana bisa ia tiba-tiba terbangun di sebuah kamar yang terbilang cukup mewah. Ia merasa deja vu, teringat pada saat terbangun dan tiba-tiba mendapati dirinya di suatu rumah sakit.
Awalnya ia senang, mengira kembali ke kehidupan sebenarnya, tapi lagi-lagi ia berpikir. Tidak mungkin rumahnya semewah ini. Apalagi kalau ia berada di dorm agensinya. SANGAT TIDAK MUNGKIN. Ia pernah di dorm agensinya, syukur-syukur masih dapat kasur. Tapi lihatlah, di ruangan ini tempat tidurnya terlalu luas. Ber-AC, ada aksen mewah-mewahnya, dan berfasilitas lengkap. Seperti ruangan VVIP.
Tak lama kemudian, terdengar bunyi ketukan pintu disertai suara seorang perempuan. "Selamat pagi nona, apakah nona sudah bangun?"
Anna mengerutkan dahinya, bingung itu suara siapa. Ia pun menjawabnya, hanya sebagai tanda sopan. "Sudah," ia juga bingung kenapa orang tadi memanggilnya nona, berasa seperti orang kaya. Tidak sadar saja jika sebelumnya ia juga orang kaya, hadeh.
"Nona silahkan berkumpul di ruang makan, saya akan mengantar nona sampai tujuan," ucap orang tadi.
"Bentar," Anna membasuh muka dan sikat gigi terlebih dahulu. Kemudian ia membuka pintu dengan asal lalu mendapati seorang perempuan berpakaian seperti maid. Ia akhirnya sadar jika orang tersebut memang maid. Maid tersebut mengantarkan Anna ke sebuah ruang makan yang terbilang sangat luas dan terlihat sangat mewah.
Di sana ia mendapati beberapa orang yang berada di rumahnya kemarin. Lagi-lagi ia bingung, kenapa bisa ada di sini? Bukannya mereka yang ngaku-ngaku jadi keluarga?
"Silahkan duduk sayang," ucap (yang katanya) sang mama dengan penuh kelembutan. Anna pun hanya menurutinya dengan duduk di kursi yang kosong. "Mau makan apa?" Tanya mama.
"Apa aja," jawab Anna, karena sejujurnya ia juga bingung karena pilihan menu terlalu banyak. Semuanya terhidang di meja dengan apik dan terlihat menggoda untuk dicoba.
Btw Anna belum kenal semua anggota keluarganya ini, bahkan ia juga tidak tau mereka bermarga apa. Ia juga tidak bicara sepanjang acara sarapan, karena memang tidak ada yang berbicara juga.
Selesai sarapan Anna memberanikan diri untuk bertanya. Ada banyak kejanggalan dan hal yang ingin ditanyakan. Ia menarik nafas dalam-dalam, "Ma, kok bisa gu-aku tiba-tiba di sini?"
Semua yang masih ada di ruang makan menatapnya. Tanpa sadar Anna merasa terintimidasi.
Dengan senyum aneh, mamanya pun menjelaskan. "Sayanggg... Kemarin kamu pingsan, terlalu kaget."
Jujur saja Anna tidak bisa mempercayainya. Ia bukan orang yang mudah shock atau pingsan-an. Ia jadi sedikit curiga dan merasa aneh.
"Boleh pulang nggak?-" belum juga Anna selesai berbicara, seseorang dengan kemeja hitam, terlihat usia pertengahan (tidak tua- tidak muda) memotong ucapannya. "Gak!" Ucap orang tersebut, tangannya mengepal seperti menahan emosi.
"Ahahaha, oke," Anna hanya tertawa canggung dan mengucapkan kata oke dengan nada yang sangat datar.
Seorang laki-laki dengan tampilan paling muda dan kekinian menarik tangan Anna tiba-tiba. Anna sempat kaget, tapi akhirnya terbiasa.
Orang tersebut membawa Anna ke sebuah ruangan yang ada televisi dan sofa. Ia duduk, Anna pun ikut duduk.
"Tak kenal maka..." Orang itu seperti bertanya tapi tidak memakai kata tanya dari 5W+1H. Hanya bermodal menaikkan alis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN (SOK) SIBUK ✓
Teen FictionTentang Anabelle Si Figuran yang sibuknya ngalah-ngalahin pemeran utama. Si Figuran yang misterinya tak terhingga. Si Figuran yang kayanya melebihi tokoh utama. Si Figuran yang entah uangnya datang dari mana. Si Figuran yang berteman dengan antagoni...