Hm

13.1K 2.1K 171
                                    

Sean dan Lorenzo bermain basket. Beradu mencetak poin paling tinggi. Merebut bola satu sama lain. Mengeluarkan kemampuan yang dimiliki.

"Lo suka sama Anna?" Tanya Lorenzo sambil mendribble bola.

Sean mengangguk dan berusaha merebut bola dari tangan Lorenzo.

"Jangan sama Anna. Keluarganya berbahaya." Peringat Lorenzo.

"Gue suka sama Anna nya kak. Bukan keluarganya."

Lorenzo menghela nafas "Tetep aja hati-hati."

Lorenzo mengingat sesuatu. "Temennya belum tau kalo dia ketemu sama keluarga kandung?" Loren mengucap kata kandung dengan sangat malas.

"Emang dia punya temen?"

Lorenzo mengernyit "Maima dkk?"

Sean tersenyum remeh "I think she doesn't care about them. But I love her. She's the best. "

(Aku pikir dia tidak peduli tentang mereka. Tapi aku menyukainya. Dia yang terbaik.)

"Huhhh she's crazy. Too much fake. No one knows what happened to her life." Ucap Lorenzo.

(Huhhh dia gila. Terlalu banyak kepalsuan. Tidak ada yang tau apa yang terjadi dengan kehidupannya)

Sean menggelengkan kepalanya "No no no. She just keeps her privacy. She doesn't like someone ruining or interfering in her personal life. As you know, she has a dark past."

(Tidak tidak tidak. Dia hanya menjaga privasinya. Dia tidak suka seseorang merusak atau mencampuri kehidupan pribadinya. Seperti yang kamu tau, dia memiliki masa lalu yang kelam)

"Honestly I don't care if you have a crush with her. But please, I don't like her family. Not only me, but also a whole family."

(Sejujurnya aku tidak peduli jika kamu naksir dia. Tapi tolong, aku tidak suka keluarganya. Tidak hanya aku tapi juga seluruh keluarga)

"She's kind, i know that. Maima always talk about her kindness." Lanjut Loren.

(Dia baik, aku tau itu. Maima selalu berbicara tentang kebaikannya)

Sean merebut bola dari tangan Loren dan menembakkannya ke ring basket dengan jarak yang cukup jauh. Masuk, ia mendapat 3 poin tambahan.

Lorenzo memejamkan mata sebentar. "Jadi ke China?"

"Nggak. Lo aja yang ke sana." Sean tidak mau pergi ke China. Dia saja belum jadian dengan Anna.

"Kalo keputusan lo berubah. Langsung aja bilang ke gue."

"Gak bakal" yakin Sean.

"Yakin?"

Sean tak menghiraukan ucapan Loren. Ia fokus memasukkan bola ke dalam ring, tapi gagal walaupun sudah mencobanya berkali-kali. Padahal jaraknya cukup dekat dibanding yang tadi.

"Someone made a rumor about Anna." Adu Sean.

(Seseorang membuat rumor tentang Anna)

"Siapa yang buat?"

Sean mengedikkan bahunya tak tau.

Lorenzo tidak bertanya rumor tentang apa yang menyangkut tentang Anna. Karena dia tau tentang rumor tersebut, Maima juga tau. Bahkan Lorenzo ikut memercikkan api kedalamnya. Tetapi setidaknya Maima berhasil menanganinya. Meskipun dia dituduh berpacaran dengan orang lain. Tidak masalah.

***

Reta berdiri di depan rumah yang lumayan mewah sekarang. Di sampingnya ada orang tua yang mengaku sebagai ayah-ibu kandungnya. Reta senang, ia bertemu dengan keluarga kandung. Tak bisa menyembunyikan senyum.

FIGURAN (SOK) SIBUK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang