Hukuman

15.7K 2.4K 206
                                    

Setelah Anna dan timnya selesai tampil. Ia segera menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Tapi ia beserta tim malah disuruh tampil lagi. Sebenarnya malas tapi ya nggak enak juga sama penontonnya. Ibaratnya mah penonton adalah raja.

Ia terkejut melihat Jackson duduk di barisan depan menatapnya tajam. Ia berusaha menghiraukan dan tetap menari seperti seharusnya. Meski sebenarnya sudah panas dingin.

Setelah satu setengah menit lebih, akhirnya selesai. Untung saja penontonnya tidak minta lagi.

Mereka segera berganti pakaian dan menuju ke aula untuk menyaksikan lomba debat. Tapi tidak dengan Anna dan Pricillia. Anna sedang bertelfonan dengan Jackson. Dan yeah Jackson memarahinya sampai telingannya berdengung.

Lain halnya dengan Anna, Pricillia justru pergi ke kantin. Ia sangat lapar, perutnya butuh asupan. Di kantin ia membeli nasi rames dan memakannya dengan rakus. Kedua temannya datang menemui untuk memberi selamat atas penampilan tadi yang spektakuler.

Tiba-tiba ada yang mendatangi meja Pricillia dkk. Seorang laki-laki dengan tampilan sedikit berantakan, dimana kaos dan seragam sangat jelas terlihat balapan sekitar 5 cm. Apalagi warnanya sangat kontras, kaos berwarna hitam dan seragam berwarna putih.

"Nama lo siapa?" Ujarnya tiba-tiba.

"Mon maap nih, tapi ini ada 3, yang lo maksut yang mana?" Tanya Angel.

"Yang nari tadi"

"Oh namanya Pricillia" jawab Zeta.

"Mau jadi pacar gue?" Ucap orang itu.

Ucapannya tadi membuat Pricillia tersedak bukan main. Batuk tidak ada anggun-anggunnya.

OHOKKK OHOKK

Dan yang menyebalkan laki-laki tadi justru tertawa ringan seperti kapas. Pricillia mengakui kalau dia tampan, apalagi lesung pipinya. Sssttt lo suka Aron bukan orang gila ini, batinnya menguatkan hati.

"Gila lo?" Pricillia menampilkan ekspresi mencibir. Ia memperhatikan seragam orang itu dan mendapati logo sekolah Dasawarsa. Ohhh dari Smada, batinnya.

"Gila karna lo" Tawa itu berhasil membuat Pricillia salah tingkah.

"Ihhh iuwww creepy"

Kata-kata itu bukan berasal dari Pricillia maupun temannya. Tapi berasal dari mulut Anna yang kebetulan ke kantin untuk membeli minuman dingin. Dan tanpa rasa bersalah ia berlalu begitu saja meninggalkan kantin.

Pricillia yang hampir saja terbawa perasaan alias baper malah menjadi badmood.

"Kenalin nama gue Saka" cowok tersebut mengulurkan tangannya, minta dijabat.

Pricillia membalas jabatan tangan "Pricillia" sembari tersenyum manis.

Saka mendekati Pricillia dan membisikkan sesuatu ke telinganya. Untung saja telinganya sudah dibersihkan.

"You must be mine" bisiknya.

Pricillia merinding, geli dan senang secara bersamaan mendengar bisikan dari Saka. Tapi entah kenapa ia tidak jadi baper saat kembali terbayang-bayang dengan perkataan Anna. 'Ihhh iuwww creepy'.

Ck Anna kampret, batinnya dalam hati.

***

Anna pulang dengan seretan paksa dari Jackson. Untung saja parkiran sepi karena semuanya berada di aula. Padahal Anna ingin melihat lomba cerdas cermat karena suara sorakan terdengar sangat asyik dan menyenangkan (gayeng).

FIGURAN (SOK) SIBUK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang