Anna sekarang sedang melatih siswi kelas 10. Ia juga membuat koreografi serta pola lantainya. Karismanya keluar saat melatih dance. Tatapan matanya menajam, gerakannya detail, menatap setiap orang yang sedang menghafal gerakan. Ia memakai topi hitam dengan baju crop top putih dipadukan celana training warna hitam.
Mengatur banyak orang lebih melelahkan. Melatih kekompakkan hanya dalam waktu satu bulan sangat sulit. Belum lagi pembuatan pola lantai untuk banyak orang cukup menguras tenaga dan pikiran. Dia hampir menghabiskan 50 lembar kertas hanya untuk menggambar pola lantai. Ia juga mencari refrensi gerakan dan pola lantai dari YouTube.
Beruntungnya kelas 11 dari awal sudah menghafal beberapa lagu (dance). Jadi mereka tidak perlu repot-repot untuk berlatih setiap hari. Juga tidak perlu repot-repot menghafal gerakan baru. Mereka juga hanya berlima, pembuatan pola lantainya jauh lebih mudah. Mereka juga sudah hafal gerakkannya di luar kepala.
Sudah beberapa hari ini Anna disibukkan dengan melatih siswi kelas 10. Jadwal tidurnya menjadi berantakan hanya untuk memikirkan koreografi. Belum lagi menghadapi keposesifan saudaranya yang tiada tara. Jadwal mengajarnya di studio Million Stars juga terpaksa dibatalkan.
Anna memperhatikan siswi-siswi kelas 10 yang sudah menghafal setengah dari lagu. Anna cukup puas tapi juga tidak terlalu puas. Jujur saja, menurutnya yang kelas 10 ini kurang powerful dan kompak. Tapi untuk ukuran satu minggu itu adalah kemajuan yang diluar dugaan.
Suara notifikasi pada ponselnya terus berbunyi disaat Anna masih fokus memperhatikan mereka mengulangi gerakan. Terdapat spam chat dari keempat saudaranya. Jujur saja Anna malas membacanya apalagi membalasnya. Tapi tentu saja dia akan mendapat masalah jika tidak menjawab chat dari mereka.
Kak hari ini aku sangatt sibuk. Tolong jangan ganggu dulu. aku tidak aneh-aneh. Aku hanya melatih kelas 10 menari. Dan aku mungkin pulang malam (•ө•)♡(●♡∀♡)
Bukankah kalian sudah memberikan bodyguards untuk mengawasiku?Anna menyalin pesan tersebut dan mengirimkan kepada keempat saudaranya. Lalu memilih untuk melempar ponsel ke tasnya. Ia kembali fokus pada latihan mereka. Ia menepuk tangannya tiga kali, kode agar mereka memperhatikannya. Ia memberi gerakan selanjutnya. Mereka terlihat sangat serius memperhatikannya.
Anna memperhatikan satu per satu dan mengoreksi apabila ada yang salah. Memberi nasehat untuk menambah power saat menari. Namun malah hal itu membuat mereka menari secara berlebihan. Terlalu banyak power pada awalan, menyebabkan saat akhir mereka terlalu lelah, gerakkan menjadi amburadul.
Anna menghela nafas, sepertinya ia salah memberi wejangan. Ia tersenyum manis.
"Maksutku kalian harus powerful tapi jangan lupa nyimpen tenaga buat akhiran nya, biar nggak kehabisan tenaga dan terlalu terengah-engah. Gimana ya njelasinnya, pokoknya powerful tapi tetep simpen tenaga sampe akhir. Kalo gak paham yaudah deh terserah senyamannya kalian aja".
(Ngawur ini btw)***
"Jadian gak pj" sindir Damian pada ketuanya, Aron.
Dengan mudah Aron menyerahkan dompetnya kepada Damian. Menyuruhnya untuk membelikan makanan untuk anggota Bratasena yang lain.
"Sejak kapan?" Tanya Laksana.
"2 hari yang lalu mungkin?Lupa".
"Buset boss baru harian kok udah lupa aja" Roy terbahak-bahak.
Kenzo menggelengkan kepalanya tidak menyangka "Gila emang".
"Eh lo sadar nggak kalo Pricillia kalem banget sekarang. Gak kaya dulu pas kelas 10 busettt ngebet plus banget sama lo" Ucap Roy tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN (SOK) SIBUK ✓
Teen FictionTentang Anabelle Si Figuran yang sibuknya ngalah-ngalahin pemeran utama. Si Figuran yang misterinya tak terhingga. Si Figuran yang kayanya melebihi tokoh utama. Si Figuran yang entah uangnya datang dari mana. Si Figuran yang berteman dengan antagoni...