Susul Kuy

20.2K 2.6K 50
                                    

Beberapa hari kemudian Kenzo membuat grup chat berisi inti Bratasena kecuali Roy. Tak lupa menambahkan Anna.

Otw Prambanan

Kenzo
An, kyknya kita brgkt Jum'at sore. Soalnya sabtu siang mrka udh balik lg ke Jkrta. Ke Prambanan pas pagi.

Damian
Brrti brgkt jum'at trs smpe sana lngsng ke hotel?

Kenzo
Iy

Anna
Oke kak, gw jg, tp dri Surabaya ke Jogja pake kereta

Aron
Ambigu bgt anj

Kenzo
Otak lo yg ambigu

Damian
Tp bnr anjir, kalo org lain bca cht ini dikira ......🤣🤣🤣

Kenzo
Auto kena kasus wkwk

Sekarang Anna sedang latihan bersama kakak kelasnya. Ada sekitar 9 orang berkumpul di ruang dance. Mereka bekerja keras selama beberapa hari ini. Lebih dari biasanya. Mereka latihan lebih dari 5 jam. Besok mereka akan pergi ke Surabaya menggunakam pesawat.

***

Hari ini lomba dance akan dimulai. Mereka lomba di salah satu hotel terbesar di Surabaya. Mereka sedikit terlambat datang ke ballroom. Saat melihat banner selamat datang mereka sangat terkejut. Bagaimana tidak, tulisan tersebut terlihat jelas "SING & DANCE COVER KPOP".

Padahal mereka berlatih dance dengan lagu barat. Sejujurnya kostum mereka juga tidak cocok dan hanya berpakaian santai. Akhir-akhir ini juga kebanyakan berlatih dance tersebut. Untung saja mereka sudah berlatih dan menghafal lagu Kpop juga.

Jadi sebenarnya guru mereka salah memberitahu, beliau memberitahu bahwa hari ini lomba dance biasa. Tapi ternyata malah lomba sing&dance cover Kpop. Yang jadi masalah adalah kostumnya.

"Insecure banget gue ngelihat kostum mereka" ucap Abel.

"Bisa-bisanya salah lomba ck ck"

"Kita cuma kaosan mereka totalitas banget"

Guru yang mendampingi mereka mengucapkan maaf beberapa kali. Beliau juga mencoba menelfon relasinya untuk mencari kostum baru. Tapi gagal, beliau tidak punya relasi penyewa kostum di sekitar Surabaya.

"Gimana bu?" Tanya Pricillia cemas.

Anna terlihat sibuk untuk menelfoni relasinya. Setelah telfon ketiganya ia berhasil.

"Kak Olive punya jas nggak ya buat cewek?"
"Punya kannn??? Untungnyaaa, ada 9 kan?"
"Iya, nanti pake croptop. Warnanya seadanya".
"Nanti uangnya aku transfer"
"Okeee makasihhh bangett kak"
"Oke, langsung kirim ke hotel ..."
"Makasihhh banget kakkk"

"Gue udah dapet kostumnya. Kalian ke rooftop dulu buat latihan bentar. Gue ke bawah dulu buat ambil kostumnnya".

Mereka mengangguk dan segera menuju ke rooftop. Kebetulan rooftop hotel bisa diakses oleh semua orang.

"Bu, dapet undian nomer berapa?" Tanya Anna memastikan.

"Dapet nomer 5"

Anna mengusulkan untuk menukar nomer undian tersebut dengan kelompok lain, agar kelompoknya dapat berlatih terlebih dahulu. Bu guru setuju dan berusaha menukar nomor tersebut. Setelah 5 menit Bu guru berhasil menukarkan nomornya. Mereka mendapat urutan terakhir.

Anna turun ke lobi hotel dan mengambil kostum. Ia menuju ke rooftop menggunakan lift dan berlatih lagi dengan mereka. Mereka berlatih vokal juga. Mereka latihan hingga bercucuran keringat. Selama lebih dari 3 jam. Istirahat sebentar, membersihkan diri dan mengganti kostum. Setelahnya menuju ke ballroom untuk menunggu giliran. Setelah menunggu lebih dari 2 jam, akhirnya mereka mendapat giliran.

Anna: rambut abu-abu (Su Ruiqi)
Pricillia: rambut coklat terang (Fu Yaning)
Abel: rambut ikat, mata rada sipit (Hikaru)

Lomba selesai jam 4 sore. Anna tidak menunggu pengumuman juara. Ia langsung menuju ke stasiun untuk pergi ke Jogja. Dia sudah membooking hotel. Untuk kostum tadi sudah ia titipkan ke temannya. Nanti akan diambil oleh Olive.

Di kereta Anna tertidur karena kelelahan. Sesampainya di stasiun Jogja, ia segera mencari ojek online untuk mengantarnya ke hotel. Saat di lobi hotel ia melihat 4 laki-laki yang sepertinya sedang check in. Ia tidak terlalu memperdulikannya. Ia juga melakukan check in, setelah selesai ia menuju ke lift. Saat di lift ia bertemu 4 orang tadi, yang ternyata adalah inti Bratasena. Mereka tidak mengenali Anna karena dia menggunakan masker.

"Kak?" Ucap Anna berusaha menyapa. Mereka langsung menoleh ke Anna. Anna juga membuka maskernya.

"Weeyyy Anna, bisa barengan ya" ucap Damian.

"Hehe iya kak"

"Rambut lo abu-abu?" Tanya Aron.

"Disemir kak, biasalah kebutuhan perform"

"Dapet yang lantai berapa?" Kenzo bertanya karena ia yang memencet tombol liftnya.

"Lantai 6"

"Sama dong berarti"

Kenzo memencet tombol 6. Sesampainya di lantai 6 mereka segera menuju kamar masing-masing.

***

Keesokan paginya mereka berkumpul untuk sarapan dan menuju ke Prambanan. Mereka juga menyewa kendaraan mobil. Mereka ke Prambanan hanya berbasis google map. Yang menyetir adalah Aron. Di depan ada Laksana. Sedangkan Anna di belakang diapit oleh Damian dan Kenzo.

Setelah kurang lebih 45 menit, mereka sampai ke Prambanan dan membeli tiket untuk masuk. Laksana menelfon Roy untuk menghampiri mereka ke tempatnya.

"Busettt dah ngapain lo semua disitu" Roy tidak menyangka mereka akan datang ke Prambanan. "Awww perhatian kali kalian ke gue".

Laksana mendatarkan raut wajahnya "Gue kesini buat Giselle, bukan buat lo".

"Boleh masuk ke kawasan kemah gak nih?" Tanya Damian memastikan.

"Boleh kok, kuyyy" ajak Roy.

Anna memperhatikan tenda-tenda yang berjajar di tanah lapang itu. Ia melihat beberapa orang seperti sedang memasak. Ia mencari-cari tenda milik Giselle dkk. Memperhatikan beberapa wajah siswa yang berlalu-lalang, wajah mereka terlihat sedikit kusam. Rambutnya juga berantakan.

"Nohhh tendanya pacar lo" tunjuk Roy ke tenda berwarna biru abu.

Kenzo menghampiri adiknya, Laksana tentu saja menghampiri pacarnya. Damian dan Aron hanya diam saja, mereka juga tidak punya orang untuk dihampiri. Mungkin bisa Roy, tapi mereka juga sudah bertemu dengannya. Anna menghampiri Devina, ia menyerahkan minuman dingin kepadanya.

Anna memberikan teh pucuk dingin ke Devina. Ia sebenarnya membawa satu box tapi yang lain sedang sibuk sendiri. Ia mencari Maima, sedikit heran karena ia belum bertemu dengan Maima.

"Maima kemana?" Tanya Anna.

Devina mengangkat bahunya tak tau. "Gak tau, tadi bilangnya pergi bentar".

Anna mengangguk. Ia menaruh kardus isi teh pucuk itu ke dalam tenda. Ia izin pergi sebentar untuk melihat-lihat Candi Prambanan lebih jelas.

"Gue lihat candi dulu ya" pamitnya kepada Devina.

Devina mengangguk "Lo gak mau ngobrol sama yang lain dulu?".

Anna menggeleng "Masih pada sibuk. Duluan ya!" Anna segera pergi ke daerah candi. Ia berselfie ria, saat melihat hasil jepretannya ia terkejut. Kamera tersebut menangkap siluet wajah seseorang yang sangat Anna kenali. Ia yakin sekali orang itu adalah Maima. Tapi Maima terlihat seperti bicara dengan seorang laki-laki. Anna tidak mengenali orang tua tersebut. Ia membalikkan badannya untuk memastikan. Hasilnya nihil, Maima dan laki-laki tadi sudah tidak terlihat.




Tbc.

Maaf belum ada konflik. Soalnya aku sendiri benci konflik😭😭😭

Makasihhh

FIGURAN (SOK) SIBUK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang