Lost Smile

11.4K 1.7K 169
                                    

Anna memasuki rumahnya tidak semangat. Separuh jiwanya seakan hilang, berlebihan memang.

Jacskon tidak suka Anna yang sekarang. Aura yang dibawa Anna cukup gelap dan suram. Ia ingin Anna yang dulu. Yang lebih ceria dan ekspresif.

"Anna, mau jalan-jalan?" Tawar Jackson.

Anna hanya menggeleng lemah.

"Ke Lotte World?"

Anna menggeleng lagi.

Jackson menghela nafas. Ia mendekati Anna dan memeluknya. "Sean pasti balik," ucapnya menenangkan.

"Hmm," begitulah jawaban Anna.

"Temenin gue ya?" Pinta Jackson.

"Males."

"Pleaseee"

Anna mengangguk dengan malas.

"Senyum dong!" Jackson memegang pipi Anan dan menariknya. Sehingga terbit wajah aneh, sangat jelas terlihat senyum paksaan.

Jackson mengajak Anna berkeliling mall. Tentu juga membeli barang serta makanan. Jackson membelikan cincin Cartier berharga belasan juta untuk Anna. Sebenarnya Anna sudah menolak, tapi Jackson memaksa, ia bisa apa. Hehe. Terima saja apa yang mereka beri, semahal apapun itu. Harus dimanfaatkan baik-baik bukan?

Mereka menonton bioskop, intinya bersenang-senang sampai malam.

Sementara itu, di ruang bawah tanah kediaman McKenzie. Keluarga inti tersebut sedang berkumpul untuk rapat tahunan.

"Jackson dimana?" Tanya Mr. McKenzie, ayah mereka.

"Menjalankan tugas," jawab Allucard. Ia tadi sempat di chat oleh Jackson.

"Tugas jadi ditukar?" Tanya Mrs. McKenzie memastikan.

William mengangguk, "Iya ma, gak sanggup ma hadapin orang kaya dia."

"Anna sempet diculik sama Abel. Bahkan sampe ada banyak luka goresan. Untung saja Allucard bisa menanganinya." Lanjut William.

"Abel?" Mrs. McKenzie tidak mengingat siapa Abel.

"Sekitar 2 tahun lalu, pernah dibawa ke rumah ini selama 3 bulan." Jawab Hitler.

Mrs. McKenzie mengangguk paham.

"Bang, malem itu kenapa babak belur?" Allucard penasaran saat Anna pulang habis diculik, keadaan William penuh lebam seperti habis dipukuli.

Menghela nafas sebentar, "Abel culik Anna, terus saya tembak-". Belum selesai bicara sudah dipotong oleh Allucard.

"Tembak jeder apa pacar?"

"Ck tembak pistol. Habis itu saya bawa, di jalan ketemu orang, dikeroyok, Abel dibawa."

Mr. McKenzie mengernyit. "Siapa yang ngeroyok?"

"Masih dalam pencarian. Kalau dari tampangnya terlihat seperti preman pasar." William serius, ia mencari siapa yang mengeroyoknya dan mengambil Abel.

"Palingan yang beli dia dulu," tebak Hitler.

Mereka mengangguk setuju, lagipula siapa lagi? Mereka tidak memiliki tersangka lain.

Mr. McKenzie menyuruh William untuk memberikan laporannya.

"Untuk setahun ini berhasil menjual sekitar 120 orang. 37 dijual organ jantung, ginjal dan kawan-kawannya. 41 penjualan anak-anak gelandangan, panti asuhan dan hasil penculikan. 28 dijadikan budak dan 14 sisanya dijadikan objek penelitian."

"Berapa laba kotornya?" Mrs. McKenzie sedang membayangkan pendapatan yang dihasilkan selama setahun ini.

"Sekitar 17 trilliun lebih," ungkap William.

FIGURAN (SOK) SIBUK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang