2 Weeks

10.8K 1.6K 85
                                    

Menjelang libur akhir tahun inti Bratasena dan Giselle and the gang memutuskan liburan bersama. Menghabiskan waktu di puncak sembari menikmati kembang api dimalam hari.

Mereka me-list apa saja kegiatan yang akan dilakukan, anggaran dan lain sebagainya.

Giselle ingin mengajak Anna untuk bergabung. Mengakrabkan kembali. Sayang sekali ditolak oleh Anna. Tentu saja, keluarganya mana mengizinkan. Mereka bilang akan ada pesta besar pada saat malam tahun baru. Benar-benar besar sampai-sampai dipersiapkan sejak 2 minggu ini.

Anna bagai orang yang mau nikah pakai acara dipingit segala. Tidak boleh keluar rumah selama liburan. Heiii ini liburan harusnya ia jalan-jalan! Bukan hanya berdiam diri di kamar menikmati segala perawatan. Sejak hari pertama libur, ia diberi perawatan bintang 5. Dari ujung kaki sampai ujung rambut benar-benar di treatment oleh (anak buah) mereka. Anna merasa glow up nya sangat cepat dan signifikan. Kalau dibuat grafik pasti langsung melonjak tinggi dan sangat curam.

Saat ini Anna menyandarkan kepalanya di bahu Jackson. Mereka menonton film untuk menghabiskan waktu. Tak lupa dengan camilan agar tidak bosan.

"Jackson kenapa pas tahun baru ada party?" Tanya Anna (sok) penasaran.

"Yaa karena tahun baru lah," jawab Jackson sembari memakan popcorn.

Tiba-tiba ada wanita paruh baya yang menginterupsi percakapan mereka.

"Acara party itu sekalian ngenalin kamu ke publik," ucap mama.

Akhirnya setelah sekian lama ada scene percakapan antara dan ibu anak itu.

"Owhhh jadi secara gak langsung party ini tentang aku dong?"

Sang mama mengangguk.

"Can I request?" Karena ini pesta menyangkut dirinya, Anna ingin meminta pestanya sesuai apa yang ia inginkan.

"Apa?"

"Pestanya di outdoor ya yaaaa pleaseee mam. Jackson ya ya yaaa di outdoor please!!!"

"Sampai tengah malam loh, gak takut masuk angin?" Jackson mengusap rambut Anna.

"Gak bakal, tenang aja. Minum tolak angin dulu deh ya ya ya?"

Mamanya menghembuskan nafas kasar.

Jackson yang tak kuat melihat tatapan memohon Anna pun mengangguk. Sedangkan sang mama memelototkan matanya, tidak setuju.

"Gapapalah ma, sekali-kali. Lagipula pas sweet seventeen kemarin gak dirayain." Ucap Jackson.

Mamanya mengangguk sedikit tidak ikhlas. Setelahnya ia meninggalkan mereka berdua. Ia akan membicarakan ini kepada suami dan putra sulungnya.

Anna dan Jackson kembali fokus pada film. Disana ada adegan ciuman dan si pria bilang kalau bibir wanita itu manis.

Anna tidak bisa untuk tidak protes. "Heiii ini kok gue nggak percaya ya? Perasaan setiap gue ngecap bibir sendiri nggak ada tuh manis-manisnya."

"Biasanya orang yang protes kayak gini gak pernah ngrasain ciuman," ucap Jackson yang diangguki setuju oleh Anna.

Anna memang tidak pernah ciuman, memikirkannya saja tidak pernah. Ia jadi membayangkan, tapi malah geli-geli jijik. Ia benar-benar tidak bisa membayangkannya.

"Mau coba?" Goda Jackson menaik turunkan alisnya.

Anna menggeleng jijik, "Nggak makasih. Gak minat."

"Pasti bibir lo rasanya manis," goda Jackson lagi.

"Gak sih, kayaknya malah asin." Anna menunjuk bibirnya, "Banyak micinnya." Itu memang benar, ia memakan popcorn yang ada bumbu micinnya dan itu menempel pada permukaan bibir.

FIGURAN (SOK) SIBUK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang