Delete Scene #5

7.4K 808 24
                                    

Seharian setelah kejadian malam tahun baru, Anna hanya tidur. Ia tidak meninggalkan kasur selama lebih dari 12 jam. Anna sekarang tinggal di rumah dulunya. Awalnya Sean menawari untuk tinggal di rumahnya, tetapi Anna menolak dengan keras.

Selagi masih libur, Anna menyempatkan untuk berkunjung ke rumah Sean. Ia mengobrol ringan dengan keluarganya yang sangat ramah dan asyik, menurutnya. Mereka bahkan mengobrol sampai sore hari. Ia sampai tidak sempat berbicara dengan Sean.

Tiba-tiba ada seseorang datang yang membuat Anna kaget. Dia adalah Lorenzo, pacar sahabatnya. Mereka sama-sama kaget. Lorenzo terkejut karena mendapati Anna sudah sangat akrab dengan keluarganya.

Kekagetan itu tak berlangsung lama karena Sean menghampiri keduanya. Mereka makan malam lalu pergi ke rooftop untuk berbincang.

Lorenzo men-chat Sean, bertanya apa alasannya Anna ada disini.

Sean

Kenapa Anna ada disini?

Kenalan sama calon
mertuanya bang. Gak sekalian
kenalan bang? Calon adik ipar
tuh

Gk dl.

Lorenzo hanya berdecak melihat jawaban Sean. Ia sejujurnya sedikit tidak merestui hubungan keduanya, karena belum srek aja.

Anna sedikit mengintip chat Sean dengan Lorenzo. Rada 'dihhh' waktu lihat kata adik ipar yang diketik oleh Sean. Tapi entahlah, karena ia memang orangnya sedikit aneh, ia jadi ingin meledek Sean sekaligus Lorenzo.

"Kakakkk iparrr," ucap Anna saat sudah sampai di rooftop.

Lorenzo sangat terkejut dan sedikit merasa ngeri mendengar kata-kata Anna. Ia sangat geli mendengarnya. "Gila," satu kata yang terucap dari bibirnya.

Sean yang diledek sepertinya malah tidak sadar dan malah ikut meledek kakaknya. "Itu bang, adek ipar lagi manggil, jawabnya yang bener dong hahahaa."

Lagi-lagi Lorenzo bergidik ngeri. "Sorry, kalian gak dapet restu dari gue."

"Dihhh bang, siapa yang butuh restu lu, orang tua aja udah ngasih kartu hijau kok. Restu lu cuma 10% bang, nggak penting," ledek Sean.

Karena tak tahan dengan ke-cringe-an, Lorenzo pun memilih untuk pergi dari rooftop dan memberi jari tengahnya untuk mereka. Sedangkan mereka hanya tertawa saja.

"Babayyyyy kakak iparrr, hati-hati di jalan. Jangan sampai kesandung di tengah jalan," ucap Anna sambil tertawa setan.

Setelah Lorenzo benar-benar menghilang, mereka mengobrol, membahas apa yang akan dilakukan dimasa depan.

"Habis ini lo mau ngapain?" Tanya Sean.

"Pulanglah," jawab Anna sambil memandangi ke arah bawah rooftop. Menatap jalanan dan mengamati betapa luasnya rumah milik Sean, meski tak seluas milik McKenzie family.

"Bukan itu, semuanya udah selesai kan? Mereka udah ditangkep, terus apa yang bakal lo lakuin habis ini?"

Anna hanya mengedikkan bahu, ia sebenarnya tidak terlalu memikirkan masa depannya sendiri. "Gak tau, tapi habis kenaikan kelas kayanya bakal ke Korea mungkin?" Ia sendiri juga tak begitu yakin. "Lo sendiri gimana?"

"Masih ke luar negeri. Nyelesain beberapa tugas dan entahlah. Ke Korea ngapain?"

Anna mengedikkan bahunya lagi, "Jadi trainee debut jadi idol mungkin?"

"Argghhh jadi pengen kan," kesal Sean.

Anna tersenyum iblis, "makanya ayo ke Korea, trainee bareng, debut bareng."

FIGURAN (SOK) SIBUK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang