31. Pergi untuk selamanya

94 4 0
                                    

Sudah satu bulan Fani terbaring di ranjang rumah sakit. Sebelumya Fani sudah menemukan donor ginjal yang pas. Namun lagi,kabar buruk harus keluarga Fani terima saat Fani dinyatakan koma. Kabar itu juga yang membuat Reyhan begitu terpukul. Sudah terhitung 2 minggu Fani dinyatakan koma oleh dokter.

"Gue nggak bisa diem aja di sini, Fani harus kembali ke LA malam ini juga. Kita rawat dia di rumah sakit sana."tukas Satya saat dia berada di ruangan Fani bersama dengan Lena dan Briyan serta anak-anak Fani.

"Jangan gila deh Sat, Lo gak mikirin kondisi Fani kaya apa? Dia lagi koma, kalau kita bawa dia ke LA, takutnya dia tambah drop."bantah Lena tak setuju dengan Satya.

"Gue yakin Fani itu kuat. Dia gak selemah itu, Gue udah bilang sama bodyguard Fani kalau kita akan pulang ke LA,"ujar Satya tidak mau dibantah.

"Dan gue harap Lo jangan kasih tau Reyhan atau sahabat-sahabat Lo itu. Fani lebih tenang di LA ketimbang harus di sini."lanjut Satya membuat Lena terkejut.

"Apa maksud Lo Sat?"tanya Briyan tak setuju.

"Ini demi kebaikan Fani, gue gak mau dia sakit lagi. Cukup karena kepulangannya di Indonesia,Fani menjadi menderita kembali. Lebih baik dia menetap di LA."sahut Satya kemudian berjalan pergi keluar dari ruangan Fani.

"Tante, kalau memang Mommy akan pulang ke LA, kita bertiga juga akan kembali ke sana. Kita akan hidup di sana!"putus Ray selaku anak tertua. Sebenarnya ia sudah tau rencana Satya yang akan membawa Fani pulang ke LA. Ia juga sudah dikabari oleh anak buah Fani, karena anak buahnya sudah menyiapkan pesawat pribadi milik Fani.

"Apa yang kamu bicarakan Ray?"tanya Lena tak percaya.

"Benar kata Abang Tan, kita lebih baik kembali ke LA. Di sana kita bisa hidup tanpa harus membuat Mommy menderita."ujar Grace menimpali.

"Tante gak habis pikir dengan jalan pikiran kalian. Apa kalian tidak ingin ayah dan ibu kalian bersatu? Apa kalian tidak memikirkan ayah kalian? Tante mohon, jangan kembali ke LA!"ujar Lena kepada Grace, Ray dan Kimberly.

"Ini yang terbaik untuk Mommy Tan, dan ini juga yang terbaik untuk Daddy."putus Kimberly angkat bicara.

Lena diam, ia melirik ke arah Fani yang masih setia menutup mata di atas ranjang. Wanita itu kemudian menatap sendu sepupunya yang masih terbaring di atas ranjang itu.

***

Sesuai dengan rencana Satya, kini Fani dipulangkan ke LA bersama dengan anak-anaknya tanpa memberi tahu siapapun. Termasuk Lena yang juga tidak tahu kapan Satya berangkat ke LA.

"Satya benar-benar keterlaluan. Dia bawa pulang Fani, bahkan anak-anaknya juga ikut pindah ke LA."celetuk Lena saat berada di rumah sakit. Saat ia tiba di dalam ruangan Fani dirawat, Lena hanya menemukan ruangan kosong saja.

"Kita harus beritahu Reyhan, mau tidak mau kita harus beritahu dia tentang Fani. Satya bisa saja memisahkan mereka kembali. Kamu tau kan Satya sangat tidak suka kalau Reyhan kembali dengan Fani!"sahut Briyan kepada istrinya.

"Kamu benar, kita harus ke rumah Reyhan sekarang!"ujar Lena kepada Briyan.

Sedangkan di kediaman Reyhan, pria itu kini baru kembali dari pengadilan. Ia baru saja menghadiri sidang perceraiannya dengan Nadin. Rencananya ia ingin menjenguk Fani malam ini dikarenakan ia harus membersihkan tubuhnya.

"Mama dan Papa akan mengunjungi Fani sekarang. Kamu bersihkan tubuh kamu dulu!"ujar Adit kepada putranya tersebut.

"Tidak lama lagi aku akan menyusul Pa. Aku hanya sebentar kok!"ucap Reyhan. Setelah seharian ini ia menghadiri persidangan membuatnya tidak bisa lepas memikirkan kondisi Fani yang tak kunjung ada kabar.

Relationship ( Squel Reyfan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang