23. Pengorbanan

353 30 17
                                    

Manusia belajar dari kesalahannya,jangan biasakan untuk membahasnya  berlarut-larut:v

***









Rasa sakit, sedih, kecewa,marah,putus asa selalu Fani rasakan. Seakan semua itu adalah takdir yang akan terus melekat di hidup Fani. Kesepian,itu yang selalu Fani rasakan. Tak ada hal lain yang bisa ia dapatkan sekarang. Reyhan telah membencinya dan menginginkan dirinya pergi jauh.

Air matanya sudah banyak sekali keluar,sedari tadi wanita itu duduk dan memikirkan semua kenangannya. Kenangan indah yang selalu Fani ingat di benaknya saat bersama dengan Reyhan.

"Apa gue mampu bertahan? Gue sendiri udah nggak yakin sama hidup gue sendiri,"batin Fani.

Sedari tadi, perempuan itu hanya diam sambil terisak menangis, menumpahkan semua penderitaannya. Hanya bermodalkan selembar foto yang Fani punya,kini perempuan itu terus menatap fotonya dengan Reyhan dulu saat mereka masih sekolah.

"Gue kangen Lo Rey, gue kangen sama lo? Tapi gue sadar,gue udah nggak boleh lagi sama lo. Dunia memang tidak merestui kita,"ucap Fani sambil menangis. Di tempat ini,dirinya sendirian tanpa siapapun,tanpa adanya orang lain yang bisa menemukannya.

"Gue..gue bisa apa? Tunggu sebentar lagi Rey,gue akan pergi jauh dari Lo. Lo nggak akan bisa lagi ketemu gue. Gue akan turutin kemauan lo,"ucap Fani. Perempuan itu langsung beranjak di tempat.

Fani kembali berjalan tanpa tujuan, dirinya merasa lelah karena dunia mempermainkannya. Fani capek,dia sudah tidak kuat lagi untuk hidup. Kakinya terus berjalan tak tentu arah,hingga matanya menangkap sebuah mobil hitam yang menurutnya sangat aneh,namun yang membuatnya bingung adalah saat mobil itu melaju dengan kencang dan tak beraturan dan dari arah berlawanan terdapat sebuah truk juga melaju dengan kecepatan kecang. Hingga sesuatu membuat mata Fani terkejut.

BRAK!!!

***

"Bagaimana dok dengan keadaan pasien?"tanya Fani setelah ia menyelamatkan orang yang kecelakaan tadi.

"Apa anda keluarga pasien?"tanya dokter itu.

"I..i..ya dok saya keluarganya,"jawab Fani gugup.

"Ada yang perlu saya berikan,mari ikut saya keruangan saya agar saya bisa menjelaskan kondisi pasien dengan lebih privasi,"

"Iya dok."

Saat ini,Fani sedang duduk di hadapan dokter yang menangani pasien yang Fani bawa ke rumah sakit.

"Dari hasil pemeriksaan,pasien mengalami koma,itu disebabkan karena benturan keras di kepalanya,"jedanya.

"Dan berita buruk ini juga akan saya sampaikan. Selain koma, separuh ginjal milik pasien mengalami kerusakan dan harus segera dilakukan operasi. Dan untuk itu,pasien butuh donor ginjal agar pasien selamat,"ucap dokter itu.

"Apa bisa pasien bangun dari komanya dengan waktu cepat?"tanya Fani.

"Perkiraan sampai seminggu,dan untuk selanjutnya anda hanya banyakin doa saja,"ucap Dokter tersebut.

"Terimakasih dok,saya keluar dulu,"ucap Fani yang langsung keluar. Matanya menangkap sebuah keluarga yang menangis di depan ruang ICU dengan tersedu-sedu membuat Fani merasakan juga betapa sakitnya melihat salah satu keluarga mereka sedang ada di ambang maut.

"Ma! Suami aku baik-baik aja kan?"teriak seorang wanita yang menangis. Hati Fani tersentuh saat melihat betapa sayangnya keluarga itu. Dirinya juga kagum dengan wanita yang menangisi suaminya itu.

Perlahan kakinya pergi dari tempat itu dan memilih pergi ke tempat yang ia inginkan.

***

6 bulan sudah berlalu,hari semakin hari Grace semakin tak beraturan. Hari ini juga adalah hari yang menurutnya sangat sial,pasalnya hari ini juga dirinya mendapatkan siraman rohani dari sang nenek setelah neneknya menerima raport yang sudah dibagikan.

Relationship ( Squel Reyfan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang