32. Menyusul

80 4 0
                                    

Seminggu berlalu, kini di waktu yang berbeda dan juga tempat yang berbeda. Berdirilah seorang wanita yang terlihat masih cantik di belakang rumah sambil melihat ke arah kolam renang.

Fani, wanita itu sudah bangun dari komanya setelah tiga hari dari kepulangannya ke LA. Wanita itu hanya diam memandang air kolam tanpa mau beranjak dari sana.

"Mom!"panggil Kimberly ke arah Fani yang tampak setia memandangi air kolam.

"Mom, Om Satya ingin bertemu dengan Mommy!"celetuk Kimberly yang masih belum direspon oleh Fani.  Kimberly menghela nafas, kini ibunya kembali seperti dulu. Dingin dan tak tersentuh sama sekali, Fani yang akan sangat jarang berbicara dan juga sangat minim ekspresi.

"Om Satya sedang menunggu di ruang keluarga!"lanjut Kimberly. Fani memutar badannya ke arah anaknya itu.

Tanpa mengatakan apapun wanita itu berlalu pergi meninggalkan Kimberly yang memandang punggung ibunya hingga tak terlihat lagi.

"Kenapa?"tanya Fani menemui Satya dan juga Lisa yang berada di Ruang Keluarga.

"Gue ke sini mau liat keadaan Lo, gimana? Lo udah mendingan kan?"tanya Satya to the points.

"Seperti yang Lo liat!"jawab Fani dingin. Satya menghela nafas, laki-laki itu tau Fani sangat kecewa padanya karena dengan seenaknya ia membuat keputusan tanpa meminta persetujuan wanita itu.

"Fan, ini demi kebaikan Lo! Karena menurut gue,lebih baik Lo lupain Reyhan. Lo buka lembaran baru di sini,lagi pula Reyhan juga gak becus jadi suami Lo!"ucap Satya membuat Fani melirik sekilas.

"Apa yang mau Lo harapkan dari dia? Lo liat sendiri kan? Pernah gak dia mencoba cari Lo? Pernah gak dia coba hubungi Lo? Dan pernah gak dia menemui Lo?"tukas Satya.

"Lo gak perlu ikut campur urusan gue Sat!"sahut Fani akhirnya menjawab.

"Gue harus ikut campur karena Lo gak tegas sama diri Lo sendiri! Fan, laki-laki gak hanya cuma satu. Reyhan gak baik buat Lo! Dia itu cuma pengecut!"bentak Satya yang mulai kesal.

"Terus menurut Lo siapa yang pantas buat gue?"sarkas Fani emosi.

"Satya, Fani udah jangan pake emosi."lerai Lisa.

"Mending Lo pulang!"ucap Fani yang kemudian berjalan menaiki anak tangga rumahnya.

Satya memandangi kepergian Fani dengan kesal. Sepupunya itu sangat keras kepala, Satya tak habis pikir. Apa yang ada di kepala Fani hingga wanita itu tetap tidak mau melepaskan Reyhan dari hidupnya.

Di sisi lain, kini Reyhan dan juga teman-temannya tiba di LA. Setelah urusannya selama 2 minggu di Indonesia akhirnya Reyhan resmi berpisah dengan Nadin. Dan mulai hari ini Reyhan berjanji akan memperjuangkan Fani dan juga akan membawa Fani kembali pulang bersamanya.

"Gila capek banget gue!"keluh Riko saat pria itu keluar dari pesawat pribadi milik Reyhan.

"Lebay, gue aja yang pekerjaannya sering duduk di pesawat biasa aja tuh!"ucap Andi menimpali.

"Ck, iye gue tau Lo tuh pilot!"ucap Riko.

"Udah-udah! Kita langsung ke rumah Reyhan aja. Gue capek mau istirahat di sana nanti!"ucap Fero melerai.

Laki-laki itu baru tau kalau Fani kembali pulang ke LA bersama Satya karena saat itu Fero sedang berada di New Zealand mengurus pekerjaannya.

"Han, orang suruhan Lo mana?"tanya Riko kepada Reyhan. Reyhan hanya diam kemudian menunjuk ke arah depan.

"Ya udah ayok!"ajak Andi.

Briyan yang sedari tadi diam memperhatikan Reyhan yang hanya melirik malas ke arah teman-temannya. Terlihat jika pria itu masih terlihat kacau dari 2 minggu yang lalu. Mereka sempat menemukan Reyhan yang mengunci diri di kamar sambil meminum begitu banyak alkohol dan membanting semua botol-botol tersebut hingga kamar yang tadinya bersih itu menjadi seperti kapal pecah.

Relationship ( Squel Reyfan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang