3. Harta berharga Grace

668 27 19
                                    

Pertemuan manis belum tentu perpisahannya pahit:)

***









Jam dinding menunjukkan pukul setengah lima sore,RHS sudah memulangkan murid-murid mereka dari dua jam yang lalu. Raisa,gadis itu kini selesai mengikuti kegiatan OSIS yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Sudah 30 menit dirinya menunggu jemputan dari rumah,namun sopirnya tak kunjung datang.

"Pak Jono kemana sih? Kok belum dateng? Apa lupa ya jemput aku. Ini lagi,Kirana sama Keisya udah pulang lagi,"celetuk Raisa yang mulai cemas karena hari mulai petang.

Keadaan sekolah pun sudah sepi,hanya ada beberapa siswa yang juga kebetulan selesai mengikuti ekskul. Anak-anak pun juga punya kendaraan masing-masing. Namun Raisa,gadis itu malu untuk meminta tebengan mereka.

Hingga suara dering teleponnya terdengar. Segeralah Raisa mengangkat teleponnya yang tertera nama Pak Jono di layar.

"Halo Pak,Pak Jono lagi di mana? Ini aku udah nunggu lama,"ujar Raisa.

"Aduh maaf non,Pak Jono lagi di bengkel. Tadi bannya meletus,jadi lama deh,ini juga masih ngantri."jawab Pak Jono di seberang.

"Ya udah pak,nanti biar Raisa naik taksi aja."jawab Raisa.

"Sekali lagi maaf ya non,"ucap Pak Jono.

"Udah nggak papa,ya udah saya tutup ya."ujar Raisa yang langsung mematikan teleponnya.

"Gimana pulangnya nih? Ini kan udah hampir magrib, taksi mana ada yang lewat sini!"ujar Raisa.

Kepalanya mondar-mandir mencari kendaraan yang bisa mengantarkannya ke rumah. Dirinya sempat berpikir,jikalau jalan kaki rumahnya sangat jauh dari sekolah. Belum lagi,nanti kalau ada bahaya di jalan.

Hingga suara deruman motor sport warna hitam berhenti tepat di hadapan Raisa. Gadis itu menoleh dan melihat pemuda yang sedang mencopot helmnya. Betapa terkejutnya saat siapa yang ia lihat di hadapannya.

"Kenapa belum balik?"tanya pemuda itu membuat Raisa gugup.

"A..ku tadi nunggu jemputan, terus katanya nggak bisa datang,"ucap Raisa gugup tanpa menatap pemuda tersebut.

Sementara yang diajak bicara hanya menaikkan sebelah alisnya terangkat. Pemuda itu tersenyum tipis melihat Raisa yang gugup.

"Gue anterin!"ucap pemuda itu membuat Raisa terperanjat.

"A..aapa?"ucap Raisa tak percaya.

"Udah ayo,keburu malem. Nanti lo dicariin deh!"ucap pemuda itu yang langsung menggandeng Raisa menuju motornya.

"Gak pake helm,nggak papa kan?"

"Enggak kok,"jawab Raisa yang langsung naik ke atas motor tersebut.

Beralih ke lainnya, sekarang ini Grace sedang berada di dalam mobilnya setelah pergi ke supermarket untuk membeli beberapa cemilan. Gadis itu sedari tadi menggerutu karena setelah sholat magrib tadi, Kimberly menyuruhnya untuk membeli beberapa makanan dengan alasan jika nanti akan mengajarinya bermain gitar.

"Kalau nggak demi gue bisa main gitar,ogah gue. Lagian ngapain sih si Kimberly nyuruh gue. Perasaan banyak pembantu di rumah,"gerutunya kesal.

Karena kekesalannya,gadis itu membawa mobilnya terlalu cepat. Meluapkan kekesalannya karena kelakuan kakak kembarnya itu. Gadis itu juga tidak perduli dengan kendaraan yang ia salip. Hingga di perempatan jalan, tiba-tiba Grace mengerem laju kendaraannya.

Relationship ( Squel Reyfan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang