4. Beri Pelajaran

565 22 20
                                    

Jarak itu bukan pemisah tapi jarak itu pembelajaran siapa yang bisa jaga hatinya:v

****

.
.
.
.
.
.

***





Hari ini Grace dan Kimberly berjalan di koridor untuk menuju ke arah kelasnya. Keduanya berjalan dengan angkuh melewati anak-anak yang menatapnya sepanjang jalan. Ada yang terang-terangan memuji,menghujat,iri,kagum dan masih banyak lagi ekspresi yang ditujukan mereka untuk Grace dan Kimberly.

Grace memutar bola matanya malas mendengar ocehan-ocehan yang tidak bermutu,menurutnya semua orang tidak berfaedah membicarakan orang. Apalagi hari ini dia terlihat mengantuk karena semalam ia tak bisa tidur disebabkan kejadian yang menimpanya dengan Kean. Moodnya hancur mengingat perlakuan Kean kepadanya. Mengingat itu,Grace merasa harga dirinya sebagai wanita terinjak-injak. Grace yakin,ia akan semakin membenci laki-laki itu.
Selama ini gadis itu tidak pernah merasa semarah ini apalagi ada yang bertindak tidak sopan kepadanya. Ray, kakaknya saja belum pernah membuatnya marah sampai seperti ini. Dirinya sempat berfikir,mengapa ia tak membalas perbuatan Kean kepadanya.

Saat berjalan di persimpangan,Grace tak sengaja tertabrak oleh gadis yang sedang membawa buku paket tebal. Alhasil,buku itu terjatuh tepat mengenai kaki Grace yang membuatnya merintih kesakitan.

"Lo punya mata nggak sih?"bentak Grace sambil menatap tajam ke arah gadis yang tak sengaja menabraknya. Gadis itu langsung cepat-cepat membereskan buku-bukunya yang berserakan di lantai.

"M..aaf Grace,aku tidak sengaja tadi,"jawab Raisa gugup. Ya,gadis itu adalah Raisa.

"Maaf,maaf kaki gue sakit kena buku tebal lo itu!"bentak Grace kesal. Hari ini adalah hari paling sial yang Grace lewati.

"Sekali lagi aku minta maaf Grace,"ucap Raisa memelas.

Banyak siswa yang berkerubung untuk melihat Grace mencaci maki Raisa. Gadis itu tak henti-hentinya mengomeli Raisa membuat Kimberly di sebelahnya menyela.

"Udahlah Grace,kita ke kelas aja. Nggak berfaedah di sini!"ucap Kimberly menengahi.

"Enggak,enak aja. Kalau sepatu mahal gue rusak gimana? Lo mau ganti,ini itu limited edition tahu nggak,"sewot Grace membuat Kimberly memutar bola matanya malas.

"Malu Grace,udah kita ke kelas!"ajak Kimberly membuat Grace mendengus. Grace langsung menatap Raisa tajam.

"Sekali lagi lo tabrak gue,gue pastiin gue bakal buat Lo malu satu sekolah. Dan ingat kalau punya mata,gunain yang bener,"ucap Grace pedas seperti cabe di cabein.

"Bubar semua!"perintah Kimberly membuat semua orang bubar.

Kimberly dan Grace langsung pergi meninggalkan Raisa sendirian yang masih diam tak bergeming,hingga suara Keisya membuatnya mendongak.

"Raisa,emang bener lo abis di marahin sama Grace tadi? Kata anak-anak iya,"tanya Keisya.

"Iya,tapi aku nggak papa kok. Cuma tadi aku jalannya meleng,"jawab Raisa.

"Nggak bisa gitu dong! Tadi kata anak-anak Grace caci lo. Emang kudu di kasih pelajaran tuh anak!"cecar Keisya membuat Raisa tertawa pelan.

"Nggak usah,itu emang kesalahan aku. Mungkin Grace lagi nggak mood jadi aku yang kena imbasnya,lagian aku kasihan sama Grace kakinya tertimpa buku aku tadi,"jelas Raisa.

"Ya bagus deh,biar kapok tuh anak."ketus Keisya.

"Udah nggak usah kaya gitu. Mendingan kita masuk ke dalam kelas,bentar lagi kan mau masuk,"ajak Raisa. Dengan perasaan dongkol akhirnya Raisa dan Keisya memasuki kelasnya.

Relationship ( Squel Reyfan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang