5. Start

470 28 16
                                    

Jadilah bintang yang selalu bersinar di langit,bukan jadi lampu yang hanya bersinar di ruangan saja:v

***








Bel pulang sekolah berbunyi, anak-anak sudah berhamburan keluar kelas untuk menuju parkiran. Berbeda dengan Grace dan temannya, mereka malah masih terbawa di dalam mimpi mereka. Tidur,satu kata yang menggambarkan keadaan mereka sekarang. Kelima gadis itu tertidur setelah mendengar istirahat kedua.

Sungguh mengenaskan jika melihat cara tidur mereka yang tidak beraturan. Grace yang tidur di kasur bersama Queena dan Melody sementara Clara dan Kimberly berada di sofa. Posisi mereka cukup membuat orang yang melihatnya akan tertawa. Bayangkan saja Grace tidur menghadap ke arah lemari dengan kaki melilit di kaki Queena. Queena yang tidur dengan tangan berada di perut Melody dan Melody dengan kaki yang berada di perut Queena.

Berbeda dengan Kimberly,gadis itu tidur terlentang di sofa sedangkan Clara tertidur tengkurap sambil sesekali membalikkan badannya mengambil posisi nyaman.

Suara dering ponsel di atas meja membuat tidur Clara terusik,gadis itu dengan sisa tenaganya akhirnya bangun. Clara langsung mengambil ponselnya dan langsung mengangkat siapa yang menelponnya.

"Ada apa Ma?"tanya Clara dengan suara seraknya.

"Kamu kenapa belum pulang sayang? Keisya aja udah pulang,"ujar ibunya membuat Clara menghela napas.

"Clara sama temen-temen Clara,Mama jangan khawatir. Aku pasti kembali,"ucap Clara yang langsung mematikan sambungan teleponnya.

Clara langsung melihat sekitar,matanya melihat teman-temannya yang asyik di dunia mimpi mereka. Seketika gadis itu tersenyum melihat tingkah mereka yang mungkin agak sedikit bar-bar. Ia pun mempunyai ide untuk menjahili teman-temannya.

"BANGUN WOY!!!!!! BANJIR!!!BANJIR!!!"teriak Clara yang membuat semua orang langsung terbangun.

"Hah mana banjir? Mana?"

"Banjir oy banjir?"

"Banjirnya mana?"

"Kemana banjirnya kok nggak ada?"

Teriak kelima gadis itu gusar, keempatnya langsung menatap tajam Clara karena janggal dengan apa yang dikatakan Clara. Untung saja,ruangan Fani kedap suara makanya mereka bisa teriak apa saja.

"Lo bohongin kita Cla?"tanya Queena membuat Clara menyengir.

"Gila Lo! Gue lagi di surga lo malah teriak-teriak gak jelas,"bentak Grace.

"Yah maaf sih! Udah ah, sebaiknya kita keluar,udah bel pulang sekolah nih!"ajak Clara.

"Ya udah,sana ambil tas di kelas. Gue mau kunci ruangan ini dulu,"ucap Kimberly yang langsung diangguki oleh semua.

Setelah semuanya keluar, Kimberly langsung mengunci pintu ruangan Fani,gadis itu langsung berjalan untuk menuju kelas dengan cepat sampai-sampai dirinya tak melihat kalau dirinya menabrak seseorang hingga dirinya terjatuh.

"Auwh,"pekik Kimberly saat pantatnya menyentuh lantai.

Kimberly mendongak siapa yang menabraknya dan menatap tajam ke arahnya. Seketika Kimberly seperti tak bernyawa melihat manik mata seorang pemuda tampan yang tengah berdiri di hadapannya.

"Lo nggak papa kan?"tanyanya pelan namun masih bisa di dengar Kimberly. Dengan cepat Kimberly langsung berdiri dan membersihkan roknya yang kotor.

"Sorry,"ucap Kimberly yang langsung segera pergi,namun lengannya dicekal oleh Gerald. Ya pemuda yang menabrak Kimberly adalah Gerald.

"Apa lagi?"ketus Kimberly.

Relationship ( Squel Reyfan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang