MMS. 02

6.8K 354 1
                                    

Assalamualaikum
Hai!!!
Jumpa lagi malam ini
Lagi ada ide ngalir terus nih butuh dituangin

Udah ready belum?
Jangan lupa follow dulu sebelum baca!!

Hipi riding!!!!

*
*
*
.
.
.
.

     Azzam tengah termenung diruangan kantornya,hari ini tidak ada jadwal syuting untuknya
Maka dari itu ia lebih memilih menyibukkan dirinya dengan pekerjaan
Sebulan telah lewat setelah acara pernikahan mantan istrinya,dan ternyata sampai sejauh ini ia belum bisa melupakan sosok wanita yang sudah bersamanya selama kurang lebih 5 tahun belakangan ini
Azzam dan vira,mantan istrinya memang sempat berkomitmen selama 2 tahun sebelum akhirnya memutuskan menikah 3 tahun yang lalu
Dan kini tak ada lagi harapan yang tersisa setelah wanita itu akhirnya mengakhiri masa jandanya dengan menikahi seseorang yang sangat dikenalnya
Namanya Halim..yang tak lain dan tak bukan adalah teman seperjuangannya sewaktu mondok dulu
Ternyata dunia sesempit ini
Dan yang lebih meresahkan hatinya adalah Zain,buah cintanya bersama Vira
Bagaimana keadaan psikis anak sekecil itu?

Azzam membuyarkan fikirannya setelah terdengar ketukan pintu
Terlihat jika seorang pria paruh baya tengah berjalan kearahnya seraya tersenyum
Azzam langsung berdiri dan menyambut paman yang sudah dianggap sebagai ayah keduanya
Azzam lalu mencium punggung tangan sang paman dan meminta beliau untuk duduk disofa

"Ada apa paman?" Tanya Azzam setelah sedikit berbasa basi

"Apa pamanmu ini tidak boleh kangen kepada ponakannya?" Canda om Azzam yang bernama Habibi itu
Ia adalah adik dari ayahanda Azzam,dan juga pengasuh ponpes yang dulu jadi tempat Azzam menimba ilmu

"Maafkan Azzam ya paman,Azzam belum sempat sowan ke ndalem" ucap azzam sendu
Belakangan ini ia memang disibukkan dengan pekerjaannya, serta jadwal syuting yang tidak menentu

"Paman faham dengan pekerjaanmu,jadi tenanglah paman tidak akan marah" ucap Habibi tersenyum

"Minggu ini insyaallah Azzam ke pesantren" balas Azzam

"Paman tunggu kedatanganmu" sahut habibi yang diangguki oleh Azzam takdim

"Sebenarnya ada yang ingin paman tanyakan padamu zam?" Ujar Habibi serius

"Apa paman?"

"Apa kamu tidak ingin mencarikan ibu untuk zain?" Tanya Habibi

"Maksud paman?"

"Apa kamu tidak ingin memberikan keluarga yang lengkap untuk anak kamu,Zian membutuhkan sosok ibu dari pihak kamu,apa kamu sudah rela jika zain memanggil ayah pada suami barunya Vira dan semakin lama justru semakin jauh padamu" terang Habibi

"Tapi paman-"

"Paman tidak bermaksud apa apa,memang kalian sepakat untuk mendidik zian bersama sama,tapi sampai saat ini Zian lebih sering bersama ibunya dan disana ia mempunyai orangtua yang lengkap,anak sekecil itu akan lebih dekat dengan orang orang yang lebih sering bersamanya" ujar Habibi
"Paman harap kamu fikirkan ini baik baik,kamu juga harus secepatnya merelakan Vira bersama orang lain,berjalanlah terus jangan diam ditempat seperti ini," lanjut Habibi sembari berdiri dan diikuti oleh Azzam

"Paman tunggu kedatanganmu di pesantren" sambung Habibi menepuk pelan bahu keponakannya

"Insyaallah paman" jawab Azzam sekenanya

Selepas kepergian sang paman,Azzam mulai memikirkan apa yang dikatakan oleh sang paman dan dia menjadi tambah pusing karenanya

****

Azzam menantikan bertemu dengan gadis yang baru saja diijab olehnya
Seorang gadis yang masih sangat muda
Tapi entah kenapa dari beberapa foto yang sempat disodorkan pamannya,ia langsung terpana pada gadis ini
Sampai saat ini Azzam bahkan belum pernah bertemu dengannya
Dan sama sekali belum pernah berkomunikasi,ia heran kenapa gadis muda sepertinya mau menerima khitbah dari seorang duda beranak satu sepertinya
Meski ada beberapa syarat yang diajukan oleh gadis muda yang katanya masih kuliah tersebut

Netra Azzam langsung terkunci pada sosok gadis yang berada disampingnya
Meski ia belum bisa memandang secara penuh bagaimana wajahnya karena sang gadis yang telah resmi jadi istrinya itu masih menunduk
Saat memberikan kecupan dikening sang istri,Azzam merasakan sesuatu yang lain dihatinya
Perasaan apa ini?

Dan disaat kedua bening mata mereka   bertemu,satu kata yang bisa mewakilkan perasaannya
Cantik!
Istrinya ternyata gadis yang sangat cantik,bahkan dengan make up yang menurutnya natural itu ia terlihat  semakin cantik dan imut
Benar kata pamannya,anak dari pak Abiyan memang lebih cantik dari fotonya

Tidak banyak yang datang diacara akad nikah ini karena permintaan pihak perempuan dan Azzam mengiyakan saja
Setelah acara selesai,kedua mempelai ini disuruh untuk beristirahat dikamar sebelum melaksanakan sholat dhuhur berjamaah

"Hai mas!" Sapa sang gadis yang sudah jadi istrinya tersenyum manis

"Aku Syafa,kalau mas suami?" Lanjutnya lagi,bahkan senyumnya belum luntur

"Kamu tidak tau nama suamimu sendiri?" Tanya Azzam keheranan

Syafa hanya menggeleng
"Percaya gak?kalau selain gak tau nama,aku juga gak tau wajah calon suamiku seperti apa?" Lanjut Syafa

"Lalu kenapa kamu mau menikah dengan seseorang yang bahkan gak kamu tau orangnya seperti apa?" Ucap Azzam
Ternyata salah fikirannya selama ini,ia berfikir jika gadis ini menerimanya karena dia tau kalau calon suaminya adalah dirinya
Seorang ustad yang tengah naik daun di pertelevisian nasional

"Aku percaya sama pilihan Abi" jawab Syafa tegas

"Kamu tau aku pernah menikah?"

"Tau!"

"Kamu tau aku mempunyai seorang anak dari pernikahan itu?"

"Tau kok,namanya Zian kan?"

"Apa kamu bisa menganggap Zian sebagai anak kamu sendiri?"

Syafa menggeleng ringan
"Maaf mas,Aku belum bisa menganggap anak mas sebagai anakku sendiri,tapi aku akan menyayangi dia seperti aku sangat menyayangi Azmi,keponakanku" jawab Syafa masih tersenyum manis

"Tapi aku membutuhkan sosok seorang ibu untuknya"

"Seorang anak itu bukan hanya butuh sosok ibu,ia juga butuh seorang teman,dan aku akan usahakan semua itu"

"Kamu yakin?" Tanya Azzam sedikit sangsi

"Insyaallah!"

"Kamu bersedia menikah denganku?"

"Udah telat mas ngomong gitu,orang tadi udah ada kata sah juga" jawab Syafa
"Mas mau mandi atau enggak,soalnya aku mau ganti baju dikamar mandi?" Tanya Syafa

"Kamu aja"

"Ok deh!"

"Kalau butuh bantuan jangan sungkan" ucap Azzam sebelum Syafa melangkah ke kamar mandi

"Siap suamiku" ucap Syafa terkekeh pelan yang kemudian menular pada Azzam
Entah kenapa Azzam merasa langsung nyaman bersama gadis ini padahal kan ini pertama kali mereka bertemu
Semoga gadis ini memang benar benar jodoh untuknya
Insyaallah sehidup sesurga
Amiin!!!

****

Amiiin mas Azzam

Suka kan aku double up hari ini?
Seneng gak?seneng gak?seneng gak?ya senenglah masa enggak

Kalau seneng klik bintangnya dunk!!!!










,,,,,,Tulungagung,31 Agustus 2021

MasyaAllah, mas suami!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang