Assalamualaikum,
Bagaimana kabarnya hari ini?
Baik?
Alhamdulillah
Apakah ada yang satu server sama aku
Sedang teratlet-atlet?
Hahaha....
Semoga yang lagi berjuang di Finlandia sana diberikan kemudahan,terutama kesehatan
Kami disini selalu bersamamu dalam doa.
.
.
.
.
Ok
Awas typo
And hipi riding!!!!!
.
.
.*****
Tadi selepas makan malam tiba tiba Raffa datang dan menjemput Azzam
Katanya ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan
Azzam hanya bilang jika mereka akan menghadiri sebuah acara dan disana Azzam menjadi salah satu yang akan memberikan tausiah
Sebenarnya Azzam sudah mengajak Syafa,namun gadis itu enggan ikut
Selain karena nanti akan jadi pertanyaan,juga karena ia harus menyelesaikan naskah novelnya yang ternyata harus dikebutSaat ini Syafa sedang berada didalam kamar,sedang duduk di karpet dan bersandar disofa dengan laptop yang masih menyala
Dan entah kenapa tiba tiba fikirannya blank
Hedeuch!!! Kalau kayak gini kapan selesainya?"Baru juga nulis bentar udah lelah aja hayati" gumam Syafa yang kemudian berdiri lalu berjalan menuju balkon kamarnya yang kebetulan belum tertutup
Ia mengamati sebentar suasana yang dapat dilihat dari sana sebelum memandang langit malam,yang hari ini nampak tak terlalu cerah
Hanya ada beberapa bintang,dan bulan pun lebih suka bersembunyi dibalik awan"Harusnya tadi aku ikut mas Azzam aja gak sih?" Gumam Syafa lagi sebelum menggeleng kuat
"Enggak!enggak! Nanti malah ditanyain siapanya lagi,kan aku belum siap" lanjutnya yang masih setia menatap langit malam"Gini banget ya jadi istrinya,ustad terkenal,harus siap ditinggal kapan aja" ucap Syafa berbicara sendiri
Ia menghela nafas cukup panjang"Eh,eh!! Kok ngeluh sih? Gak boleh,harus bersyukur!Alhamdulillah ya Allah masih memberikan Syafa kenikmatan yang tak terhingga sampai detik ini,masih memberikan nafas,masih memberikan hati dan raga yang kuat dalam menerima takdirmu," ucap Syafa yang buru buru masuk dan menutup gorden kamarnya
Ia melihat lihat apa yang ada didalam kamar itu,pasalnya dari awal datang ia belum sekalipun memperhatikan secara seksama
Kamar ini luas,bahkan lebih luas dari kamarnya,lalu nuansanya putih
Syafa mengangguk pelan,entah apa yang ada didalam fikirannya
Ada sebuah ranjang king size disana,lalu lemari pakaian yang berukuran besar dan panjang
Lalu satu set sofa berwarna gading yang tadi jadi tempat duduknya
Ada sebuah rak buku yang tertata rapi,ada tv besar yang berhadapan dengan ranjang,meja rias yang lumayan besar serta sebuah meja dengan beberapa laci disamping tempat tidur
Sebenarnya tidak ada yang salah, kamar ini normal seperti kamar kebanyakanIa mendekati meja dan mencoba membuka isinya,ada beberapa frame foto
Saat Syafa mengambilnya ia tau jika itu foto Azzam dengan mantan istrinya"Mantannya aja cantik kayak gini masih dihujat,apalagi aku yang cuman remahan kerupuk" gumam Syafa Lalu beralih pada satu foto lagi yang memperlihatkan keluarga kecil Azzam
"Kasian banget ya Zian,harus menerima kenyataan jika kedua orangtuanya pisah" kata Syafa lagi
Lalu Syafa menaruh kembali potret keluarga kecil itu kembali
"Susah ya hidup sama orang yang belum move on, terkadang masih harus jadi bayang bayang masalalunya" entahlah Syafa tiba tiba merasakan sedikit perasaan yang mengganjal didadanya
Syafa kembali menarik nafas cukup panjang lalu menghembuskannya secara perlahan
Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 10 malam"Kayaknya bakal pulang malam deh,apa aku tidur aja ya?" Ucap Syafa lagi
Lalu beralih merapikan laptop dan semua pekerjaannya tadi
Setelahnya ia membaringkan dirinya diranjang besar itu
Ranjang yang sudah beberapa hari ditempatinya bersama AzzamSyafa mencoba memejamkan matanya berharap bisa lekas tertidur,namun yang terjadi malah sebaliknya
"Gak bisa merem" rengek Syafa "kebiasaan ditemenin sih" lanjutnya masih bermonolog sendiri
"Tapi kan sebelumnya juga tidur sendiri,ngapain repot sih" ucapnyaSyafa kemudian mendudukkan dirinya dan mengambil ponselnya yang tergeletak dimeja
Bermaksud menelfon Aila
"Eh,anak baik itu jam segini pasti udah tidur" ucapnya yang tidak jadi menghubungi sang sahabat"Telfon mas Azzam aja kali ya,tapi nanti dia sibuk lagi" katanya bingung
Akhirnya setelah perdebatan cukup panjang dengan dirinya sendiri,Syafa memutuskan untuk menghubungi Azzam
Pada detik kesepuluh barulah diangkat,hal pertama yang didengar Syafa adalah suasana yang ramaiTerdengar salam dari ujung sana
"Ada apa sya?" Tanya Azzam
"Mas Azzam masih lama gak?" Tanya Syafa balik
"Mungkin masih lama,kenapa?" Tanya Azzam yang bersautan dengan banyak suara
"Kok Syafa gak bisa tidur ya?padahal ngantuk banget" ucap Syafa
"Terus Syafa maunya gimana?" Tanya Azzam sabar,disana ia tersenyum tipis
"Mau dengar suara mas aja sih" ucap Syafa tertawa kecil
"Ini kan udah dengar,terus mau apa lagi?" Tanya azzam
"Ehm,mas kok gak ada suara rame lagi?" Tanya Syafa
"Mas agak ngejauh ini,gak enak kalau disana angkat telefonnya" ucap Azzam menjelaskan
"Oh!"
"Oh doang?mas susah ini mau nyari tempat buat telefonan sama kamu" ucap Azzam yang malah membuat Syafa tertawa
"Kok malah ketawa?" Tanya Azzam
Sekarang hanya tidak ada suara apapun kecuali suara Azzam yang terdengar"Lagi bayangin mas Azzam yang susah buat ngelewatin banyak orang cuman mau angkat telfon" ucap Syafa masih disertai tawa kecil
"Ini juga demi kamu Syafa,sekarang kamu mau apa?mau ditemani sampai tidur?atau mau mas pulang sekarang?kalau itu mas belum bisa,maaf ya!" Pinta Azzam
"Eh,siapa yang minta mas pulang?Syafa cuma mau dengar suara mas aja kok" bantah Syafa
"Ini kan udah dengar"
"Ya udah kalau gitu" kata Syafa
"Kamu mau ngerjain mas ya?" Terdengar Azzam tengah berdecak
Mungkin ia kesal dengan istrinya ini"Enggak kok"
"Lalu setelah perjuangan mas, kamu mau nutup telefonnya gitu aja,bilang apa dulu gitu?" Ucap Azzam
"Bilang apa emang mas?"
"Bilang aja aku sayang sama mas,semangat kerjanya gitu" ucap Azzam
"Yee...gak mau kecuali mas Azzam yang bilang sayang dulu sama Syafa" ucap syafa
Setelahnya terjadi keheningan cukup lama,sebelum Syafa berucap
"Ya udah mas, semangat kerjanya ya,biar bisa beliin Syafa mobil mewah" ucap Syafa tertawa kecil
"Iya Syafa" jawab Azzam
"Kalau gitu Syafa tidur dulu ya mas" izin Syafa
"Iya kamu tidur dulu,mas mungkin pulangnya malam" ucap Azzam
"Iya mas,gak pake sayang nih?" Canda Syafa
"Iya sayang!"
"Apa mas?apa?apa?"
"Assalamualaikum istriku sayang!"
Dan sebelum Syafa menjawab,panggilan itu sudah terputus
Apa tadi katanya?
Halah....paling Syafa tadi cuma ngehalu
Dan Azzam lagi gak sadar!!!
Iya kayak gitu pastinya!!!!!Syafa buru buru memejamkan mata berharap hatinya mau bekerja sama
Kok seneng sih?*****
Hehe....
Gimana senang?
Senang dong!!!
Kalau gitu kasih vote dong!!!
Komen juga!!!!
.
.
.
.
.
See you again!!!!
.
.
.
.
.
,,,, Tulungagung 29 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
MasyaAllah, mas suami!
Nouvelles-Cerita hanya fiktif belaka dan tidak nyata,apabila ada kesamaan nama,tokoh,karakter,organisasi mohon maaf yang sebesar besarnya- "Apakah kamu bisa menganggap Zian sebagai anakmu sendiri?" -muhammad Azzam Al-Hafidz "maaf mas,aku belum bisa mengangga...