Assalamualaikum,
.....
Dijawab dong salamnya!!!
.....
Gimana hari ini?
Baik?
Lancar?
Yang sekolah udah mulai online lagi apa masih PTM?
Yang kerja,aman kan?
Alhamdulillah,,,Lantunkan sholawat banyak banyak ya,semoga kita segera terbebas dari ujian virus ini
Amiin!!!!.
.
.
.
.
Ada yang rindu sama mas Azzam?
Atau sama mbak Syafa?
Mau liat mereka kayak gimana?
Berantem hebat?
Atau suka yang baper?
.....
Insyaallah bakal sering up
Hehehe!!!
Persoalannya cuman satu buat saat ini,
Aku yang terkadang gak ada mood buat ngetik
Huft.....Ok!
Tandai typo!
AndHipi riding!!!!
*****
Azzam menatap wajah sang istri yang tengah terlelap disebelahnya
Ia mengingat kembali awal mula bagaimana ia bisa memilih dia diantara puluhan foto yang ditunjukkan oleh sang paman
Ia sempat bertanya kenapa akhirnya pilihannya jatuh kepada gadis ini
Gadis muda yang bahkan masih lebih muda dari adik bungsunya,
Dan yang lebih kompleks lagi,dia masih berstatus sebagai mahasiswiBagaimana seorang gadis yang masih belia bisa mendampinginya?
Biasanya gadis seusianya masih labil,emosinya belum terkontrol dengan baik,moodian dan kadang juga masih keras kepala
Satu yang paling dicemaskannya, takutnya sang istri tidak bisa mengendalikan cemburunya,
Sebisa mungkin ia akan menjaga perasaan istrinya,tapi kalau dasarnya sudah cemburuan akan sangat sulit melunakkan,Azzam masih memandangi wajah damai itu ketika tertidur, sebelumnya ia belum pernah menatap lekat seperti ini
Dan saat ini ia baru menyadari jika dirinya sudah memiliki perasaan kepada sang istri
Entah sejak kapan?
Yang jelas Azzam mulai merasa gelisah saat tidak menerima pesan dari sang istri
Ia juga mulai overthingking berlebihan,
Dan yang paling penting,ia mulai takut jika Syafa tidak bisa memiliki perasaan padanya"Ra!" Gumam Azzam lirih
Syafa masih terlelap dalam mimpinya,sepertinya gadis itu tengah bermimpi indah karena bibirnya menyunggingkan senyum kecil
"Mas akan berusaha menjaga,dan menumbuhkan perasaan ini padamu," Azzam mengusap kening sang istri lembut
"Mas harap kamu juga akan segera memiliki perasaan yang sama" lanjutnya lalu membaringkan diri disamping Syafa
Sebelum memejamkan mata ia berdoa kepada Tuhan,agar rumah tangganya selalu diberkahi
*****
Syafa sudah berada di kampusnya,saat ini ia tengah menunggu kedatangan si Aila
Tumben banget hari ini tuh bocah terlambat,Hari ini Kamis,seperti biasanya dan seperti yang selalu diajarkan oleh kedua orangtuanya ia tengah menjalankan puasa Sunnah
Sambil menunggu sahabatnya itu lebih baik,ia ke perpustakaan saja
Ada sebuah buku yang sepertinya akan dia butuhkanDi perjalanan,ada sebuah telepon masuk
Syafa tersenyum melihat siapa yang menghubunginya"Assalamualaikum mas"
"Wa'alaikum salam sya"
"Ada apakah gerangan mas Azzam menghubungi saya?" Tanya Syafa seraya terkekeh kecil
Namun kekehan Syafa hanya terjawab dengan keheningan
Merasa ada yang tidak beres terjadi Syafa mulai merasa sedikit gelisah"Kenapa mas?" Ulang Syafa
Terdengar helaan nafas dari seberang sana
"Mas mau minta izin sama kamu"
"Izin? Izin apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MasyaAllah, mas suami!
Short Story-Cerita hanya fiktif belaka dan tidak nyata,apabila ada kesamaan nama,tokoh,karakter,organisasi mohon maaf yang sebesar besarnya- "Apakah kamu bisa menganggap Zian sebagai anakmu sendiri?" -muhammad Azzam Al-Hafidz "maaf mas,aku belum bisa mengangga...