Assalamualaikum semuanya,
Bagaimana kabarnya hari ini?
Baik kan??
Selamat datang diakhir pekan,
Udah siap siap mau holiday kemana?
Hati hati di jalan ya....Terimakasih yang sudah selalu mengingatkanku untuk update
Terimakasih juga yang tetap setia menunggu kelanjutan cerita ini
Meskipun akunya lama banget mau nge upTandai kalau ada typo ya
And
Selamat membaca!!!!!*****
Malam itu ada sepasang suami istri yang baru saja pulang dari acara keluarga di kota sebelah
Waktu memang sudah cukup larut,mungkin hampir tengah malam
Jalanan yang mereka lewati juga cukup lengang,mungkin kebanyakan orang sudah terlelap dalam tidurnya"Bisa agak cepat gak bi? Umi kok ngerasa gak enak banget perasaannya malam ini" kata sang istri
"Iya umi, ini juga sudah cepat" jawab sang suami
"Umi kepikiran sama Alfariz terus bi,kenapa kita gak ajak sekalian aja sih bi?" Tanya sang istri
"Kasihan dianya,biarkan dirumah sama si mbok, insyaallah baik baik saja, Allah pasti akan melindungi jagoan kita itu" jawab sang suami
Tetapi sepanjang perjalanan perasaan sang ibu tak bisa dibohongi, sang wanita merasa sangat gelisah dan terus menerus menyuruh sang suami agar cepat sampai rumah
Dan apa yang dikhawatirkan benar benar terjadi****
"Malam itu Abi dan umi kehilangan kakak kamu, anak sulung di keluarga ini" ucap umi Zulaikha dengan menghapus tetes air matanya
Sementara Syafa mengusap pelan lengan sang mertuaMalam ini Azzam beserta kedua adiknya tengah berada di kediaman sang umi,rumah peninggalan almarhum abi
Mendengar cerita tentang kakak kandung mereka yang kemungkinan masih hidup
Selama ini mereka kira mereka hanya tiga bersaudara karena tak pernah ada pembicaraan tentang ini
Baru pada malam ini umi Zulaikha membuka cerita lama beserta semua kepedihan yang pernah terjadi di keluarga itu
Disana ada juga Khanza yang saat ini tinggal disana,
Sebenarnya gadis malang itu berniat untuk meninggalkan perbincangan dalam keluarga itu,tetapi ditahan oleh umi Zulaikha"Lalu bagaimana umi bisa yakin,kalau seseorang yang bernama Ammar itu adalah kakak kami?" Itu pertanyaan yang muncul pertama kali dari Azzam
Umi Zulaikha menarik nafasnya terlebih dahulu,sekedar menghela perasaan yang telah sangat lama dipendamnya sendirian
"Umi ingat sekali dengan sebuah bekas luka di pelipis kakak kamu, dan itu sama dengan milik pemuda bernama Ammar itu" jawab umi
"Tapi umi, bukankah banyak orang yang memiliki bekas luka semacam itu,apalagi jika melihat sosok Ammar itu" tambah Ilham
"Iya umi, lagipula bukankah kata umi, mas Alfariz itu hilang,dan tidak ada yang mengetahui keberadaanya setelah dilakukan berbagai pencarian,bahkan setelah para perampok itu tertangkap,sepertinya gak mungkin kalau selama ini kita masih tinggal dikota yang sama tapi gak pernah ketemu" sambung Fahri
"Bukankah kata umi para perampok itu bilang kalau sudah membuang mas Alfa dan tidak tahu tepatnya dimana" sambung Azzam lagi
Umi Zulaikha menghela nafas panjang kembali
"Oleh sebab itu umi ingin mencari tau jati diri yang sebenarnya dari pemuda bernama Ammar tersebut, tidak tau kenapa tapi perasaan umi mengatakan kalau dia adalah kakak kalian yang hilang " ucap umi Zulaikha kembali
Setelahnya keadaan dirumah tersebut kembali hening,mereka hanyut dalam pemikiran masing masing
"Tidak ada salahnya mencoba bukan mas?" Itu suara Syafa yang terdengar pertama kali
KAMU SEDANG MEMBACA
MasyaAllah, mas suami!
Short Story-Cerita hanya fiktif belaka dan tidak nyata,apabila ada kesamaan nama,tokoh,karakter,organisasi mohon maaf yang sebesar besarnya- "Apakah kamu bisa menganggap Zian sebagai anakmu sendiri?" -muhammad Azzam Al-Hafidz "maaf mas,aku belum bisa mengangga...