MMS. 22

3.8K 221 16
                                    

Assalamualaikum semuanya
Gimana hari ini?
Baik kan?
Diawal tahun ini mari kita sama sama berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya
Dan semoga apa yang menjadi resolusi kalian bisa tercapai
Amiin
.
.
.
Tandai typo
And
Hipi riding!!!!





*****

  Syafa telah selesai mencuci piring,
Tadi sebenarnya umi Zulaikha menawarkan membantu namun Syafa menolaknya dengan alasan agar umi menemani Khanza saja
Dan saat ini gadis itu terlihat sudah meninggalkan kediaman orangtua Azzam ini

Syafa bisa melihat jika Khanza benar benar berusaha untuk merebut hati ibunda dari Azzam
Ia jadi merasa kasihan,mungkin saja Khanza ini sudah lama memendam perasaannya namun tidak berani mengungkapkan
Alasannya sederhana,karena dirinya cewek
Lalu saat ia akan berusaha memulai ternyata Azzam sudah menemukan tambatan hati
Dan sekarang saat ia rasa Azzam sudah sendiri maka ia memanfaatkan kesempatan itu
Syafa jadi merasa bersalah
Bagaimana jika Khanza tau jika Azzam sudah menikahi dirinya?
Pasti gadis itu merasa kecewa
Lalu ia harus bagaimana?
Satu sisi ia belum ingin diketahui identitasnya sebagai istri dari ustadz muda itu
Tapi disisi lain ia juga tidak mau terus berbohong

"Ngelamun Bae,pecah tuh piring" sebuah suara menghampiri pendengarannya

Syafa lalu menengok kearah sampingnya, disana ia melihat adik bungsu Azzam tengah mengambil minuman di kulkas yang ada disampingnya

"Ambil minum?" Tanya Syafa

"Iya, haus nih" ucap Fahri lalu menyodorkan botol minumnya "kamu mau?" Tanyanya

"Enggak usah" jawab Syafa

Lalu setelahnya terjadi keheningan,karena Fahri yang menegak air minumnya sementara Syafa memperhatikannya

"Jangan natap aku kayak gitu,ntar suka bisa repot aku" ucap Fahri bercanda

"Ngaco kamu,ya gak lah" sahut Syafa

Fahri mengangguk

"Kenapa mesti bohong sih?" Tanya Fahri

"Hem?"

"Kenapa gak jujur aja?" ucap Fahri menjeda ucapannya sebentar
"Mbak Khanza itu udah suka lama sama mas Azzam, cuman mas hanya menganggap dia sebagai adik" sambungnya berucap

Syafa masih terdiam namun ia terlihat sedang memikirkan ucapan adik iparnya tersebut

"Aku mau tanya deh sama kamu" kata Fahri

"Nanya apa?"

"Kamu kan masih muda banget,bahkan lebih muda dari aku,kok kamu mau maunya sih nikah sama mas Azzam?" Tanya Fahri

"Aku gak menuduh kamu mau nikah sama mas Azzam karena dia terkenal ya,cuman aku heran aja apa alasan gadis belia macam kamu mau menikah secepat ini" sambungnya

"Aku juga tau kamu dari kalangan berada,jadi gak mungkin kamu ngincer kekayaannya mas Azzam,jadi sebenarnya alasan apa yang kamu gunakan hingga mau jadi istrinya seorang duda" masih Fahri yang berucap
Ia memang berbicara pelan,namun dari kata dan nada bicaranya saja Syafa tau jika adik bungsu suaminya ini tengah serius mode on

Fahri masih menatap tajam kearah Syafa yang justru memilih diam,
Fahri kemudian terkekeh kecil
"Kok diem?"

Terlihat Syafa menghembuskan nafasnya kasar

"Aku gak punya alasan untuk menolak lamaran mas mu" ucap Syafa pada akhirnya

Fahri mengernyitkan dahinya heran
"Banyak alasan kalau kamu mau menolak" ucapnya

Syafa menggeleng
"Aku juga gak tau kenapa bisa menyetujui lamaran itu,tapi yang jelas saat itu aku sangat mempercayai Abi ku,aku sangat tau beliau tidak akan pernah memberikan jalan sedih untuk putrinya" ucap Syafa yang lalu tersenyum kecil
"Asal kamu tau ,aku anak kesayangan Abi" lanjutnya

MasyaAllah, mas suami!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang