MMS. 09

4.9K 219 0
                                    

Assalamualaikum
Good pagi gessss....
Gimana kabarnya hari ini?
Baik?
Alhamdulillah
Tetap jaga kesehatan ya,terutama hati
Soalnya gak ada BPJS yang menjamin...
.
.
.
Udah berapa hari aku gak up?
Kangen gak?
Hahaha ngarep!!!!
.
.
.
Gak usah lama lama kita langsung cek
.
.
.
Tandai typo
And
Hipi riding!!!!

*****

Syafa dan Aila sudah berada disebuah cafe untuk menemui editor yang katanya akan menemuinya
Di depannya sudah ada dua minuman berbeda
Syafa dengan ice cappucino dan Aila dengan hot cappucino
Ia mereka berdua sangat suka dengan minuman bercaffein itu
Tapi dengan cara penyajian yang berbeda

Awalnya karena mereka harus bergadang mengerjakan tugas yang sering banget diberikan dosen diawal awal masuk dan sampai sekarang itu sudah jadi kebiasaan

Sebuah sapaan terdengar menghampiri mereka
Kedua gadis itu menoleh secara bersamaan
Mereka sempat terdiam dengan saling pandang

Pemuda dengan senyum manis itu menghampiri keduanya setelah mengucap salam

"Maaf,sudah lama menunggu?" Tanyanya tak enak hati

"Enggak kok,tenang aja kak...."

"Yusuf,panggil kakak,mas atau apapun terserah kalian" ucapnya dengan tertawa kecil

"Eh iya kak Yusuf" ucap Syafa kikuk

Yusuf menatap kedua gadis itu secara bergantian,lalu tersenyum

"Syafa yang mana ya?soalnya aku belum liat profilnya,aku hanya lihat teks naskah cerita aja" ucap Yusuf sambil mengusap tengkuknya dan terkekeh malu yang akhirnya mengundang tawa kecil kedua sahabat itu

"Saya Syafa kak dan ini sahabat saya,Aila" ucap Syafa memperkenalkan diri
Aila lalu menangkupkan tangannya dan menundukkan sedikit kepalanya pada Yusuf

"Ok,eh..tapi jangan formal banget deh bahasanya,gak enak aku tuh ngomong begitu" ucap Yusuf lagi dengan tawa kecil
Sepertinya pemuda itu sangat suka tertawa
Pasalnya sejak awal pemuda itu masih dengan senyum dan tawa kecilnya

Syafa sebenarnya tidak menyangka jika orang yang akan menjadi editor novelnya yang akan terbit adalah seorang yang masih muda
Kalau dilihat lihat kayaknya seumuran dengan Azzam
Tapi pemuda ini lebih ramah,dan kenapa kalau tertawa malah tambah manis ya

Astagfirullah sya!!
ingat bukan muhrim, pandangin aja yang udah jadi muhrim gak bakal dosa

"Baik,kita mulai meeting ya sekarang aja gimana?soalnya habis ini aku masih ada urusan" ucap Yusuf

"Iya kak bisa kok" balas Syafa

Sementara Syafa dan Yusuf sedang berdiskusi
Aila justru terlihat sibuk dengan laptopnya,gadis itu sedang sibuk menyelesaikan tugasnya yang kebetulan belum selesai
Tugasnya disini kan cuman jadi orang ketiga,
Huh? Pelakor? Enak aja!
Meskipun kagum sama Azzam tapi ustadz muda itu bukan tipenya
Eh,kenapa jadi ngomongin pelakor sih?
Disini itu dia hanya menemani Syafa,mana tau kalau ternyata editornya itu cowok
Ganteng lagi,
Ish....mikir apa sih La,bukan muhrim!ingat!!!!

Setelah dua jam akhirnya kesepakatan terjadi,

"Terimakasih ya Syafa atas kerja samanya,aku jamin cerita kamu bakal sukses" ucap Yusuf

"Amin"

"Oh iya,supaya lebih mudah aku boleh minta nomer kamu?" Tanya Yusuf sedikit tak enak
"Atau siapa aja sih yang bisa dihubungi?" Lanjutnya

"Ah...iya boleh kok kak" ucap Syafa seraya menulis nomernya disebuah kertas

"Nomor aku enggak juga kak?" Tanya Aila dengan cengiran khasnya

MasyaAllah, mas suami!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang