Assalamualaikum,
Selamat siang semuanya
Aku mau ngucapin selamat tahun baru Hijriyah,
Semoga kita selalu diberikan kesehatan, dan kebahagiaan
Amiin...
Gak kerasa ya...pas aku liat up terakhir awal bulan Juli ..
Lah baru aku tengok lagi di akhir Juli,,,berarti udah sebulan dong
Ya ampun...
Maafkan diriku yang tidak menengok lapak ini....sampai tadi aku harus baca ulang untuk tau udah sampai mana ceritanya
Hehehe ...Ya udah yok....kita lanjut ketemu sama mas Azzam dan mbak Syafa nya ...
Happy reading!!!!!
*****
Seminggu telah berlalu semenjak keributan yang terjadi di kediaman kyai Latief yang berujung Khanza harus meninggalkan rumah tersebut karena emosi sang Abah yang tak kunjung reda
Untuk sementara gadis malang itu tinggal bersama umi Zulaikha sedangkan Ilham terpaksa harus pindah dari rumah,,,
Sebenarnya adik iparnya itu tidak tega membiarkan uminya sendirian dirumah,hanya saja tidak mungkin juga ia masih berada satu rumah dengan gadis yang bukan mahram nya
Akhirnya Ilham memutuskan untuk tinggal di pondok milik sang paman bersama dengan Fahri yang belum menyelesaikan pendidikannya disanaAzzam juga yakin Khanza akan aman bersama sang umi,
Syafa juga mulai sering datang kerumah umi Zulaikha sekedar menemani sekaligus mengetahui keadaan Khanza
Gadis itu terlihat terpukul dan masih bersedih,terlihat jelas dari matanya yang sayuSaat ini Azzam dan Syafa tengah berada didalam mobil dan berhenti di sebuah restoran, Syafa sangat heran karena Azzam tidak kunjung keluar dari dalam mobil
Ia hanya memperhatikan sebuah titik yang dimana disana terlihat beberapa orang tengah bicara
Kalau dilihat dari perawakannya sih Syafa takut kalau mereka itu preman atau tukang palak"Mas" panggil Syafa setelah sekian lama mereka tak kunjung keluar
"Hmm"
"Kita mau makan gak sebenarnya?"
"Iya sya, sebentar lagi ya"
"Mas sebenarnya lagi ngapain sih? Dari tadi diem aja tapi gak juga keluar dari mobil?mas liat apaan?"
Azzam menatap Syafa sekilas lalu tersenyum sebelum melepaskan sabuk pengaman dari tubuhnya bersiap untuk keluar dari mobil
Melihat sikap Azzam yang membingungkan ini membuat Syafa semakin heran, ini sang suami kenapa sih?"Ayo katanya mau makan" ucap Azzam
Sementara Syafa mengerjai pelan sebelum menyusul sang suami untuk memasuki restoran tersebut
Namun alih alih masuk ke restoran,ia malah menghampiri beberapa orang yang diyakini Syafa sebagai tukang parkir disini
Hanya saja Syafa mulai merasa takut,hingga ia menggenggam tangan Azzam erat erat
Pasalnya tukang parkirnya serem banget,mana tubuhnya penuh tato lagi
Ini kenapa sih Azzam harus kesini segala?"Assalamualaikum" sapa Azzam disertai senyum manis
Sementara Syafa semakin erat menggenggam tangan Azzam tetapi tidak lupa ia menyapa juga meski hanya dengan menundukkan kepala"Wa'alaikum salam, ada apa ya mas? Mobilnya mau dikeluarkan atau gimana?" Tanya salah seorang diantara tiga orang disitu
"Perkenalkan nama saya Azzam,kalau boleh apakah saya bisa bertanya?"
"Nanya tentang apa ya mas?"
"Tentang seseorang bernama Ammar"
Ketiga orang itu saling berpandangan, sebelum menjawab pertanyaan Azzam
"Mas ada masalah sama bang Ammar?" Tanyanya lagi
"Enggak, saya hanya mau mengucapkan terima kasih karena sudah menolong saya waktu itu, saya dengar dia sering jaga parkir disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
MasyaAllah, mas suami!
Historia Corta-Cerita hanya fiktif belaka dan tidak nyata,apabila ada kesamaan nama,tokoh,karakter,organisasi mohon maaf yang sebesar besarnya- "Apakah kamu bisa menganggap Zian sebagai anakmu sendiri?" -muhammad Azzam Al-Hafidz "maaf mas,aku belum bisa mengangga...