MMS. 38

3.5K 205 9
                                    

Assalamualaikum,
Jam berapa ini?
Kebetulan ngetik pas mau sahur
Oh...iya aku mau ngucapin selamat berpuasa bagi yang menjalankan

Mau ngingetin juga untuk selalu menjaga kesehatan
Kesehatan jiwa juga ya
Stay healthy stay happy


*****

   Khanza terpaku di tempatnya ketika melihat live yang menayangkan Azzam bersama dengan keluarganya
Tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja,
Setelah semua waktu yang ia korbankan untuk menunggu Azzam,
Ternyata sampai saat ini pun mereka tidak ditakdirkan berjodoh
Dalam senyum pilunya, ia masih bersyukur karena yang menjadi pendamping pria yang sampai detik tadi masih menghuni setiap kata dalam doanya adalah Syafa
Sejauh ia mengenal gadis itu,Khanza tau jika Syafa adalah gadis yang baik,yang insyaallah tidak akan meninggalkan Azzam dalam keadaan apapun

Khanza mengusap air matanya,lalu memegang dadanya yang terasa sesak
"Mengapa sakit ya Allah?" Lirihnya pilu

*****

   Malam ini baik keluarga Azzam maupun Syafa menginap di kediaman mereka, termasuk kedua sahabat mereka yang tak lain adalah Raffa dan Aila
Ya meskipun mereka terlihat sangat tidak akur,entahlah apa yang sebenarnya terjadi dengan kedua insan itu?

"Kalau begini umi jadinya tenang,Azzam tidak akan jadi bahan ghibah lagi" ucap umi Zulaikha tersenyum lega

"Aku juga ikut lega mbak" sahut bunda

"Masalahnya sudah selesai, Abi harap kalian bisa menjalankan rumah tangga kalian dengan lebih baik lagi" pesan Abi

"Baik Abi" sahut keduanya serempak

"Karena sudah malam,bagaimana kalau kita langsung istirahat saja,jujur saja bunda sudah mulai mengantuk," ucap bunda dengan senyum kecilnya

"Aku juga begitu dek, jarang tidur malam,biasanya jam segini malah sudah bangun" balas umi

"Abi tidur sama Raffa saja,biar Aila sama ibu ibu, lumayan kan bisa curhat" ucap Abi menggoda sahabat dari putrinya ini

"Abi benar benar pengertian deh,sayang Abi banyak banyak" jawab Aila terkekeh
Baginya abinya Syafa sudah seperti abinya sendiri,bahkan tak jarang jika ia sangat merindukan kedua orangtuanya,ia akan langsung menghubungi orangtua Syafa ini

Lalu semua orang mulai masuk kedalam kamar masing masing,
Malam memang cukup larut,jam di dinding sudah menunjukkan hampir tengah malam

"Mas capek banget ya?" Tanya Syafa setelah melihat Azzam mengusap tengkuknya seraya menggerakkan kepalanya

"Gak apa apa,yang penting semuanya sudah jelas sekarang" jawab Azzam

"Mau aku pijet aja mas?" Tawar Syafa

"Memangnya kamu bisa?" Tanya Azzam sangsi

"Mas Azzam jangan meremehkan aku gitu dong,gini gini kata Abi pijitan ku enak lho" ucap Syafa

"Ya udah boleh deh, duduk aja ya!" Ucap Azzam yang sebenarnya memang sangat lelah

Ia tak bisa istirahat tenang semenjak pulang dari Jogja kemarin,berbagai pikiran datang secara tiba tiba
Bahkan ada sedikit masalah di kantor yang cukup menguras energi
Dan akhirnya malam ini ia sedikit bisa menghela nafas,

"Mas!" Panggil Syafa disela memijat bahu sang suami

"Iya"

"Mbak Khanza gimana?" Tanya Syafa

"Gimana apanya?"

"Aku tau jika dia menyukai mas sejak dulu,kayaknya kita butuh berbicara dengannya" ucap Syafa

MasyaAllah, mas suami!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang