Assalamualaikum,
Gimana kabar hari Minggu kalian?
Lagi pada healing, atau justru sleeping at home
Kalau buat aku sih, sleeping adalah healing terbaik
Hahaha
Karena sekarang udah Senin lagi,tetap semangat yuk jalanin rutinitas
Semangat!!!!Cuaca di tempat kalian lagi gimana?
Cerah,mendung atau justru hujan
Aku gak akan pernah bosan buat ingetin untuk selalu jaga kesehatan
Olahraga, istirahat yang cukup dan jangan telat makan yes
Stay healthy stay happyTandai typo kalau ada !!!!
*****
Selepas kepergian kyai Latief beserta Khanza dari kediamannya, Azzam dan Syafa ditemani oleh Raffa langsung meluncur kerumah umi Zulaikha
Azzam ingin mendengar cerita dari sang umi mengenai apa yang tadi disampaikan oleh kyai Latif
Apa mungkin almarhum abinya benar benar berjanji seperti itu kepada kyai Latief?
Rasanya Azzam masih sulit percaya,namun melihat dari kedekatan mereka dulu,itu mungkin saja terjadi
Tapi yang sekarang menjadi masalah adalah,bagaimana kalau janji itu benar benar ada?
Harus bagaimana Azzam menghadapinya?Tak lebih dari satu jam berkendara , akhirnya sampailah mereka bertiga di rumah masa kecil Azzam,rumah kediaman orangtuanya
Raffa hanya mengantarkan mereka,karena ia harus menghandle pekerjaan Azzam yang hari ini terpaksa harus izin karena masalah iniSetelah salam yang langsung dijawab oleh umi, Azzam langsung menarik sang umi untuk duduk
Kebetulan sekali dua adik Azzam masih berada di rumah
Ilham belum berangkat kuliah,dan Fahri masih belum kembali ke pondok,"Ada apa zam,kok tumben kesini gak bilang dulu sama umi?" Tanya umi Zulaikha
"Dan wajah kalian juga kelihatan tegang,apa ada yang terjadi?" Lanjut umi Zulaikha
Ia menatap anak dan menantunya dengan serius"Ini tentang kyai Latief umi" ucap Azzam langsung to the point
"Ada apa dengan beliau?" Tanya umi dengan kening berkernyit bingung
"Apa umi tau kalau Abi dulu sempat punya janji pada kyai Latief?" Tanya Azzam lagi
Sejenak umi Zulaikha terdiam,ia seperti mengingat ingat apa yang pernah terjadi diantara kedua sahabat itu
"Memangnya kyai Latief bilang apa sama kamu?" Tanya umi lagi
"Beliau bilang kalau Azzam harus menikahi Khanza karena Abi pernah menjanjikan hal itu" ujar Azzam,ia menatap sang istri yang semenjak tadi masih terdiam
Bahkan semenjak dirumah,di perjalanan sampai dirumah ini pun tetap diam
Apa yang sedang dipikirkan olehnya?Umi Zulaikha menatap kedua anaknya ini,lalu beralih menatap kedua putranya yang lain
Lalu menghela nafas cukup panjang,"Dulu sewaktu Azzam belum menikah,Abi memang pernah berkata ingin menikahkan kamu dengan Khanza zam," ucap umi menjeda
Ia melihat ekspresi semua anaknya sejenak"Namun menurut umi itu hanya sebuah gurauan,karena tak lama dari itu kamu menikah dengan Vira,dan kyai Latief tidak mempermasalahkan semua itu" urai umi Zulaikha
"Lalu kenapa beliau sekarang menuntut Azzam untuk menikahi Khanza,beliau kan tau kalau Azzam sudah menikah,Azzam juga tidak akan pernah menikah lagi ,apalagi menceraikan Syafa,gak akan pernah umi" ucap Azzam tegas,ia menggenggam tangan sang istri seraya menatapnya
Seakan menyampaikan kalau ia tidak akan pernah meninggalkan Syafa
Tidak akan!!!!"Lalu bagaimana?" Tanya umi
Sebelum menjawab Azzam menatap Ilham terlebih dahulu "beliau ingin menjodohkan Khanza dengan Ilham" ucap Azzam lesu
Ia tahu betul sang adik sedang memperjuangkan seorang gadis,
Terlihat sekali jika Ilham cukup terkejut mendengar penuturan kakaknya
Ia bahkan terdiam cukup lama demi menghalau perasaannya yang lumayan berantakan karena ucapan sang kakak
KAMU SEDANG MEMBACA
MasyaAllah, mas suami!
Conto-Cerita hanya fiktif belaka dan tidak nyata,apabila ada kesamaan nama,tokoh,karakter,organisasi mohon maaf yang sebesar besarnya- "Apakah kamu bisa menganggap Zian sebagai anakmu sendiri?" -muhammad Azzam Al-Hafidz "maaf mas,aku belum bisa mengangga...