MMS. 46

2.8K 175 6
                                    

Assalamualaikum semuanya!!!!
Bagaimana kabarnya hari ini?
Ada cerita yang menarik?
Atau biasa aja?
Atau ada sesuatu yang menghalangi jalanmu,
Tenang,,,tetap semangat ya!!!!
Jangan menyerah,,,
Ingat!!! Tidak ada hasil yang sia sia disaat kita sudah berjuang sekuat tenaga

Jaga kesehatan ya,
Mental health juga
Stay healthy stay happy!!!!!



*****

  Setelah memantapkan hati dan keputusannya,Azzam akhirnya mendatangi kediaman kyai Latief,
Tentu saja ia bersama dengan umi,Ilham dan sang istri
Umi Zulaikha merasa ia harus ikut turun tangan mengatasi masalah ini
Ia tau betul kalau kyai Latief punya banyak cara untuk menekan sang putra

Setelah dipersilahkan masuk dan beramah tamah yang cukup lama,akhirnya Azzam menyampaikan maksud kedatangannya

"Khanza belum pulang,mungkin sebentar lagi" ucap istri dari kyai Latief

"Sembari menunggu Khanza, sebenarnya kedatangan kami semua kesini untuk membicarakan lebih lanjut mengenai ucapan kyai tempo hari " ucap Azzam, ia memperhatikan semua orang yang ada di tempat tersebut

"Alangkah lebih baiknya jika masalah ini dirundingkan dengan kepala dingin kyai" sambung Azzam

"Maksud kamu apa zam? Kamu sengaja ingin mengulur waktu?" Sela kyai Latief langsung

"Bukan seperti itu kyai,harap jangan salah paham dulu" balas Azzam

"Kyai, njenengan pasti sudah tau kalau saat ini Azzam sudah menikah,dan saya juga tidak meridhoi kalau Azzam melakukan poligami,  saya rasa baik Syafa maupun Khanza juga tidak ingin diduakan" jelas umi Zulaikha

"Kyai, apakah njenengan bisa memikirkan ulang mengenai ini,saya mohon maaf sekali lagi, tapi saya tidak bisa menikah dengan Khanza" ucap Azzam menyambung sang umi

Kyai Latief terlihat terdiam,namun dari raut wajahnya menunjukkan ketidakpuasan dengan ucapan yang dikatakan ibu dan anak ini

"Bukankah saya sudah bilang,jika Azzam tidak bisa menikahi Khanza,tanggung jawab itu bisa dialihkan pada Ilham? Khanza dan Ilham itu hanya beda beberapa bulan saja,tidak masalah untuk saya" ucap kyai Latief tenang
Ia sedang berusaha mengatur emosinya

Umi Zulaikha menatap anak keduanya tersebut,ada sekilas emosi yang jarang sekali ditunjukkan oleh anak ini
Biasanya Ilham adalah sosok yang sangat tenang dalam hal menghadapi berbagai masalah

"Bukankah kita tidak bisa memaksa kehendak kita pada anak anak kyai? Apakah tidak lebih baik bertanya kepada Khanza dahulu?" Tanya umi Zulaikha

"Khanza akan ikut apapun yang diputuskan abahnya" ucap kyai Latief langsung

"Kalau kedatangan kalian kesini hanya untuk menolak permintaanku lebih baik pergi saja, biarkan saja kalian Abi kalian saja yang bertanggung jawab" ucap kyai Latief

"Astaghfirullah kyai! Jangan bawa bawa Abi yang sudah tenang" balas Azzam
Ia akan mudah tersulut emosi jika ada yang membawa nama abinya dalam hal apapun
Syafa mengelus lengan Azzam,untuk menenangkan sang suami
Tidak akan ada manfaatnya jika meladeni kyai Latief dengan emosi

"Bukankah kalian juga mengerti tentang ilmu agama,janji itu adalah hutang," ucap kyai Latief dengan santai

"Tapi kyai, Abi tidak berjanji secara langsung pada kyai," bantah Azzam

"Sudahlah! Apapun itu yang jelas abimu sudah mengatakan kalau salah satu anaknya harus menikah dengan putriku" ujar kyai Latief

"Kapan Abi berkata harus kyai? Menurut umi, Abi hanya mengatakan bukan menjanjikan" sela Azzam lagi
Sekali lagi ia tidak akan mengorbankan Ilham ke dalam masalah ini

MasyaAllah, mas suami!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang