Assalamualaikum,
Bagaimana kabarnya?
Ada yang nungguin cerita ini gak sih?
Atau udah ada yang mulai bosan?
Aku harap sih enggak ya
Ya meskipun akunya masih suka mood mood anGaisss....
Aku mau bilang
Kita mungkin bukan termasuk orang baik,tapi kalau tidak bisa jadi baik setidaknya jangan jadi orang jahatMulai cintai diri sendiri ya
Love myself!!!!*****
Malam ini Azzam dan Syafa menginap di rumah umi Zulaikha,,,
Seharian ini pikirannya terus melayang,ia juga belum berkesempatan bicara empat mata dengan sang suami
Meski tadi sang umi mertua sudah menguatkan hatinya,beliau mengatakan kalau semua akan baik baik saja
Dan Azzam akan secepatnya menyelesaikan masalah iniBiar mau dipaksa bagaimanapun,Syafa hanya seorang gadis remaja yang belum genap kepala dua
Jadi kalau dibilang ia masih terlalu syok dengan dunia pernikahan
Iya!memang iya,dan dia tidak membantah itu
Inikah yang namanya ujian rumah tangga?
Kalau dipikir pikir memang rumah tangganya adem ayem saja selama ini bersama Azzam,mereka tidak pernah terlibat pertengkaran yang serius
Mungkin saat ini Allah hanya sedang menguji merekaSuara pintu terbuka membuat Syafa yang masih terduduk diatas sajadahnya menoleh,
Sang suami masuk setelah menghela nafas cukup panjang yang masih terlihat olehnya"Assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam mas,gimana?"
Tanpa melepas mukena yang masih dipakainya,Syafa mendekat kearah Azzam yang saat ini terduduk dipinggir ranjang
Azzam menatap Syafa sebentar sebelum berbaring dipangkuan sang istri
Ustad tampan itu memejamkan matanya sejenak,"Sya!"
"Iya mas!"
"Kamu yang sabar ya,saat ini Allah sedang menguji kita"
"Iya"
"Aku akan berusaha untuk menyelesaikan semua ini,doakan mas ya!"
"Iya mas"
Syafa mengusap rambut sang suami lembut ,ia tersenyum kecil
"Maafin mas ya"
"Loh memang mas salah apa?"
"Mas merasa sudah terlalu serakah,mas kira semua yang mas lakukan sudah benar,tapi ternyata...."
"Mas! Kadang apa yang kita kira baik belum tentu menurut orang lain"
"Bagaimana pendapatmu?"
Azzam membuka matanya dan langsung bertatapan dengan sang istri
Usapan di rambut Azzam terhenti sejenak"Pendapat soal apa mas?"
"Umi tadi bilang,sebaiknya aku meminta pendapat darimu terlebih dahulu sebelum melakukan apa yang akan aku lakukan selanjutnya,"
"Dan mas bilang apa?"
"Aku bilang kalau umi benar,saat ini apapun langkah yang akan aku tempuh itu juga harus dengan sepengetahuan kamu,karena apa? Karena kamu istriku"
Syafa tersenyum mendengar ucapan sang suami
"Bagaimana menurut kamu tentang permasalah ini?" Tanya Azzam sekali lagi
Butuh waktu hampir semenit untuk Syafa menjawab pertanyaan Azzam,dan Azzam pun tidak keberatan menunggu jawaban dari istrinya ini
"Kalau menurut aku mas,sebaiknya mas jangan melibatkan Ilham,kasihan dia mas, dia bahkan tidak terlibat apapun,dan meskipun dia tidak menjawab apa apa,tapi ada raut penolakan darinya" ucapan Syafa ini membuat Azzam membangunkan tubuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MasyaAllah, mas suami!
Short Story-Cerita hanya fiktif belaka dan tidak nyata,apabila ada kesamaan nama,tokoh,karakter,organisasi mohon maaf yang sebesar besarnya- "Apakah kamu bisa menganggap Zian sebagai anakmu sendiri?" -muhammad Azzam Al-Hafidz "maaf mas,aku belum bisa mengangga...