## 12

19 6 16
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, Yesa baru saja menginjakkan kaki di pelataran kostnya.

Setelah mengunci pintu gerbang, ia segera naik ke lantai atas. Dari kejauhan terlihat ada siluet seseorang yang Yesa hafal betul siapa dia.

"Ck. Si ibu kost ngapain berdiri disitu. Mau ngusir lagi kali ya." gumam Yesa lalu mendekati siluet tersebut.

"Ibu kost?" panggil Yesa membuat sosok tersebut menghadap ke arahnya.

"Yesa, besok kamu bisa pindah? Untuk sisa uang bulanan kamu saya berikan besok," tanpa basa-basi Ibu kost tersebut langsung melayangkan pertanyaan kepada Yesa. Tentu saja Yesa terkejut, tapi ia harus tetap terlihat tenang.

"Saya kabari besok ya, bu. Sekali lagi saya minta maaf atas kejadian tempo hari."

"Iya. Saya harap, kejadian itu tidak terulang lagi di tempat barumu ya. Cukup di sini saja, itu sudah membuat saya malu. Itu saja, selamat malam Yesa." Ibu kost pergi meninggalkan Yesa yang menahan kesal.

"Sabar, Yesa. Sama orang tua nggak boleh marah. Kualat ntar lo." Yesa segera masuk ke kamarnya.

•••

Selesai bersih-bersih dan mengganti pakaian, Yesa merebahkan diri di kasur. Menatap langit-langit, sekaligus memikirkan bagaimana caranya bisa mendapatkan kost dalam waktu singkat.

Seketika ia teringat Rakha. Entah apa yang ia pikirkan, namun tiba-tiba ia ingin menghubungi Rakha saat ini juga.

" Ya kalo Rakha tau, kalo nggak? Jangan dulu deh." Yesa segera menutup aplikasi chatnya dan kembali berkutat di laman pencarian.

Lama ia mencari dan hanya dapat kost yang berjarak jauh dari kampus, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak.

"Udah sejam lebih tapi nggak dapet-dapet. Apa chat Rakha aja ya. Siapa tau dia bisa bantu kan? Tapi gue baru kenal sama dia, nggak enak lah baru kenal udah ngerepotin. Coba aja dulu deh."

Yesa kembali membuka aplikasi chatting dan mencari kontak Rakha. Untung saja tadi sore Rakha sempat mengiriminya pesan, jadi ia sudah menyimpan nomornya.

Yesa tersentak ketika Rakha dengan cepat membalas pesannya. Sekarang ia bingung ingin mengatakan apa kepada Rakha. Ia benar-benar merasa tak enak kepada teman barunya.

 Ia benar-benar merasa tak enak kepada teman barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MONOCHROME [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang