4. tempat ini

1.5K 226 4
                                    

Seorang anak muda menginjakkan kakinya di salah satu prusahaan ternama di kota jakarta pagi ini.

"Selamat pagi tuan muda" sapa resepsionis cantik menyapa tuan muda nya.

Sapaan itu hanya di balas tatapan dingin dari sang tuan muda yang memang terkenal memiliki sifat sedingin dan sebeku es. Siapa lagi kalau bukan si anak misterius yang memiliki segudang rahasia. Iya dia adalah Zahran Van K. Anderson. Putra sulung seorang pengusaha ternama negri sekaligus CEO dari Vancio group.

Semua pandangan kini tertuju pada Aran, dan itu tidak membuat Aran merasa risih karna ya begitulah di sekolah dia juga mendapat perlakuan yang sama seperti saat ini.

"Selamat datang tuan muda, anda sudah di tunggu di ruangan" kata Celine sekertaris tuan Gracio.

Tampa fikir panjang Aran langsung masuk menuju lif, tentu dia sudah tau dan hafal kantor papanya. Karna walau sudah lama
Dulu dia sering ke kantor papa nya hanya untuk sekedar berkunjung tentunya bersama dengan.......?

"Ruangan ini... tempat ini..masih sama seperti dulu, tak ada yang berubah" batin Aran.

Aran melihat sekelilingnya yang benar - benar masih sama seperti dulu. "Foto itu" batin Aran dalam hati, foto yang sama yang ia lihat 7 tahun yang lalu masih terpajang rapi di ruangan itu tepatnya di meja kerja tuan Gracio.

"Mulai hari ini dan sampai nanti kamu lulus. Kamu akan belajar mengurus prusahaan ini. Dan papa tidak menerima penolakan" Kata tuan Gracio menegaskan.

Aran hanya diam dia memang tidak berniat untuk menolak. Dia menerima keputusan papa nya meski hanya dengan setengah hati.

Setelah obrolan panjang Aran dengan beberapa klien papa nya sebagai tahap awal dari tagung jawab dan pelajaran Aran yang tuan Gracio beri. Kini Aran memiliki keinginan untuk mengunjungi suatu tempat yang sudah lama tidak ia datangi.

Mobil hitam Aran berhenti di sebuah tempat yang menjadi tempat tujuanya.

"Selamat siang mang ujang" Sapa Aran pada penjaga tempat itu.

"ini bener den Aran..!!" Kata mang ujang tidak menyangka.

"Iya mang ini saya, mamang apa kabar?" Tanya Aran ramah tapi tetap dengan ekspresi Cool.

"Mamang baik den....Den Aran apa kabar? Udah lama den Aran enggk pernah kesini. Dulu den hampir setiap hari dateng ke sini.

"Saya tidak di jakarta selama 8 bulan terakhir ini mang. Sekarang saya sudah datang dan saya akan sering kesini seperti dulu"

"Ya tuhan den...Den Aran tambah cakep aja saya sampai hampir enggk kenal sama aden"

"Terkadang kita harus menjadi berbeda untuk di hargai dan di pandang orang lain sampai kita egois dan tidak memikirkan diri sendiri" batin Aran.

" saya boleh tanya sesuatu mang?" Tanya Aran lagi.

"Apa mang ujang udah?" Tanya Aran ragu.

"Den Aran tenang aja. Mamang inget sama janji mamang untuk selalu jaga dan bersihin tempat itu, dan juga selalu setia nunggu kedatangan den Aran" jawab mang ujang dengan senyum ramah.

"Makasih ya mang saya masuk dulu" pamit Aran.

"Iya den silahkan" jawab mang ujang.

________________

"Ma....Chika rasa kita enggk perlu kerumah sakit" kata Chika pada Ve.

"Kenapa? Kamu takut?" Tanya Ve menahan tawa.

"Ishhh....siapa yang takut! Ini cuman keseleo dikit dan Chika enggak papa"

"Ini permintaan papa kamu. Untuk pemeriksaan lebih lanjut" jawab Ve lagi.

Berteduh { Chikaran } (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang