33. Aran kembali.

1.2K 196 9
                                    

AUTHOR POV__





________________________

"Harus banget pergi lagi?" ucap Chika dengan mata yang sudah berkaca - kaca.

"Yup..banyak sekali pekerjaan yang harus kaka selesaikan di sana" ucap Edward.

Kalian masih ingat dengan sosok abang pertama Chika ini kan, dia akan kembali ke Belanda untuk mengurus seluruh perusahaan kelurganya yang berada di sana. Dan itu membuat Chika sangat sedih..di saat dia membutuhkan sosok yang selalu ada untuk nya malah kini Edward harus jauh lagi dari nya lagi dan lagi.

"Jangan nagis dong..Abang pasti pulang lagi tapi belum tau kapan" ucap Edward memeluk Chika yang kini tengah menangis dalam dekapan kakanya.

"Kenapa harus Belanda..kenapa enggak di indonesia.." Tanya Chika dengan mata yang sudah sembab.

"Entah kalau hal itu bisa tanya langsung sama Papa" jawab Edward.

"Udah dong jangan nagis terus liat ni Cantiknya hilang" ucap Edward.

"Biarin.." ucap Chika.

"Nanti kalau kamu jelek Aran bisa berpaling loh" ucap Edward yang membuat Chika langsung menatap kakanya itu. Dari mana Edward tau..

"Papa udah cerita semuanya..kecauali ke satu orang.." ucap Edward.

"Siapa?" ucap Chika.

"Siapa lagi kalau bukan Rey.." jawab Ed.

"Bang Ed janji kalau Bang Ed enggak akan cerita ke kak Rey soal Aran..nanti biar Chika sendiri yang cerita" ucap Chika.

"Itu baru gadis yang baik.." ucap Edward tersenyum sambil mengacak rambut adik nya.

************

"Mami kapan kaka Cantik datang?" ucap Zeev menanyakan keberadaan Chika.

"Mami enggak tau sayang..tapi kaka Cantik juga harus istirahat..pasti dia juga lelah kan" jawab Shani lembut.

"Truss kapan Bang Aran bangun Mamii...Zeev kangen main sama Bang Aran" ucap Zeev dengan raut wajah yang sedih..itu membuat hati Shani terluka.

Pertanyaan yang sama yang selalu Shani tanyakan kepada Dokter dan juga Tuhan, kapan Aran bisa sadar dari komanya.

"Mamii..lihat tangan Bang Aran gerak" ucap Zeev yang membuat Shani langsung memandang ke arah putra sulungya.

Shani langsung menekat tombol darurat karna dia yakin ada yang tiak beres dari Aran. Tak berselang lama Tubuh Aran bergetar dan dia terus meracau memanggil nama Bunda dan juga Chika.

"Mami Bang Aran kenapa?" ucap Zeev ketakutan.

"Enggak papa sayang..sebaiknya kita keluar dan kasih dokter yang obatin Bang Aran" ucap Shani langsung menggendong Zeev yang menangis dan mencoba menenangkanya.

"Nyonya Shani saya mohon tolong hubungi nama yang pasien sebut sekarang juga" ucap Dokter Andrew.

Shani hanya mengangguk sebagai jawaban..

___

"Gimana keadaan Aran sayang?" tanya Veranda pada Putrinya.

"Aran masih tetap sama Ma, enggak ada perkembangan" jawab Chika dengan lesu.

"Kamu harus sabar say-"

Drrtt......Drrrttt....

Ponsel Chika berdering begitu nyaring sampai Veranda mengurungkan niat untuk mengatakan sesuatu pada Putrinya.

"Tante Shani nelfon Ma" ucap Chika mulai panik.

"Iya Chika kesana sekarang" jawab Chika kemudian telfon itu di putus sepihat oleh Shani.

Berteduh { Chikaran } (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang