Ini adalah minggu ke 3 Aran memulai pekerjaanya di kantor Vancio group. Seperti yang kita tau Aran sudah di beri printah oleh Gracio untuk belajar tapi lebih tepat nya untuk memimpin salah satu perusahaan keluarga Anderson.
"Sudah saya kirim semua file nya tuan Muda" ucap Celine.
"Trimakasih, nanti saya cek semuanya" ucap Aran dengan Cool membuat Celine terpana dengan putra bos nya ini.
"Apa ada jadwal lain?" Tanya Aran fokus pada komputer di depanya.
"Tidak tuan muda" ucap Celine.
"Baiklah" ucap Aran langsung bangkit berdiri dari meja kerjanya dan berlalu pergi. Entah kenapa hari ini dia ingin sekali pulang.
______________#Berteduh_______________
**********
Di perjalanan pulang Aran melihat kedai es krim dan entah kenapa dia jadi ingin sekali mampir. Dia merindukan es krim kesukaan nya yang dulu dia sering beli bersama Bundanya.
Aran akhirnya memutuskan untuk mampir untuk membeli es krim yang dia mau.
"Mbak choco mint nya satu" ucap Aran pada mbak kasir.
"Mbak tolong es krim stroberry nya" ucap gadis pemilik mata coklat yang baru saja tiba.
Aran mengalih kan pandanganya karna merasa mengenali suara yang baru saja terdengar di telinganya.
Aran melihat Chika berdiri tepat di sampingnya tapi sayang sampai Aran menatap lekat. Chika masih belum sadar akan keberadaan Aran di sana.
"Lo disini" ucap Aran membuat gadis bermata coklat itu menoleh karna terkejut.
"Aran!" Ucap Chika.
"Gue nanyak Chik?" Kalimat yang pernah Aran lontarkan untuk Chika.
"Bukan urusan lo" ucap Chika acuh. Dia mengatur ekpresi wajahnya. Dia menutupi keterkejutan nya dengan bersikap acuh pada laki - laki menyebalkan di depannya itu.
Pesanan Aran sudah jadi tapi dia tidak kunjung beranjak dari sana. Aran malah terus menatap Chika. Itu membuat Chika sangat kesal.
Tak berselang 2 menit pesanan Chika datang. Chika langsung mengambil nya dan berlalu meninggalkan Aran yang masih Stay pada posisinya
"Lo cewek dingin pertama yang buat gue penasaran" ucap Aran melihat ke arah mana Chika berlalu.
Tampa basa - basi Aran mendekat dan duduk di hadapan Chika. Dia tidak mengatakan apapun dan hanya fokus memakan es krim pesananya tadi dengan tenang.
"Lo ngapain ngikutin gue" ucap Chika heran.
Aran masih tetap diam dan tidak menggubris Chika.
"Gak jelas banget" ucap Chika pada akhirnya. Toh percuma dia ngomong panjang lebar pada batu seperti Aran.
Yang hanya diam tak bersuara.Ketika Chika ingin memakan es krim nya dia melirik ke arah Aran. Dan Chika menjadi heran kenapa ekspresi Aran seakan berubah, tadi Sikap Aran sangat lah menyebalkan kenapa sekarang wajah sendu dan sulit di artikan itu muncul ketika Aran memakan es krimnya dengan sangat anggun menurut Chika. Aran diam tapi Chika paham ada hal yang pria ini rasakan di balik es krim yang dia makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berteduh { Chikaran } (HIATUS)
Random#zahran Enderson #yessica smith "Jangan tinggalin aku Ar" "Payung peneduh yang akan membalut lukamu dan mengobati nya semampuku" ____ "Aku tidak bisa berhubungan dengan orang yang belum selesai dengan masalalunya" "Maaf.. Aran" "Tolong jangan pergi...