__________
Betapa tekejutnya Chika melihat anak laki - laki sedang duduk di aspal sembari menangis.
Ternyata mobil Chika tidak mengenai anak itu karna pak Anton segera menginjak rem saat anak itu berlari ke arah jalan.
Dan sepertinya anak itu menangis karna terkejut.
"Dek kamu enggak papa?" Tanya Chika hawatir.
Chika membantu anak laki - laki itu untuk bangkit dari duduk nya, Chika juga membersihkan sedikit kotoran pada pakainyan anak laki - laki itu.
"Kita kerumah sakit ya?" Ucap Chika yang di balas gelengan oleh anak itu.
Chika bingung harus apa karna pak Anton juga tidak berani mengambil keputusan. Akhirnya Chika mengajak anak itu untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Orang tua kamu di mana?" Tanya Chika.
Anak laki - laki itu hanya diam.
"Kamu sendirian ya?" Tanya nya lagi dan kali ini anak itu mengangguk mengiakan pertanyaan Chika.
"Kaka anter kamu pulang ya kamu bisa tunjukin alamat rumah kamu?" Ucap Chika.
"Enggak aku enggak mau" jawab anak itu.
"Kenapa? Ada masalah ya di rumah sampai kamu kabur dari rumah?" Tanya Chika.
Anak itu hanya menunduk dia tidak berani mengatakan yang sebenarnya, karna memang dia yang salah.
"Jangan pernah kayak gini lagi ya, kamu harus pulang, nanti kalau orang tua kamu hawatir gimana, kita pulang ya, dan janji enggak akan pergi sendirian lagi" ucap Chika memperlihatkan jari kelingkingnya meminta anak itu untuk berjanji.
Karna perhatian dan ucapan Chika yang lembut Akhirnya anak kecil itu mengiakan permintaan Chika untuk pulang dan membalas menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Chika, Chika pun tersenyum.
"Pak kita anter dia dulu ya" ucap Chika.
"Tapi non kita udah telat utuk kesekolah" jawab Pak Anton.
"Astaga...iya pak aku lupa" ucap Chika dia sampai lupa kalau dia sedang buru - buru.
"Gimana kalau saya anter non Chika dulu baru nanti saya anter anak itu pulang dengan selamat" tawar Pak Anton.
Chika memandangan manik mata kecil itu, anak kecil itu tampak takut dan tidak ingin jauh dari Chika.
"Gausah deh pak saya ikut aja, udah enggak papa saya telat" ucap Chika pasrah.
"Non yakin?" Tanya pak Anton meyakinkan.
"Iya pak saya yakin, dia lebih penting sekarang"
"Baiklah non"
Chika pun mengantar anak kecil itu pulang, sepanjang perjalanan Chika banyak bertanya kenapa anak itu sampai berani keluar rumah sendiri.
15 menit akhirnya mereka sampai Chika bisa melihat gedung yang ada di depan mereka saat ini.
Tertulis: Natio company.
Kira - kira itulah yang di baca Chika saat dia turun dari mobil dan menatap bangunan yang cukup besar tapi tak sebesar rumah nya.
"Kamu tinggal di sini?" Tanya Chika menunduk dan menyelaraskan tingginya dengan si anak kecil.
"Iya kak aku tinggal di sini" jawab nya polos.
"Yaudah ayo kita masuk" ucap Chika kemudian menggenggam lembut tangan anak kecil itu.
"Permisi" ucap Chika saat dia masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berteduh { Chikaran } (HIATUS)
Random#zahran Enderson #yessica smith "Jangan tinggalin aku Ar" "Payung peneduh yang akan membalut lukamu dan mengobati nya semampuku" ____ "Aku tidak bisa berhubungan dengan orang yang belum selesai dengan masalalunya" "Maaf.. Aran" "Tolong jangan pergi...