AUTHOR POV__
____________________
"Lo yakin cuman kita aja? gimana kalau di dalam banyak orang suruhanya Kriss?" ucap Dheo.
"Kita enggak cuman bertiga" ucap Kriss.
"Magsud lo?" tanya Aldo tidak mengerti.
Beberapa saat kemudian muncul seseorang yang ikut juga bersama mereka.
"Ashel!" ucap Dheo tidak menyangka.
"A-ASHEL!! kamu?" ucap Aldo juga terkejut dan tidak menyangka.
"Heh! lo gila ya!!. Ngapain lo bawa Ashel kesini, lo tau ini berbahaya Man?" ucap Aldo emosi dan menarik kerah baju Kriss.
"Do udah kok lo malah berantem sih" lerai Dheo.
"Ngapain kamu disini. ini tempat berbahaya Cell" ucap Aldo sedikit emosi karena dia hawatir pada Ashel.
"Kenapa aku enggak boleh ikut. Aku juga mau nyelametin Zeyn" Jawab Ashel.
"Kam- Arghh!! kamu pikir kita mau temuim Zeyn bakal semudah itu" ucap Aldo.
"Do cukup. Gue punya alasan bawa Ashel sampai ke sini" ucap Kriss.
"Lo bener - bener gila Kriss" ucap Aldo prustasi.
"Udah, udah nah sekarang jelasin, apa alasan lo bawa Ashel kesini tampa ngomong dulu ke kita?" ucap Dheo.
"Sebentar lagi kalian akan tau" ucap Kriss.
***
"Kamu kenapa ra, kok dari tadi kayak nya gelisah banget" ucap Chika.
"Dari tadi pagi temen - temen aku enggak bisa di hubungi, kamu ketemu mereka enggak di sekolah tadi?" ucap Aran.
"Aku enggak ada liat mereka disekolah tadi dan Ashel pun enggak masuk pagi ini" ucap Chika.
"Enggak biasanya mereka kayak gini" ucap Aran.
"Ra..udah jangan di pikirin kamu enggak boleh banyak pikiran" ucap Chika.
Aran menghembuskan nafasnya kasar. Firasatnya sangat tidak enak, di tambah dia kepikiran soal Zeyn.
"Bang ARANNN!!" ucap Pria kecil berlari dan langsung menghampiri Aran dengan bersemangat.
"Zeev" ucap Aran kemudian merentangkan kedua tanganya meminta Zeev untuk memeluk nya.
Chika pun membantu Zeev untuk naik ke ranjang Aran.
"Bang Aran udah sembuh?" tanya Zeev.
"Iya Zeev" ucap Aran singkat.
"Bang Aran tau, Aku sama Mami kangen banget sama bang Aran, di rumah sepi banget enggak ada yang temenin aku main" ucap Zeev menceritakan semua yang ia mau pada Aran.
Dan Aran hanya diam dan tersenyum tipis mendengar ocehan Zeev.
"Ekhemm..."
dehem Chika yang membuat Zeev dan Aran langsung menoleh ke arahnya.
"Ehh kakak Cantik, maaf Zeev lupa ada kakak Cantik" ucap Zeev.
"Kakak Cantik?" gumam Aran.
Chika pun menunjukan wajah cemberutnya pada Zeev dan itu sangat menggemaskan untuk Aran.
"Zeev abang bisa minta tolong enggak?" ucap Aran tiba - tiba.
"Boleh, abang mau apa?" tanya Zeev polos.
"Abang laper ni kamu mau beliin abang makanan yang enak di kantin" ucap Aran.
"Aran kamu kan-" ucap Chika terpotong oleh Aran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berteduh { Chikaran } (HIATUS)
Random#zahran Enderson #yessica smith "Jangan tinggalin aku Ar" "Payung peneduh yang akan membalut lukamu dan mengobati nya semampuku" ____ "Aku tidak bisa berhubungan dengan orang yang belum selesai dengan masalalunya" "Maaf.. Aran" "Tolong jangan pergi...