AUTHOR POV___
8 Tahun yang lalu...
Badrun sudah sampai di rumah sakit dan dia langusung menanyakan pada pihak rumah sakit pasien atas nama Amira Fatin.
"Pasien atas nama Amira korban tabrak lari ada di ruang ICU" Jawab resepsionis itu.
Tampa pikir panjang lagi Badrun langsung pergi ke sana. dan sesampainya di sana pemandangan yang ia lihat adalah ketiga anak nya yang menangis di depan runga ICU.
"Gion di mana Mama kalian?" ucap Badrun dengan sura bergetar.
Gion yang saat itu berusia 16 tahun menunjuk kearah pintu ruang ICU dengan tubuh yang bergetar hebat dan air mata yang sudah sangat banyak mengalir.
Tubuh Badrun hampir saja terjatuh tak kala melihat seluruh tubuh istrinya di tutupi oleh kain putih dan semua monitor yang ada ruangan itu sudah mati.
"Apa magsud dari ini semua?" ucap Badrun menatap tajam dokter yang menangani Mira saat itu.
"Maafkan kami, kami sudah berusaha semampu kami tapi pasien sudah terlambat untuk kami selamatkan" jelas Dokter itu pada Badrun.
Badrun menarik kasar kerah jas dokter tersebut dan menatap dalam.
"Bicara yang jelas pada saya dokter?!" ucap Badrun dengan penuh penekanan.
"Istri bapak sudah meninggal dunia kurang lebih satu jam yang lalu pak" ucap dokter itu.
Dan Badrun langusng memukul dokter itu sampai ia tersungkur ke bawah dan semua orang yang ada di situ langsung berusaha menghentikan Badrun yang sedang dalam amarah.
"Hal bodoh apa yang anda katakan?" tekan Bandrun dengan sura bergetar.
"Enggak kamu enggak boleh pergi Mira...kamu enggak boleh tinggalin aku" tangis Badrun yang kini menatap wajah istrinya yang pucat dan sudah tidak ada senyum lagi di sana.
Dokter dan para perawat meninggalkan Badrun seorang diri di sana, memberikan ruang dan waktu untuk dia bertemu dengan Mira untuk terakhirkalinya.
"AGRHHHHH!!!! aku mohon bangun jangan tinggalin aku dengan cara kayak gini, kita bicara baik - baik. Maafin aku" ucap Badrun berusaha membuat istinya itu bangun.
"Ini semua karena AYAH! Karena Ayah enggak pernah perduli sama Mama, ayah lebih milih perempuan itu!" ucap Gion marah pada Ayah nya.
Setelah kata - kata yang Gion ucapkan membuat emosi Badrun semakin menjadi, saat itu juga ia ingin sekali menemui Anin.
Tampa berpamitan pada ketiga anak nya Badrun pergi mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata - rata.
"Aku akan ujudin mimpi kamu Mira, aku janji" Batin Badrun.
Saat berada di lampu merah tak sengaja Badrun melihat Mobil milik Anin yang bersebrangan dengan mobil nya.
Entah kenapa fikiran Badrun langsung kalut dan benci saat melihatnya, Cinta yang pernah Badrun katakan sudah tidak lagi menjadi alasan bagi nya untuk memuja wanita yang telah menolaknya karena laki - laki lain.
Badrun mencengkram stir mobil dengan sangat kuat, tampa ia sadari saat lampu sudah kembali hijau ia langsung menancamkan gas dan mengarahkan mobilnya tepat ke arah mobil Anin.
Dan dalam hitungan detik semuanya terjadi begitu saja, mobil yang Anin tumpangi menabrak mobil yang dengan sengaja menabrakkan ke arah mobilnya.
Mobil Anin teguling dan terpental cukup parah, sedangkan mobil Badrun berhasil selamat meski bodi depan mobil sudah remuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berteduh { Chikaran } (HIATUS)
De Todo#zahran Enderson #yessica smith "Jangan tinggalin aku Ar" "Payung peneduh yang akan membalut lukamu dan mengobati nya semampuku" ____ "Aku tidak bisa berhubungan dengan orang yang belum selesai dengan masalalunya" "Maaf.. Aran" "Tolong jangan pergi...