AUTHOR POV___
"Ngapain di sini sendir? Bahaya CHIKA! " ucap Aran.
Entah apa yang ada dalam pikiran Chika. Chika langsung memeluk Aran erat. Dia sangat lega melihat Aran baik - baik saja. Kehawatiranya ternyata tidak benar.
Kini Chika dan Aran tengah duduk di rerumputan pingir danau. Mereka tengah menikmati indahnya langit malam ini.
"Pertanyaan aku belum kamu jawab Ra" ucap Chika masih menatap ke Arah langit.
Getaran itu masih sama setiap kali mereka mengubah kalimat gue lo menjadi aku kamu.
"Ke mobil, ngambil sesuatu" jawab Aran singkat.
"Cari obat ya?" Tanya Chika.
Aran mengerutkan keningnya dari mana Chika tau kalau dia memang sedang mencari obat.
"Enggak papa. Aku enggak maksa kamu buat cerita" ucap Chika menatap bulan.
"Aku liat botol obat kamu berserakan tadi" ucap Chika lagi.
"Jangan pergi sendirian Bahaya" ucap Aran.
"Kamu pikir pergi sendirian dalam kondisi sakit juga bener?" Ucap Chika kini menoleh ke Arah Aran.
"Kenapa enggak ajak aku sih Ra?"
"Emang mau? Enggak mungkin juga aku ajak, nanti yang lain jadi curiga. Kamu risih kan di gosipin tiap hari" ucap Aran.
"Biasanya juga maksa. Dan enggak peduli apa kata orang!"ucap Chika dengan semirik nya.
Aran hanya diam melihat Chika yang sedang marah kepadanya. Dan dia suka itu.
Chika merasa lega setidaknya Aran sudah mulai menghangat dan tak sedingin dulu. Bahkan sekarang dia sudah banyak bicara dan Chika sering mendengar Aran mengomel walaupun masih dengan gaya cool nya.
"Arghh.." ringis Aran.
"Ra kenapa? Kita ke tenda sekarang!" Ucap Chika panik.
Saat Chika ingin bangkit Aran menahan pergelangan tangan Chika.
"Disini aja" ucap Aran.
"Tapi Ra-"
"Ussttt...jangan berisik" ucap Aran memejamkan matanya dan berbaring tepat di samping Chika. Chika pun kembali duduk dan memandang Aran yang tengah tertidur.
"Kapan pun kamu siap. Aku akan dengerin isi hati kamu Zahran"
ucap Chika yang iya pikir tidak Akan Aran dengar dan dia salah. Aran tidak benar - benar tidur dan dia mendengar semua yang Chika ucapkan.
"Kamu siapa yessica? Kenapa selalu ada rasa hawatir dalam diri setiap kali melihat mu terluka? Kenapa kamu membuat dunia baru Di saat aku ingin mengakhiri dunia ku. Dan rasa aneh ini, aku tidak pernah berasakanya" Ucap Aran dalam hati sesaat setelah mendengar ucapan Chika.
Chika yang merasa bosan menunggu Aran. Ia pun ikut berbaring di samping Aran menatap langit dan menikmati hembusan Angin malam. Chika melirik ke Arah wajah tampan Aran dan berucap..
"Enggak mungkin aku suka kamu kan Ra? Aku cuman ngerasa nyaman"
ucap Chika pelan dan tidak akan di dengar oleh Aran. Karna Aran sudah berada di alam mimpi.
Beberapa menit kemudian Chika ikut memejamkan mata dan tampa sadar ikut tertidur tepat di samping Aran.
___________
Di perkemahan Freya mulai cemas. Acara api unggun telah usai beberapa menit yang lalu dan Chika belum juga kembali. Karna merasa penasaran Freya memutuskan untuk menyusul Chika sendirian. Sedang kan teman - temanya yang lain dan juga teman Aran sedang bersenda gurau. Mereka memang tidak mengetahui dan sadar kalau di sana Chika dan Aran tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berteduh { Chikaran } (HIATUS)
Random#zahran Enderson #yessica smith "Jangan tinggalin aku Ar" "Payung peneduh yang akan membalut lukamu dan mengobati nya semampuku" ____ "Aku tidak bisa berhubungan dengan orang yang belum selesai dengan masalalunya" "Maaf.. Aran" "Tolong jangan pergi...