AUTHOR POV__
"Chik...." teriak jessi memanggil Chika dari koridor sekolah.
"Kaki lo udah enggak papa?" Tanya jessi saat Chika sudah berada di hadapanya.
"Kalau masih kenapa - napa mungkin gue enggak berdiri di depan lo" jawab Chika cuek.
"Mode cuek nya mulai ni" kata jessi tersenyum dia suka menjahili Chika.
"Udah ah..yuk masuk nanti telat" kata Chika. Padahal mereka sudah berada di sekolah dari tadi jadi walau pun bel berbunyi mereka tidak akan telat.
"Pelajaran hari ini nyebelin semua tau enggak! Jam pertama Matematika, truss kimia peminatan, abis itu sejarah arghhh....pusing gue" dumel Eli kesal.
"Ngedumel aja lo Lii... baru aja jam pertama udah ngeluh aja. Kalau enggak niat kenapa dateng kesekolah" ucap Muthe pada Eli.
"Udah udah tu bu siska dateng" Ucap Ashel yang membuat Eli dan Muthe langsung menghadap kedepan dan duduk dengan benar.
__________
"Ibu menghormati keputusan kamu Aran, ibu berharap dengan kamu mengikuti perlombaan ini kamu bisa kembali mengharumkan nama sekolah ini untuk yang terakhir kali sebelum kamu lulus. Kamu yakin bisa kan bagi waktu untuk lomba olimpiade matematika ini sama pertandingan basket kamu?" Tanya kinal serius pada Aran. Aran ini anak yang keras kepala dia di tawari untuk mengikuti lomba olimpiade matematika sekitar seminggu lagi. Tapi selang sehari setelah olimpiade itu Aran juga mengikuti pertandingan Basket tinggat nasional di sekolah.
Padahal Bu kinal sudah meminta agar Aran tidak perlu mengikuti pertandingan basket itu, tapi Aran menolak. Dia lebih memilih mengikuti
Pertandingan basket dari pada olimpiade. Sebenar nya Bu kinal terpaksa memilih Aran karna Hanya Aran yang sangat pandai di bidang matematika.Sebenarnya bu Kinal memiliki satu siswa lagi yang memiliki kemampuan yang sama seperti Aran. Tapi bu Kinal ragu karna siswa itu masih baru jadi dia terpaksa tetap meminta Aran untuk mewakilkan sekolah untuk olimpiade itu.
"Ibu percayakan semuanya sama kamu Aran" Aran hanya mengangguk sebagai jawaban setelahnya dia pamit dari ruang kepala sekolah.
"Lo enggak mikirin diri lo Ran" kata Zeyn sedikit kesal.
"Magsud lo" jawab Aran singkat.
"Pertandingan dan olimpiade lo hanya selang satu hari, gue tau lo kuat. Tapi lo juga manusia, lo juga bisa sakit Ran"
"Apa lo lupa dulu, lo maksain ikut dua perlombaan dan lo malah berakhir mimisan dan di rawat di rumah sakit. Lo hampir kehilangan nyawa lo Ran!"
Zeyn benar - benar hawatir, entahlah bila terkesan lebay tapi dia tau Aran dari dulu. Aran adalah anak keras kepala yang selalu menutupi masalahnya dengan menyakiti diri sendiri dengan caranya sendiri.
"Udah jangan pikirin, gue yang jalanin semuanya lo enggak tau" jawab Aran singat dan pergi menuju perpustakaan meninggalkan Zeyn yang masih bingung harus bagai mana menghadapi Seorang Zahran vk Enderson.
Perpustakaan__
"Ihh....mana sih susah banget nyarinya!" Chika sangat kesal dia udh hampir 20 menit mencari buku yang dia ingin kan tapi tidak juga ketemu. Ingin sekali dia bertanya kepada pengawas perpus tapi sayang nya pengawas sedang tidak di tempat karna ini jam makan siang.
"AAwww...lo.." Chika menghentikan kalimatnya setelah melihat siapa orang yang menjatuhkan buku di kakinya.
Sosok itu menatap Chika dalam dan mulai maju mendekat kearah Chika. Chika yang ketakutan hanya mundur perlahan mengikuti langkah sosok itu.
Sampai akhirnya langkah Chika terhenti saat punggung nya menyentuh tembok. Chika semakin takut dan ingin melawan tapi entah kenapa situasi ini membuat dia tidak bisa bergerak karna takut.
Tatapan tajam yang di dapat Chika yang masih pada posisi nya. Setelah beberapa menit saling menatap entah kenapa Chika merasa tidak asing dengan mata yang sedang iya tatap.
Setelah beberapa menit sosok itu pergi membawa buku yang ia jatuhkan tadi. Karena tidak terima dengan perlakuan tidak sopan itu Chika pun menyusul sosok yang dia kenal sebagai most wanted sekolah ini.
"Stop!!" Saat ini Chika sedang berdiri menghadap Aran.
"Minggir" jawab Aran santai dengan wajah cool nya.
"Enggak akan sebelum lo minta maaf karna udah bikin kaki gue sakit!!" Kata Chika tak terima.
Aran tersenyum sinis dia tidak abis pikir ternyata wanita di hadapanya ini berani menatapnya di saat tidak ada satu pun siswa di sekolah ini yang berani melakukannya.
"Anak baru!" Kata Aran dengan ekspresi yang membuat Chika sangat kesal.
Aran pergi meninggal kan Chika yang masih diam karna kesal. Ternyata benar kata teman - teman Chika kalau Aran memang sangat cuek dan dingin. Bahkan dari tadi jawaban Aran sangat singkat.
____
"Arghhhhh....kesel banget" Chika masuk kekelasnya dengan wajah yang cemberut dia benar - benar kesal dengan Aran.
"Kenapa Chik?" Tanya Ashel yang mendengar kalimat Chika tadi.
"Gue kesel banget..arghh...nyebelin banget sih jadi orang" bukan nya menjawab Chika malah marah - marah.
"Lo kesel sama siapa?" Tanya Ashel penasaran.
"Aran!!"
"Ohh....Aran" Jawab Ashel santai.
"Aran..what! Siapa lo bilang? ARAN!?"
Chika membekap mulut Ashel karna suara Ashel membuat semua orang yang ada di kelas melirik ke arah mereka.
"Uusttttt...berisik banget sih shel. Lebay banget emang nya ada apa?" Tanya Chika semakin bete.
"Chika lo. Kenapa lo bisa kesel sama Aran" tanya Ashel lagi dengan berbisik.
"I..itu hah...udah lah enggak usah bahas Aran gue males" Chika semakin kesal kalau mengingat sikap dingin Aran jadi dia sedang tidak ingin membahas itu.
Ashel harus kecewa. Jujur dia sangat penasaran dengan interaksi Chika dan Aran karna seluruh sekolah tau kalau mereka adalah prince dan princess sekolah ini. Di tambah mereka berdua memiliki sifat yang hampir sama.
Jam pulang sekolah pun Tiba kini Chika dkk sedang membereskan barang mereka untuk segera pulang.
"Ehh...tau enggak" kata Eli
"Enggak" jawab Freya jutek
"Tau apa li?" Tanya muthe penasaran.
"Aran ikut dua kompetisi lagi. Nekat juga tu anak" kata Eli lagi.
"Emang dia ikut apa aja?" Tanya Freya mulai penasaran.
"Basket sama olimpiade dan waktu kedua kompetisi itu cuman selang sehari. Gila banget ya Aran. Dia enggak belajar dari pengalaman dan masalalu. Jadi takut gue" kata Eli lagi
Semua orang tau Aran memiliki masa lalu yang sangat buruk. Tapi Aran tetap lah Aran yang mereka kenal. Keras kepala, ambisius dan angkuh jadi bagaimana pun cara mereka meminta dan memohon Aran tidak akan mau mendengar.
Chika hanya diam dia tidak kepo atau tertarik dengan pembahasan teman - teman nya bagi nya Aran Adalah orang yang paling menyebalkan di dunia ini.
______________________________________
Jangan lupa vote dan comment🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Berteduh { Chikaran } (HIATUS)
De Todo#zahran Enderson #yessica smith "Jangan tinggalin aku Ar" "Payung peneduh yang akan membalut lukamu dan mengobati nya semampuku" ____ "Aku tidak bisa berhubungan dengan orang yang belum selesai dengan masalalunya" "Maaf.. Aran" "Tolong jangan pergi...