AUTHOR POV_
______________
Kantin___
"Chik perasaan dari tadi lo senyum - senyum sendiri deh, kenapa kesambet lo ya?" ucap Eli yang melihat Chika hanya menatap makananya sambil tersenyum tampa menyentuhnya.
"Apaan sih gue biasa aja dari tadi ya" ucap Chika.
"Eli bener tau Chik dari tadi lo aneh banget, ada yang buat lo seneng ya pagi ini?" ucap Freya.
"Enggak,perasaan sama aja deh gue" jawab Chika tetap menyangkal.
"Yaudah deh tapi cepet makan tu bakso lo nanti dingin" ucap Eli.
Sebenarnya memang benar ada yang membuat Chika merasa senang hari ini sampai membuat Chika senyum - senyum sendiri.
Sejak malam di mana Aran datang diam - diam sampai banyak hal yang mereka ceritakan mulai dari hal ramdom sampai hal - hal yang aneh yang mereka alami.
Bahkan pagi ini Aran menjeput Chika dan berangkat sekolah bersama.
"Cel lo kenapa lagi?" tanya Muthe yang melihat Ashel hanya diam dari tadi dan tidak aktif seperti biasanya.
"Aa..kenapa? emm gue enggak papa kok" ucap Ashel.
"Asli pada aneh kalian hari ini" ucap Eli.
Saat sedang asik memakan makanan mereka tiba - tiba Chika dan teman - teman nya di kagetkan dengan kehebohan para murid yang sedang berkerumun di pintu masuk menuju kantin.
"Lepas" ucap Aran dengan nada yang masih bersahabat.
"Enggak aku enggak akan lepasin kamu Ran, aku kangen banget sama kamu" ucap Fiony yang sedang memeluk erat Aran tapi tak di balas oleh Aran.
"Lo tau gue kan Fio, gue nggak suka lukain orang tapi kalau orang it-"
"Kamu mau lukain aku silahkan Ran. Aku rela asalkan kamu mau nerima aku lagi" ucap Fiony memohon.
"Gue enggak mau ngotorin tangan gue dengan nyakin seorang wanita jadi sebaiknya lepasin gue sekarang Fio" ucap Aran dengan tegas.
"Misi - misi tolong kasih gue jalan" ucap Eli dan teman - temanya mencoba menerobos kerumanan yang ramai itu.
"Ada ape nih..." ucap Eli yang baru saja berhasil masuk menerobos kerumunan.
Eli dan teman - temanya hanya diam melihat aksi yang di lakukan Fiony karna hal itu sering terjadi. Entah tak ada lelahnya bagi Fiony untuk bisa mendapat perhatian dari Aran.
"Lo buat keributan tau enggak. LEPAS.." ucap Aran yang sudah mulai terbakar emosi.
Tampa mereka semua sadari, sedari tadi ada yang merasa gerah melihat aksi Fiony yang memeluk Aran seakan Aran itu miliknya.
"Chik lo mau ngapain" ucap muthe menahan tangan Chika yang seakan akan maju.
Tampa bicara sepatah kata pun Chika melepaskan genggaman tangan Muthe dan maju tampa memperdulikan siapa pun.
Sedangkan teman - teman Chika hanya diam melihat apa yang akan Chika lakukan.
"Kayak nya gue harus perjelas semua nya deh" ucap Chika yang kini sudah berdiri di hadapan Aran dan juga Fiony.
Fiony yang merasa tak asing dengan suara yang baru saja dia dengar lantas melepaskan pelukanya pada Aran dan melihat orang yang baru saja berbicara.
"Magsud lo?" ucap Fiony dengan tatapan tak suka kepada Chika.
perlahan Chika mendekati Aran dan berdiri tepat di sampingnya.
Aran hanya diam. Dia ingin lihat apa yang akan Chika lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berteduh { Chikaran } (HIATUS)
Random#zahran Enderson #yessica smith "Jangan tinggalin aku Ar" "Payung peneduh yang akan membalut lukamu dan mengobati nya semampuku" ____ "Aku tidak bisa berhubungan dengan orang yang belum selesai dengan masalalunya" "Maaf.. Aran" "Tolong jangan pergi...