AUTHOR POV.
"Eli lo udah hubungin Chika?" Tanya Jessi.
"Udah tapi enggak di bales"
"Mungkin dia lagi di jalan kali tunggu aja" ucap Freya.
"Iihh... mana sih Chika. Bener nggak sih dia ikut" ucap Muthe gelisah pasal nya sekitar 30 menit lagi buss yang akan membawa mereka ketempat tujuan akan segera berangkat.
20 menit kemudian Chika dan Aran pun tiba dengan menggunakan mobil berwarna hitam.
Ya mereka berangkat bersama karna itu adalah syarat yang di berika Veranda kepada Aran saat ingin meminta izin untuk mengajak Chika waktu itu.
"Nah tu dia orang nya" ucap Ashel senang.
"Ehh tapi dia sama siapatu?" Ucap Muthe heran.
Setelah memarkirkan mobil nya Aran pun turun dan langsung menuju pintu sebelah untuk membantu Chika membuka pintu mobil.
Chika yang mendapat perlakuan seperti itu pun merasa Aran itu semakin aneh. Kemana sikap dingin nan angkuh nya itu dan kemana sikap keras kepalanya yang selalu membuat Chika sangat kesal.
"Lebay banget sih. Gue bisa buka sendiri" ucap Chika setelah dia benar - benar keluar dari mobil.
"Banyak protes!"ucap Aran dingin.
Dan di waktu bersamaan mereka menjadi pusat perhatian seluruh sekolah. Melihat kehebohan yang di akibatkan oleh mereka sendiri membuat Chika hanya memutar matanya malas. Sedangkan Aran tak perduli dan tetap Stay cool.
"Aran...!" Ucap Freya.
"Mereka pacaran kah?" Tanya Eli.
"Wah harus minta klarifikasi" ucap Jessi.
Teman - teman Chika sudah menunggu di depan buss bersama peserta lainya.
Chika berjalan ke arah teman - temanya dengan ekpresi yang sangat sulit di jelaskan.
"Oke anak - anak sepertinya semua orang sudah berkumpul. Ibu akan bacakan urutan teman duduk kalian" ucap Kinal.
"Wah gue duduk sama siapa ya?" Ucap Dheo.
Kinal pun membacakan semua urutan peserta yang akan ikut dalam kegiatan kali ini, tapi ada dua nama yang tidak Kinal sebutkan yang membuat semua orang menjadi heran.
"Loh buk. Nama Chika sama Aran kok enggak di sebut?" Tanya Muthe penasaran.
"Ohh ya saya lupa memberi tau kalau Chika dan Aran akan naik mobil pribadi mereka" jawab Kinal.
Chika tentu sangat terkejut mendengar ucapan Kinal.
"Tapi bu.." ucap Chika terpotong.
"Lahh...Kok gitu sih bu kan kita ngadain acara ini sama - sama perginya juga sama - sama dong" ucap Salah satu siswa.
"Tanyakan langsung pada Zahran ya. Yaudah ayo semuanya naik kita akan segera berangkat. Dan kamu Zahran kamu serius mau nyetir sendiri?" Tanya Kinal.
"Yakin bu" ucap Aran singkat sambil melirik tajam pada siswa yang protes soal dia dan Chika yang beda mobil.
Siswa itu tentu langsung takut dan dia hawatir apakah Aran akan melakukan hal yang di luar dugaan seperti yang dia selalu lakukan pada orang yang mengusiknya.
"Tapi buk saya mau naik buss sama yang lain" ucap Chika.
"Maaf Chika saya rasa keputusan Aran sudah benar. Saya mengizinkan kalian untuk menggunakan mobil yang terpisah dengan yang lain. Karna buss sudah penuh" ucap Kinal memberi alasan dan tentu ini semua permintaan Aran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berteduh { Chikaran } (HIATUS)
Acak#zahran Enderson #yessica smith "Jangan tinggalin aku Ar" "Payung peneduh yang akan membalut lukamu dan mengobati nya semampuku" ____ "Aku tidak bisa berhubungan dengan orang yang belum selesai dengan masalalunya" "Maaf.. Aran" "Tolong jangan pergi...