18. Lo lagi...

1.4K 224 9
                                    


___________

Aran:

"PAPAH!" Dengan bentakan yang keras.

"KENAPA!!"

"PAH!" Lirih...

"Anda tau. Saya selalu mendengarkan Bunda bukan?"

"Bunda meminta saya untuk tidak membeci Anda!"

"Maka dari itu saya sangat berusaha keras! Untuk tidak membenci Anda!"

"Tapi nyatanya sangat sulit"

"Apa yang membuatnya segila ini? Kenapa dia tega melakukan ini?"

"Apa yang membuatnya gila sampai melupakan istrinya hingga membiarkan dia pergi dari rumah!"

"Dan apa yang membuatnya selalu mengabaikan putra kesayanganya"

"Tapi...."

"Akhirnya saya menyadari setelah melihat semua yang terjadi"

"Begitu rupanya..."

"Anda memiliki Ego yang besar dan slalu ada orang baru di hidup Anda!"

"Mungkin itu sebabnya anda melakukan semua ini"

Ucap Aran dengan emosi.

NONTON AJA!!

Gracio:

"Jangan katakan omong kosong Aran!"

"Pergi dari ruangan papah sekarang!" Ucap Gracio datar.

Gracio sangat frustasi. Dia tidak menyangka kalau Shani akan senekat ini. Dia pikir Shani tidak akan serius dengan ucapanya. Gracio sudah berusaha mencari keberadaan Shani tapi dia belum bisa menemukan bahkan melacak hp Shani.

Kacau! itulah Gracio saat ini. Dia sudah pernah di tinggal sebelumnya dan dia tidak ingin itu terulang lagi.

Aran:

"Aku sudah selesai"

"Anda bisa menjalani hidup anda sendiri"

"Aku akan hidup dengan kehendak ku"

Gracio:

"ZAHRAN!!"

"Berani kamu melangkah keluar dari rumah ini, maka satu luka yang akan kamu beri pada Bunda mu!"

Ucap Gracio penuh menekanan.

Aran memejamkan matanya. Dia menahan semua emosi, luka yang iya rasakan. Apa sebenanya yang membut papah nya berubah menjadi seorang moster seperti ini.

Aran pergi dari ruangan papah nya dia menar - benar marah. Dia sangat kecewa dan menghawatirkan Shani dan juga Zeev.

Aran sudah membaca surat dari Shani yang Shani titip kan di mbak sumini untuk Aran. Dan tentu Aran sangat marah mengetahui shani pergi dari rumah karna Gracio.

Berteduh { Chikaran } (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang