BOSS [2]

1.7K 239 15
                                    

Stay healthy and Safety 😷

Call me Ly Okay 👌🏻

WARNING 💥

Typo bertebaran 😌

---------- Happy Reading 👐🏻 ----------

Seperti biasa, hari ini Lisa datang terlambat, di tambah lagi salah mengerjakan proposal nya.

Dan tentu itu menjadi boomerang untuk nya, mengingat bagaimana otoriternya sang atasan.

Ah, sialan sekali, niat hati ingin menunjukkan jika dirinya bisa tidak terlambat justru kini ia harus menenangkan telinga nya yang sejak tadi merasa ngilu mendengar perkataan pedas sang atasan.

"Kenapa kau tidak becus sekali, apa susahnya mengerjakan proposal seperti itu, bayi baru lahir pun bisa dengan mudah mengerjakan nya."

"Bahkan kotoran anjing dan babi lebih baik daripada proposal yang kau buat ini."

Ya tuhan, kenapa tidak aku bawakan saja kotoran anjing tetangga tadi

"Dengar tidak?! Kenapa baru tujuh bulan bekerja kau sudah sering membuat kesalahan seperti ini? Ada apa dengan otak mu? Apa ketika bekerja kau tidak sengaja menyimpan otakmu di gudang kantor?!"

Para pegawai tentu sudah hapal jika sang presdir sedang memarahi Lalisa, salah satu pegawai yang sudah menjadi langganan amarah sang atasan.

"Rivisi ulang, dan pergi ke ruangan dokumen, pelajari proposal dari sana, ku harap otak udang mu bisa diajak kerja sama."

Lisa bernafas lega, itu tandanya sang presdir sudah selesai memakinya.

Sakit hati dari perkataan tajamnya tak terelakkan, tapi mau bagaimana lagi, memang ini salahnya.

Karena terlambat bangun— Lisa melupakan proposal nya kemarin, hingga proposal yang sekarang ia serahkan kepada Sehun, adalah proposal dadakan yang baru selesai beberapa menit sebelum dirinya memasuki ruangan kerja sang presdir.

Ini semua karena kakak tiri keparat nya, siapa lagi jika bukan— Sejeong, semalam wanita ular itu terus memaksa masuk dan mengetuk paksa pintu rumahnya dengan keras, berteriak seperti orang hutan, tapi tetap saja Lisa enggan berbaik hati pada orang yang tidak tahu diri dan terimakasih itu.

"Baik, Aku per—

"Sekarang bagaimana? Apa ada usaha yang lebih menyakinkan untuk mempertahankan mu di kantor ini?! Kenapa setiap kali aku berbaik hati kau justru seakan melunjak dan bersikap kurang ajar seperti ini."

Lisa kembali menelan salivanya kasar, okay ia lupa jika atasannya ini memang seperti ini, satu jam itu waktu untuk pembukaan pidato yang presdir itu lakukan, biasanya Lisa harus rela berdiri dengan kuping yang ngilu selama tiga sampai empat jam untuk membiarkan sang atasan memarahinya habis-habisan.

🕊️🕊️🕊️

Disinilah ia sekarang, mempelajari beberapa proposal lama yang tersimpan di ruang khusus dokumen kantor, dokumen yang terbilang tidak terlalu rahasia, jadi tidak memerlukan pengawasan ketat.

Love Scenario ~ Hunlis'~  {Short Story} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang