'SCANDAL' [05]

736 131 35
                                    

Happy Reading
Typo bertebaran

****

Manik bambinya mengerjapkan, menetralisir cahaya yang masuk ke retinanya. Kepalanya masih pusing. Mungkin efek obat bius.

"Sepertinya kau sudah sadar." Ujar salah satu dokter yang sedang memeriksakan keadaan Lisa.

Lisa tampak menoleh kesana kemari, seolah mempertanyakan keberadaan dirinya saat ini.

"Kau mencari suamimu? Dia disana." Ujarnya menunjuk Sehun tengah serius menatap pemandangan dari jendela kamar VVIP yang Lisa tempati ini.

" Ujarnya menunjuk Sehun tengah serius menatap pemandangan dari jendela kamar VVIP yang Lisa tempati ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau sungguh beruntung, semalaman suntuk ia terus menemani mu. Bahkan ia mengomeli para perawat yang kerjanya lamban. Dia tak berhenti-henti nya menanyakan kapan kau akan sadar."

"Padahal, kau hanya tertikam, bukan kena rudal. Tapi beruntungnya tikaman nya tidak dalam dan tidak parah. Jadi kau tidak kehilangan banyak darah. Ah maaf kan aku, aku terlalu cerewet." Ujar dokter yang bername tag Sandara Park itu yang tersadar karena terlalu banyak bicara.

"Sepertinya kalian butuh bicara berdua, melihat dari reaksi mu yang tidak senang. Hmm wajar saja kalian masih muda, pernikahan memang begitu. Jadi aku permisi." Ujarnya pamit, dan pergi melangkahkan kaki menuju tempat Sehun yang tengah berdiri di jendela seperti nya akan memberitahu tentang Lisa yang sudah siuman. Ingat ya siuman bukan siluman.

Suami? Pernikahan? Apa-apaan itu??

"Apa kau haus? Apa kau lapar?" Tanya Sehun peduli.

Lisa hanya terdiam. Enggan menjawab, ia masih marah. Semua ini karena Sehun. Semua sumber kesialannya adalah Sehun. Andai saja ia tak bertemu dengan Sehun, andai saja ia tak mabuk dan tidak mengikuti pramusaji untuk menempati satu kamar mungkin akhirnya ia tidak seperti ini. Mungkin sekarang Lisa sedang melakukan meet and great dengan penggemar nya.

Atau sedang melakukan syuting drama, bahkan sedang pemotretan majalah, dan melakukan syuting video iklan produk. Tapi kenapa harus dipuncak kariernya. Kenapa skandal ini benar-benar datang disaat tidak tepat.

"Yang tertikam perutmu, kenapa kau jadi tuli bisu?" Sindir Sehun yang jengah karena Lisa diam saja.

"Pergilah." Usir Lisa dengan nada rilih. Ia kehabisan tenaga untuk tantrum.

"Kau masih marah karena aku menggagalkan aksi bocah ingusan itu?" Tebak Sehun, melihat tingkah Lisa yang kembali marah padanya.

"Setidaknya kau tidak jadi dilecehkan. Bukankah itu bagus?"

Lisa melirik sinis. "Apa pedulimu, bahkan jika aku diperkosa secara bergilir pun oleh mereka tak ada yang harus ku pertahankan." Sahut Lisa sewot.

Love Scenario ~ Hunlis'~  {Short Story} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang