Sehun memijat pelipisnya pelan, ia kesal setengah mati pada Lisa. Satu minggu ini ia sengaja bersikap amat dingin dan seperlunya. Berharap istrinya itu peka, membujuk Sehun untuk tidak merajuk. Tapi apa yang dia harapkan dari Lisa? Gadis itu sama sekali tak peka, dan malah bersikap biasa saja, seolah tak terjadi apa-apa.
Seolah amarah Sehun tidak ada harganya.
Itu sangat melukai harga dirinya. Melukai egonya. Dan melukai hatinya.
Lisa masih tetap melayani segala kebutuhan Sehun, seperti menyiapkan pakaian, menuangkan makanan di piring nya, dan membantu Sehun membukakan dasi lelaki itu.
Tapi selama seminggu ini, ia tak menyentuh istrinya. Karena Sehun MERAJUK!
Semakin dibuat kesal, ketika gairah bercampur dengan amarah dan Sehun hanya bisa menahannya.
Dan pagi tadi, Lisa meminta izin padanya, untuk menjenguk ibunya, Lisa dihubungi oleh dokter khusus yang menangani ibunya, untuk mendengarkan penjelasan dokter mengenai perkembangan ibunya. Dokter khusus yang Sehun pilih untuk mertuanya yang sakit.
Biasanya Sehun akan terus mengikuti Lisa kemanapun gadis itu pergi, dengan dalih, khawatir dan menjaga calon penerusnya.
Tapi kali ini, Sehun sedang merajuk, ia ingin Lisa sadar akan kesalahannya, dan meminta maaf padanya, atau setidaknya membujuknya untuk tidak merajuk.
Dan dengan Begitu, Sehun juga akan memberikan Lisa ponsel baru sebagai kejutan dan permintaan maaf, karena ia ingat ponsel istrinya sudah ia banting sampai hancur karena pesan dari lelaki sialan itu.
"Jhony, awasi dia, dan temani dia. Pastikan dia pulang dengan selamat tanpa lecet sekalipun." Titah Sehun memerintah pada anak buahnya melalui via telepon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Walaupun Sehun tidak ikut serta, ia sudah mengerahkan orang kepercayaan nya. Dan Sehun harap semuanya berjalan dengan lancar.
***
Lisa tersenyum lega, ia baru saja selesai mendengar penjelasan dokter mengenai kondisi ibunya.
Walaupun kemajuan nya belum signifikan, tapi setidaknya kondisi ibunya jauh lebih baik dari pada tiga bulan sebelumnya.
Semuanya berawal dari kecelakaan beruntun bus yang ibunya tumpangi, niat hati sang ibu, mengunjungi pemakaman suaminya, Justru di pertengahan jalan terjadi kecelakaan beruntun, yang biang masalahnya berawal dari Kontainer dengan rem rusak.
Alhasil, sang ibu berakhir jadi begini. Itu sebabnya Lisa bekerja dibeberapa tempat kerja untuk menutupi biaya sang ibu.
Walaupun sang ibu memiliki asuransi kesehatan, karena sejak awal ibunya memang terlahir kaya. Hingga tepat saat Lisa menginjak sekolah menengah atas tingkat akhir, semuanya langsung berubah.
