BOSS [3]

1.8K 245 11
                                    

Stay healthy and Safety 😷

Call me Ly Okay 👌🏻

WARNING 💥

Typo bertebaran 😌

---------- Happy Reading 👐🏻 ----------

"Ku dengar kau jadi simpanan presdir tua, apa dia kaya?" Tanya sinis seorang wanita paruh baya.

Lisa sama sekali tak mengubris ocehan sosok ibu tirinya itu, ia sedang memfokuskan diri untuk merias dirinya.

Kemarin sebelum Lisa pulang,
sang presdir memanggilnya, dan memberikan beberapa gaun yang harus Lisa kenakan hari ini.

Lisa sendiri saja bingung dengan selera pakaian sang atasan, wajar saja sih, secara sang atasan itu laki-laki, dan tiba-tiba membelikan pakaian untuk wanita, jadi sedikit berbeda.

Tadinya Lisa tidak ingin memakai pakaian pemberian sang atasan, mengingat dirinya tahu sosok seperti apa sang atasan, bisa bisa kepalanya dipenggal dan jadi pajangan gedung perusahaan, kan tidak lucu.

"Ya! Apa kau dengar aku!" Teriak kesal sang ibu tiri, karena sejak tadi Lisa bersikap seolah tak mengubris keberadaan nya

Lisa berlalu begitu saja, karena sang atasan baru saja mengiriminya pesan, jika laki-laki itu sedang menunggu nya di depan rumahnya.

Ia harus cepat-cepat mengingat bagaimana otoriternya sang atasan

"Sialan." Umpat wanita paruh baya itu, ketika dirinya di tinggal pergi begitu saja oleh anak tirinya.

Akhirnya gadis berparas boneka itu bernafas lega karena telah berhasil keluar dari cengkeraman madam Gothel itu.

Dirinya kembali terpaku oleh sosok laki-laki berkulit pucat yang tampak amat tampan, berdiri dengan wajah dingin khasnya.

Dirinya kembali terpaku oleh sosok laki-laki berkulit pucat yang tampak amat tampan, berdiri dengan wajah dingin khasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau terlambat." Desisnya kesal.

Hei tunggu? Terlambat?

"Tapi kau kan baru saja tiba." Bantah Lisa membela diri.

"Kau terlambat 0,1 mikro detik, dan aku tidak mentolerir segala bentuk keterlambatan."

Lisa hanya menunduk datar, berusaha menguatkan mental nya  menghadapi si pria gila waktu ini.

"Sajangnim, maaf sebelumnya, jika kau terus saja memarahiku, seperti nya kau dan aku akan benar-benar terlambat." Ujar Lisa tenang, seolah tak ada kemarahan didalamnya, tanpa tahu asap hitam telah bergemuruh di dadanya, ia ingin memaki atasannya ini yang mempermasalahkan waktu sebanyak mikro detik.

Sang atasan tak merespon dan hanya berlalu masuk kedalam mobil Ferrari merah mahalnya.

Lisa hanya menghela nafasnya pelan, sambil terus mengutuk Oh Sehun.

Love Scenario ~ Hunlis'~  {Short Story} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang