Love Scenario ~ Hunlis'~ {Short Story}

MINE ~03~

Happy Reading
Typo Bertebaran

🕊️🕊️🕊️

Manik bambi, tampak mengerjap. Tubuhnya terasa susah gerak seperti ada yang memeluknya begitu erat.

Tapi...

Lisa terbelalak menatap indahnya makhluk tuhan yang tengah tertidur, seraya memeluknya erat begini. Oh ya ampun pemandangan ini lebih indah daripada senja.

Rahangnya yang tegas, hidungnya yang seperti perosotan anak TK, dan bibir tipisnya. Uhhhh benar-benar definisi tampan sebadan-badan.

Opssss....

Lisa menggelengkan kepalanya pelan. Ia tak boleh terjerat seperti ini. Bukankah ia sedang dalam misi merajuk dan tak ingin rujuk!!!

Tapi kenapa radar bucinnya kambuh begini. Jelas kambuh, kapan lagi dipeluk erat oleh suami tampannya ini. Jika Lisa lepaskan sekarang, tampaknya akan menjadi kesempatan yang dibuang sia-sia. Apa ia pura-pura tidur saja? Menunggu Sehun duluan yang bangun? Tapi ia kan belum membuat sarapan.

Haduhhh Ko jadi serba salah begini.

Senyuman tipis nan usil terpatri diwajah bulat Lisa. Entah kenapa melihat Sehun begini, membawanya pada ingatannya dulu....

Ketika itu....

"Ya!! Sakit." Lisa menjerit kesakitan, kala langkahnya tergelincir. Sosok pesuruh yang tengah mengepel tampak merasa takut sekaligus merasa bersalah.

"Kenapa kau tidak bilang jika lantai nya masih licin." Dumal Lisa merintih kesakitan.

"Maafkan aku nona." Sahut sang pesuruh dengan nada takutnya.

"Ada apa ini?" Tanya Sehun yang sejak tadi terkejut melihat keributan di lobby kantor.

"Kakiku, sakit sekali. Demi apapun ini sakit." Keluh Lisa histeris. Ia bersungguh-sungguh. No drama drama club. Kaki nya terkilir karena terlalu fokus menelpon temannya, Lisa bahkan tak menyadari ada peringatan lantai basah.

"Tampaknya agak lumayan parah. Ayo aku bantu." Tutur Sehun langsung menggendong Lisa. Ala bridal style.

Lisa terpaku, melihat wajah Sehun dari dekat begini. Lelaki tampan ini....matanya tak salah lihat. Sudah tampan Gentleman lagi benar-benar Type Lisa.

"Apa masih sakit?" Tanya Sehun berhasil membuyarkan lamunan Lisa yang tenggelam dalam ketampanan paripurna lelaki ini.

Dan sejak kapan ia sudah terduduk di soffa ruang kerja ini?

"Ya, sakit. Sangat sakit." Sahut Lisa salah tingkah. Oh ya ampun lelaki ini.

"Aku tak bisa memijat dengan baik. Jadi ku rasa kau harus pergi ke tempat refleksi untuk memperbaiki kaki terkilir mu. Khawatir ada tulang yang tergeser." Tutur Sehun terlihat dewasa. Oh ya ampun, Lisa jadi ingin mengantongi lelaki ini.

"Kau. Siapa. Maksudku namamu siapa?" Tanya Lisa gugup. Dan salah tingkah. Wajahnya sudah pasti memerah tak karuan.

"Aku Oh Sehun, manager perusahaan ini. Kau pasti Putri pak Presdir." Ujar Sehun mengenal Lisa. Ia pernah melihat potret cantik Lisa di ruang kerja Nickhun di rumah mewah lelaki itu.