05 | You're Mine

7.7K 241 24
                                    


"Ck. Ganggu aja." Yujin langsung matiin hpnya dan dia letakin gitu aja di atas lantai.

"Siapa si?" tanya Yuna.

"Biasalah orang iseng." jawab Yujin sekenanya. "Ini boleh di lanjut kan?" tanya Yujin sambil naik turunin alisnya.

Yuna senyum malu terus ngangguk samar.

Yujin tersenyum puas. Kemudian pemuda itu merangkak turun menciumi perut rata Yuna dan memberikan beberapa kissmark disana.

Yujin semakin bergerak turun sampai ke bagian bawah milik Yuna. Ia melebarkan paha Yuna lalu dengan nakal Yujin memasukkan dua jarinya ke dalam lubang Yuna yang sudah basah.

"Aahh Jinhh ngapainhh??..." desah Yuna lembut saat Yujin mulai menggerakkan kedua jarinya keluar masuk dengan pelan. Kedua tangannya mencengkram sisi batal erat dan ia semakin melebarkan kakinya membuat Yujin semakin leluasa untuk bekerja.

"Muasin kamu lah apa lagi? Gimana? Suka nggak??" tanya Yujin dengan senyum smirk.

Yuna mengangguk. Pipinya bersemu merah merasa malu jika memikirkan apa yang sedang ia lakukan bersama Yujin.

"Aahh Jinhh.. a-aku mau..."

"Keluarin aja." senyum Yujin melihat Yuna yang sepertinya sudah terbawa suasana.

"Aaah Yujin..."

Yuna mendesah lega setelah pelepasan pertamanya, namun tubuhnya kembali menegang saat Yujin tiba-tiba menggesekkan miliknya dibawah sana. Yuna bergidik ngeri. Apa itu bakalan muat disana? Apa itu rasanya sakit?

Yujin semakin bernafsu menghirup aroma cairan Yuna yang terasa sangat harum itu.

"Relax aja Yun. Ga usah tegang. Malem ini kita bakal seneng-seneng." ucap Yujin yang siap menindih tubuh Yuna. Tangan kekarnya mengelus pipi mulus Yuna sebentar lalu kembali mencium bibir kesukaannya itu.

"Akkhh sakit..." Yuna merintih kesakitan saat milik Yujin masuk ke dalam dirinya. Padahal ini belum sepenuhnya masuk, tetapi kenapa rasanya sakit sekali?

"Sakit??" tanya Yujin khawatir melihat tubuh Yuna bergetar karena tangis.

Yuna mengangguk lemah dan tangisnya belum juga reda.

Pemuda itu berinisiatif untuk mengangkat pinggang Yuna dan membawa tubuh indah itu untuk duduk di atas pangkuannya. Lalu bibirnya memberikan beberapa kecupan di bibir manis gadis itu.

"Liat gue Yun." ujar Yujin sambil menangkup pipi kanan Yuna agar menatapnya.

Dengan nafas tersengal, Yuna membuka mata besarnya membuat mereka saling bertatapan hingga akhirnya bibir mereka kembali bertemu dengan lembut. Yujin terus mengajak lidah Yuna untuk menari-nari di dalam mulut masing-masing. Tangan kekar Yujin meremas kedua payudara Yuna dengan lembut sesekali memilin puncak dada Yuna.

Sedangkan kedua tangan Yuna ia lingkarkan erat di leher Yujin. Semua cara mereka lakukan untuk mengurangi rasa sakit.

"Apa masih sakit?" bisik Yujin lalu pemuda itu memberikan kecupan kecil di cuping telinga Yuna.

Yuna mengangguk. "Sedikit."

"Yaudah kalo gitu. Kamu aja yang mimpin Yun." Yujin memegang kedua pinggang Yuna yang kecil, untuk membantu gadis itu bergerak.

"Ngghhh..." Yuna menggigit bibir bawahnya saat sedikit demi sedikit milik Yujin menusuk dirinya.

"Gapapa Yun. Lepasin aja, ga usah di tahan-tahan."

HORMONESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang