16 | Sebuah Pengakuan

2K 150 18
                                    

Entah sadar atau enggak. Akhir-akhir ini Chaeryeong sering memperhatikan Somi. Semenjak Somi membelanya mati-matian saat dirinya di perlakukan ga enak sama Yeji, Chaeryeong jadi semakin tertarik dan penasaran sama cowok bule itu. Chaeryeong baru sadar, ternyata di balik sifat sintingnya Somi, ada sisi lain yang membuat Chaeryeong menaruh rasa.

Sikap Somi yang hangat dan gentleman membuat hati Chaeryeong luluh dan tahta Hwang Yeji yang selama ini bersinggah di hatinya seketika lengser gitu aja.

Sekarang kebiasaan Chaeryeong berubah. Cewek itu jadi sering banget merhatiin Somi secara diam-diam. Entah itu di asrama ataupun di kampus. Kaya sekarang ini, cewek cantik itu lagi mengamati Somi dari kejauhan. Chaeryeong terkekeh geli ngeliat Somi yang lagi genjreng gitar bareng Nako di halaman asrama.


"SEPERTI MATI LAMPU... OY YA SAYANG SEPERTI MATI LAMPUUU..." teriak Nako.



Somi noleh, dengan posisi masih genjreng gitar di pangkuannya dia natap heran Nako yang goleran di lantai. "Jangan nyanyi yang itu ah. Ganti napaah."


"YA MANA NAKO TAUUKK NAKO KAN IKAN!!" jawab manusia setengah bonsay itu.


"YAAA JEON SOMI-AAHH." teriak seseorang dari dalem asrama.


"APAANSI ANJING TERIAK-TERIAK." tegur Somi. Ga sadar apa ya kalo sendirinya juga teriak.


"Kolor gue yang gambar TUK lo ambil ya di jemuran?" tanya Ryujin.



"Kok tauw?? Cenayang ya lauw??"


"Sialan! Balikin sini, itu hadiah dari Lia."


"Lagi gua pake. Suruh Lia beli lagi aja deh kan dia kaya. Ini buat gua aja."



"Ye si bangsat, gue masih tau diri ya. Ga kek elo. Udah sini balikin." cicit Ryujin.


"Ck, ini buat gua aja lah. Kolor gue dah pada jamuran semua anjir. Kali-kali sedekah ke temen sendiri kek. Toh kolor lo masih banyak juga kan?"


"Banyak si banyak tapi jangan yang itu juga. Itu kolor istimewa. Lia belinya jauh, di Korea."



"Bucin babi." gerutu Somi. "Dah lah sana lauw pergi ganggu aja."



"Dasar jomblo emosian." maki Ryujin




"Daripada lo bucin goblok lagi."



Ryujin melotot, dia jitak palanya Somi ga terima di katain gitu. "Sialan. Biar gue goblok yang penting gue punya pacar. Nggak kaya lo dah goblok jomblo lagi."

"Ga usah bawa-bawa status ya saat??!!"


"Lah kan lo duluan yang mulai."



"Ya lo duluan lah. Yang maki-maki gue jomblo siapa?"



"Yang ngatain gue bucin siapa?"



"Lo"



"Lo"



HORMONESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang