[45] Gandasasmitha (?)

1.5K 301 198
                                    


.
.
.

"Bukankah itu sama seperti kutukan?"
Beo Nilakandi dari dalam sana.

"Kutukan? Kau tidak benar-benar mengutuk keluarga Ubuyashiki kan?"

Nilakandi tertawa terbahak-bahak mengingat pertemuannya dengan Amane sekeluarga.
"Ya aku cuma menakuti mereka, tapi soal tanda pemburu iblis, menurutku itu sama seperti kutukan"

"Ketika kau mendapatkan kekuatan yang jauh lebih kuat, nyawamu adalah bayarannya. Kurasa konsepnya Seperti itu"
Lanjutnya.

"Kenapa kau begitu yakin mengenai kutukan itu? Apakah ada ingatan sejarah yang tidak kau wariskan padaku?" Tanya (y/n)

"Ayolah, 10.000 tahun bukan waktu yang sebentar tau. Tentu saja ada beberapa ingatan yang mungkin tidak kau miliki"" ucapnya Nilakandi, (y/n) berdecak kesal mendengarnya.

"Satu hal yang harus kau ingat, kita memang satu, tapi kita tetaplah individu yang berbeda"

"Dulu, Aku kenal dengan seorang pria, yang dianggap raja kutukan. Karena itu aku paham semua istilah mengutuk seseorang"

"Dan untuk tanda pemburu iblis, tentu saja ada pemicu yang bisa mematahkan kutukannya"

"Apa itu?"

"Tampar saja mereka"
Enteng Nilakandi.

"Ha?"

"Kau punya kemampuan untuk menyembuhkan luka, hanya dengan tamparanmu kutukan itu akan lenyap"

"Apakah ini berlaku pada Kagaya?"

"Iya"

Hening sejenak, (y/n) mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, kuku tajamnya bisa saja melubangi meja tersebut.
"Nilakandi, apakah kau tidak keberatan?"

Nilakandi membuka kedua matanya, didalam alam bawah sadar (y/n), ia santai rebahan di bawah pohon Sakura.
"Keberatan apa?"

"Kau tidak keberatan jika aku menyelamatkan mereka? Apalagi Amane adalah keturunan orang yang pernah membunuh kita"

Nilakandi tertawa kecil, "jika itu kemauanmu, apa boleh buat? Aku marah padamu karena kau terlalu mementingkan orang lain ketimbang dirimu sendiri"

Wanita bergelar Aoi bara-sama pertama tersebut memejamkan matanya, ia tersenyum tipis.
"tapi itulah yang membuatku paham apa itu kasih sayang"

"Jadi... Kau setuju?"

"Ya terserah, lakukan apapun yang ingin kau lakukan, selagi itu keinginanmu sendiri"
Putus Nilakandi mengakhiri mind-link.

Nilakandi kembali menutup matanya, pikirannya menerawang jauh memikirkan nasib adiknya yang ke-tiga, Gandasasmitha.

Masih ingat apa yang membuat Aoi bara-sama bisa terus terlahir kembali?

Yup, Empat kepingan hati yang tersegel di tempat yang berbeda.

Selama Kepingan Hati itu belum dihancurkan, maka Aoi bara-sama yang baru akan terlahir jika Aoi bara-sama sebelumnya gugur.

Lebih simpelnya,
Nilakandi tewas dibunuh oleh orang-orang yang termakan fitnah Muzan.

Lalu lahirlah Candramawa (y/n), ia memiliki ingatan yang sama dengan Nilakandi, meskipun ada beberapa yang tidak diwariskan padanya.

。*♡𝚃𝚎𝚊𝚌𝚑 𝙼𝚎 𝙷𝚘𝚠✧*。 [ᴋɴʏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang